Delapanbelas

544 70 5
                                    

Mavra, dan Elnara sudah berada di dalam mobil menuju ke apartment Kieran, tadi Mavra sudah sempat menelepon Kieran, laki laki itu baru saja sampai di apartment nya.

"Nara, kenapa kamu tegang gitu?" Tanya Mavra.

"Gak tau kenapa jantung ku detak nya cepet banget," jawab Elnara.

"Biasa aja kali, atau kamu gugup mau ketemu sama Aldegrey?"

"Sepertinya," cicit Elnara.

Setelah kurang lebih empat puluh lima menit perjalanan menuju apartment Kieran, kini mereka sudah berada di lantai tujuh, dan sedang menuju ke apartment Kieran, yang berada di paling ujung lantai.

"Mavra, penampilan ku gimana?" Tanya Elnara.

"Berantakan, seperti singa," sahut Mavra.

"Menyebalkan!"

Mavra terkekeh kecil, ia berjalan lebih dulu dengan membawa koper milik Elnara, sedangkan di belakang Mavra, gadis itu tengah mengatur napasnya, ia sangat gugup.

Ting tong! Ting tong!

Pintu apartment terbuka, Kieran sudah mengenakan baju santainya, kaos oblong, dan celana bahan pendek di atas lutut.

"Bro! Sesuai janji saat kamu pulang akan mendapatkan hadiah spesial," ucap Mavra.

"Aku masih lelah Mavra, tidak bisa besok saja?" Sahut Kieran, tanpa melihat ke depan, laki laki itu masih fokus dengan ponselnya.

Elnara, sudah berdiri di belakang Mavra, hingga saat Kieran mengalihkan pandangannya, ia melihat ada kaki lain, di belakang Mavra.

Kieran terkejut saat melihat Elnara ada bersama Mavra, "Nara!"

Tanpa banyak bicara lagi Kieran lebih dulu merengkuh tubuh Elnara, pelukan hangat yang bisa mengusir segala kegundahan hati mereka.

"Nah sekarang kalian sudah bertemu lagi, sekarang aku mau pamit harus pulang ke Barcelona sekarang," ucap Mavra.

Elnara melepaskan pelukannya, ia menatap Mavra begitu tulus, bagaimana pun Mavra sangat berjasa untuk Elnara, "terimakasih banyak ya Mavra! Maaf kalau selama ini aku merepotkan kamu, hati hati ya, salam untuk keluarga mu."

"Sama sama Nara, ini koper mu. See you!"

Saat Mavra sudah tak lagi terlihat di lorong apartment Kieran, baru laki laki itu mengajak Elnara untuk masuk kedalam.

Untuk pertama kalinya, saat memasuki apartment Kieran, Elnara langsung di suguhkan dengan foto keluarga Kieran yang terpajang rapi di dinding.

"Duduk dulu, aku mau ambil minum sebentar."

Kieran masih terkejut dengan kedatangan Elnara, lebih ke tidak percaya saja kalau Elnara bisa sampai di Spanyol, setelah gadis itu tidak ada kabar selama dua Minggu.

"Jadi selama dua Minggu di sini, kamu tinggal bersama Mavra?" Tanya Kieran.

Elnara mengangguk, "tapi di hari pertama, aku tidur di hotel, untung saja waktu itu ada Mavra yang menolong."

"Nara, gimana bisa kamu tinggal berdua dengan laki laki yang baru kamu kenal? Spanyol berbeda dengan Indonesia Nara," ucap Kieran.

"Ya mau gimana lagi? Daripada aku jadi gelandangan di sini."

Kieran menghela napas panjang, ia meneguk habis air mineral yang ada di gelas miliknya. "Mavra tidak berbuat yang macam macam kan?"

"Nggak kok, tapi dia nyebelin banget," sahut Elnara.

"Syukurlah. Jadi handphone mu rusak sebelum kabur dari rumah?"

Lagi lagi Elnara hanya mengangguk ia terlalu malas untuk menjawab, karena ada coklat yang lebih menarik baginya.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang