Tujuhbelas

552 66 16
                                    

Elnara tengah menonton televisi yang menyiarkan, balapan MotoGP. Hari ini Kieran akan melakukan QP, tentunya Elnara akan melihat siaran itu, Kieran menduduki peringkat ke delapan di QP ini.

"Mau posisi pertama atau terkahir, Al tetap hebat," batin Elnara.

"Nara, mau jus? Aku mau buat kalau kamu mau sekalian aku buat banyak," ujar Mavra.

Laki laki itu baru saja keluar dari toilet, Elnara membalikkan badannya, "terimakasih, kamu aja. Aku lagi gak kepingin apa apa kok."

"Oke, tadi aku beli camilan kalau kamu mau ambil saja, ada di paper bag yang di atas meja makan itu."

"Oh ya Kieran ada kabar apa lagi?" Tanya Elnara.

"Belum tau lagi, habis ini coba kita telepon ya."

Elnara mengangguk, ia mengambil jajanan yang tadi di beli oleh Mavra, dan membawanya ke depan, sedangkan Mavra masih berada di dapur untuk membuat jus.

Telepon dari Mavra, sudah tersambung ke handphone Kieran, membuat Elnara tak bisa menahan senyumnya saat mendengar suara Kieran.

"Ada apa?" Tanya Kieran.

"Tidak ada apa apa, hanya ingin bertanya kapan kamu pulang," sahut Mavra.

"Tidak biasanya kamu menanyakan kapan aku pulang, pasti ada sesuatu ya?"

"Benar sekali, ini menyangkut masa depan mu," balas Mavra.

"Masa depan ku? Memang nya apa? Ada sponsor baru? Aku belum habis kontrak sama yang ini belum bisa," timpal Kieran.

"Bukan soal dunia motor mu bodoh, sudah inti nya setelah ini kamu pulang kan?"

"Iya lah, jadwal selanjutnya masih lumayan lama. Aku pulang dulu sekalian mau lihat apartment yang baru."

"Sombong sekali yang punya apartment baru, ya sudah kalau kamu pulang cepat pulang, tiga hari lagi aku pulang ke rumah."

"Apa hubungannya dengan aku Mavra? Kalau mau pulang pulang saja."

"Kamu mau jawabannya? Pulang secepatnya!"

"Maks-"

Belum selesai Kieran berbicara Mavra sudah mematikan panggilan itu, Elnara tertawa kecil melihat nya. Ada kelegaan saat mengetahui kalau Kieran pulang, dalam waktu dekat.

"Mavra terimakasih banyak ya buat semua bantuannya selama ini. Aku gak tau deh kalau gak ada kamu," ujar Elnara.

"Sama sama Nara, aku senang bisa membantu kamu. Sudah malam ini ayo kita tidur."

"Oke, selamat malam Mavra!"

"Malam juga Nara, mimpi indah ya."

"Besok jam delapan pagi harus sudah siap di sini," ujar Handes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Besok jam delapan pagi harus sudah siap di sini," ujar Handes.

"Oke, sudah bisa kembali ke hotel?" Tanya Kieran.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang