Sebelas

515 65 5
                                    

Bermodalkan uang yang tidak terlalu banyak, Elnara membeli tiket pesawat ke Spanyol, ia akan terbang tiga jam lagi, saat ini ia tengah menunggu di bandara.

Untungnya Elnara membawa map kecil yang berisi berkas penting miliknya, Elnara bingung ingin memberi tahu Kieran, tetapi ia tidak memiliki handphone, kalau ia beli handphone, takut tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di Spanyol nantinya.

Sedari tadi, Elnara hanya membaca novel, niatnya membawa beberapa novel agar tidak jenuh saat di rumah Silla, tapi justru sekarang novel itu berguna untuk mengusir jenuhnya saat menunggu penerbangan.

Dalam hatinya Elnara menertawakan hidupnya, serumit ini kah kehidupan nya? Miris sekali kehidupan Elnara, hanya ada kebohongan setiap hari nya, mencoba terlihat bahagia itu termasuk berbohong kan?

Tiga jam berlalu, gadis itu sudah duduk di bangku pesawat, ia menatap nanar ke luar jendela pesawat sebelum lepas landas, dan meninggalkan Indonesia.

"Selamat tinggal Indonesia, aku akan kembali tapi entah kapan," gumam Elnara, sebelum ia menutup kembali jendela pesawat, dan memilih untuk tidur karena ia mendapatkan jadwal penerbangan malam.

Akan kah Elnara bisa hidup di negara orang sendirian?  Walaupun di sana ia memiliki kenalan, tetapi sangat beresiko bukan? Gadis delapan belas tahun pergi ke negara tetangga sendirian.

Bagaimana dengan kehidupan Elnara di sana nanti nya? Akan menjadi lebih baik, atau menjadi lebih buruk lagi? Jadi gelandangan di negara orang?

Cobaan apa lagi yang akan menghampiri Elnara?

Kieran yang awalnya mengira kalau panggilan itu terputus, karena handphone Elnara habis daya nya, tapi sampai pagi harinya pun Kieran tidak bisa menghubungi Elnara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kieran yang awalnya mengira kalau panggilan itu terputus, karena handphone Elnara habis daya nya, tapi sampai pagi harinya pun Kieran tidak bisa menghubungi Elnara.

Instagram, WhatsApp tak ada satupun pesan yang di balas oleh Elnara, Kieran menjadi panik sendiri, tak biasanya Elnara menghilang seperti ini.

"Hari ini jadi bertemu media? Sebelum pulang ke rumah orang tua kan?" Tanya Mavra.

"Iya, jam sebelas nanti, sore baru aku pulang ke rumah," jawab Kieran.

"Berapa hari di sana?"

"Dua hari, Selasa sore aku harus berangkat ke Argentina."

"Yasudah kalau gitu, sebenarnya aku malas di apartment sendirian," keluh Mavra.

"Apa gunanya beli apartment kalau tidak di pakai?" Tanya Kieran.

"Aku lebih suka di apartment mu, menghemat biaya bulanan."

Kieran berdecak kesal, untung Mavra ini teman baiknya jika tidak mungkin sudah di usir Kieran sejak dulu, tapi jika tidak ada Mavra Kieran juga kesepian.

"Aku masih penasaran dengan perempuan yang dari Indonesia itu," ujar Mavra.

"Tidak perlu penasaran, dia bukan daging untuk makanan buaya," balas Kieran.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang