"Al, aku bulan depan udah masuk kuliah," ucap Elnara.
"Udah daftar? Kok nggak bilang sih?"
"Kamu sibuk, kita ketemu aja baru ini kan, dua Minggu kemarin nggak ada sama sekali, aku baru dapat email nya tadi pagi."
"Jadi ambil management?" Tanya Kieran.
Elnara mengangguk, "tapi nggak jadi di Barcelona kuliahnya."
"Madrid? Madrid kan jauh Nara, kamu di sana mau sama siapa, kalau kenapa-kenapa gimana aku gak bisa setiap hari di sana," tutur Kieran.
"Dengerin dulu Kieran yang ganteng, baik. Aku gak kuliah di Barcelona, apa lagi Madrid. Aku kuliah di UCAM," ucap Elnara.
"UCAM? Serius nggak bercanda kan?"
"Nggak lah, ngapain bercanda."
Kieran memeluk Elnara dari samping, tak lupa juga senyum manis Kieran yang menghiasi wajahnya, UCAM adalah salah satu Universidad yang ada di Murcia, tidak jauh dari rumah orang tua Kieran.
Sepulang dari sirkuit, setelah melihat Race, Elnara ketiduran di hotel karena hari ini cukup melelahkan, ya gadis itu bersyukur kali ini Kieran bisa menyelesaikan perlombaan hingga finis.
Ting tong!
Keylanna yang sedang bermain handphone terkejut mendengar bel kamar hotel berbunyi, gadis itu segera membukakan pintu kamar hotel, ternyata Kieran yang datang.
"Kok udah di sini aja?" Tanya Keylanna.
"Sudah selesai urusannya, Nana dimana?" Tanya Kieran.
"Tidur di dalam, kecapekan mungkin," jawab Keylanna.
Kieran melepas sepatunya, dan menyimpan nya di rak penyimpanan sepatu, melihat kekasihnya yang tertidur pulas itu membuat Kieran tersenyum, "tadi ada kue, kamu makan sana di kamar Mam, mam juga lagi sendirian," ujar Kieran.
"Bilang saja mau pacaran," sahut Keylanna.
"Seratus, adik ku memang pintar," puji Kieran, dengan terkekeh kecil.
Setelah Keylanna keluar dari kamar, Kieran naik ke atas kasur, laki laki itu memeluk Elnara dari belakang, meletakkan dagunya di pundak Elnara, merasa ada yang memeluknya membuat gadis itu terbangun.
"Hey Al, ngagetin tau ah," ucap Elnara.
"Maaf ya, tidur lagi saja," jawab Kieran.
Elnara mengerutkan keningnya saat mendengar suara Kieran yang serak, tadi pagi mereka sempat telpon sebentar tapi suara Kieran tidak serak. Saat mencoba untuk bangun, dan melepaskan pelukannya, Kieran justru menahan Elnara.
"Sebentar saja Nara."
"Hmm, kangen banget kayak nya."
Tidak ada jawaban, Elnara mengelus lembut punggung tangan Kieran, setelah beberapa saat Elnara merasa pipinya basah, seperti terkena air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandalika [ENDING]
FantasyElnara yang kabur dari rumah karena tidak ingin menikah muda, memilih untuk kabur ke negara Matador, beruntungnya Elnara bertemu dengan Kieran, dan keluarganya yang selalu ada untuk Elnara. bagaimana kisah mereka selanjutnya? ikuti terus kisah mer...