Duapuluh satu

518 79 8
                                    

Setelah bertemu dengan Chico, Kieran kini berada di salah satu store handphone. Tiba tiba saja laki laki itu teringat dengan Elnara yang tidak memiliki handphone.

"Mau warna apa" tanya pegawai store handphone.

"Putih saja," sahut Kieran.

"Tidak aksesoris nya sekalian?"

Kieran tampak memikirkan tawaran itu, "boleh."

Paper bag yang di bawa Kieran berisi handphone berlogo apel, keluar terbaru, sama seperti milik Kieran. Laki laki itu segera menuju ke parkiran, motor karena sudah tidak ada urusan lagi.

Elnara, dan Leoca baru saja keluar dari ruang pemotretan, tentunya Elnara harus mengikuti serangkaian tes sebelum benar benar terjun ke dunia model.

Seperti sekarang, Elnara tengah di beri arahan oleh manager Leoca, untung saja seluruh kriteria Elnara memenuhi syarat, jadi memudahkan gadis itu untuk segera menyelami dunia model.

"Halo El," sapa Garbina.

"Hai Gab, ada apa?" Tanya Elnara.

"Hasil pemotretan mu hari ini sangat baik, setelah editing selesai, paling lambat lusa aku akan memperkenalkan mu pada media, kamu sudah memiliki manager belum?" Ucap Garbina.

"Manager? Belum ada," jawab Elnara.

"Segera cari manager, atau mau aku cari kan manager?"

"Biar nanti aku yang membantu mencari manager," sahut Leoca.

"Oke, ini kartu nama ku, tolong hubungi ya supaya lebih mudah untuk memberikan kabar terbaru."

Elnara mengangguk, Garbina ini manager, sekaligus orang yang cukup terkenal, dan paham dengan dunia model, tak di ragukan lagi para model cantik yang di lahirkan oleh perusahaan ini.

Leoca membawa Elnara ke lantai paling atas, ternyata ini salon kecantikan untuk para model model di sini, ini salah satu fasilitas yang di dapatkan para model yang berkerja sama dengan perusahaan ini.

"Leo, aku kan belum tanda tangan kontrak," ucap Elnara.

"Tidak masalah, nama kamu sudah terdaftar di sini, sebutkan saja nomor yang tadi kamu pilih, sudah bisa."

Elnara mengangguk, perawatan gratis kapan lagi coba? Bukan sekedar mewarna rambut, ataupun creambath, di sini juga menyediakan perawatan wajah, dan body spa.

Leoca memilih untuk perawatan wajah, sedangkan Elnara memilih untuk mewarnai rambut nya, dan mempercantik kuku tangan, dan kakinya.

Ombre hair membuat Elnara semakin terlihat cantik, rambutnya yang atas di biarkan berwarna coklat, sedangkan untuk bawah berwarna vanila.

"Sempurna!" Ujar kapster salon.

"Wah bagus banget, terimakasih banyak ya," ucap Elnara.

Rambut Elnara di biarkan tergerai, hanya saja kali ini di curly, saat hendak beranjak dari tempat duduk, Elnara melihat Leoca yang sepertinya baru saja selesai melakukan perawatan.

"El, cantik sekali, aku yakin Aldegrey tidak akan mengenali mu," ucap Leoca.

"Terimakasih Leo, kamu juga cantik, apa lagi mata mu yang biru cerah itu, aku sangat menginginkannya."

"Semua perempuan cantik, dan tentunya mereka memiliki kecantikannya berbeda beda, oh ya tadi aku sudah memberi kabar Aldegrey, nanti dia akan menjemput mu, di cafe yang ada di sebelah studio," tutur Leoca.

"Cafe? Kenapa tidak di sini?"

"Masih ada yang perlu aku beri tahu, sekalian makan siang saja di cafe itu tidak keberatan kan?"

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang