Tiga puluh dua

476 65 9
                                    

Elnara mengernyit heran, saat Kieran membawa payung, dan paper bag berukuran sedang, "dari mana Al?"

"Ini habis beli ini," jawab Kieran.

"Apa tuh?"

"Ini barang yang wajib kamu bawa kalau ada pemotretan di luar, ini aku beli payung biar kamu gak kepanasan, ini ada hand fan biar kamu gak berkeringat, kotak obat, masukin ke dalam tas jangan sampai lupa, apa lagi ketinggalan," papar Kieran.

Gadis itu tertawa kecil, "jadi ini masih seputar masuk rumah sakit kemarin? Aku udah sembuh Al. Tapi gak papa makasih ya, pasti aku masukin tas."

Kieran meminta Elnara untuk duduk di sebelah nya, "Nara, ada yang ingin aku bicarakan."

"Soal apa?" Tanya Elnara.

"Sebelum aku pergi ke Italia, aku mau semua ini jelas. Tentang kita," terang Kieran.

"Maksudnya?"

"Hampir tiga bulan kamu di sini, status mu di negara ini cuma berlibur, visa, dan paspor mu hanya berlaku empat bulan kan?"

Elnara mengangguk, "tadi aku lihat posting di instagramnya Morgan, ibu mu sakit."

"Sebenarnya aku punya rencana untuk pulang ke Indonesia Minggu ini, mungkin satu, atau dua Minggu aku di Indonesia, aku sudah memutuskan untuk pindah, dan menetap di Spanyol," ungkap Elnara.

"Kamu sudah yakin dengan keputusan mu?"

"Sangat yakin, aku juga mau melanjutkan pendidikan di sini. Karir ku juga disini, jadi untuk apa aku harus pulang ke Indonesia."

"Gak bisa gitu Nara, you still have family there, aku tidak perduli kalau keluarga mu mengatakan aku yang membawa mu kabur ke sini, tapi setidaknya pikiran nama baik mu sendiri, bagaimanapun mereka orang tua mu," ujar Kieran.

"Tap-"

"Sayang, jangan pakai ego mu. Tanpa mereka kamu gak ada di dunia ini," potong Kieran.

"Aku tau itu Al, terserah orang mau bilang apa aku nggak perduli, intinya kalau kamu minta aku pulang ke Indonesia buat bertemu sama mereka aku belum siap."

Saat Elnara hendak beranjak keluar dari kamar, Kieran menahan lengan Elnara, "mau kemana? Pergi? Aku tidak akan memberikan kamu pergi sendirian dengan keadaan emosi."

"Udara di sini terlalu panas, aku mau cari udara segar," jawab Elnara.

Kieran berdiri dari duduknya, ia membawa Elnara kedalam pelukannya, Kieran tau kalau Elnara menahan tangisnya, karena saat bersuara tadi suara Elnara bergetar.

"Maaf kalau perkataan yang tadi menyakiti hati mu, aku hanya tidak ingin kamu menyesal di kemudian hari."

"Elnara! Astaga gue kangen banget!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Elnara! Astaga gue kangen banget!"

Kedua sepupu itu saling berpelukan, Elnara, dan sepupunya Silla masih ingat? Elnara baru saja tiba di negara asalnya, Indonesia.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang