Tigabelas

498 64 3
                                    

Di depan pintu masuk Karting Menarguens, Elnara menghampiri penjaga yang berada di pos depan sendiri, ada beberapa orang yang tengah berlatih, tapi Elnara tidak melihat Kieran.

"Maaf permisi, apa hari ini pembalap Kieran Aldegreyson ada jadwal latihan di sini?" Tanya Elnara.

"Aldegrey? Tidak ada terakhir latihan lusa kemarin. Mungkin besok dia kesini," ujar penjaga itu.

"Baik terimakasih ya, besok aku kembali lagi," jawab Elnara.

"Kamu fans beratnya Aldegrey ya?" Tanya penjaga itu.

Elnara menggeleng kecil, "aku temannya Kieran dari Indonesia, sedang berlibur di sini untuk beberapa waktu, handphone ku hilang jadi aku tidak bisa menghubungi Kieran, dia pernah mengatakan kalau sering berlatih di sini, aku hanya berinisiatif saja untuk mencari Kieran," papar Elnara.

"Dari Indonesia? Wah jauh sekali. Mungkin saja Aldegrey sedang beristirahat."

"Tidak masalah, aku akan kembali besok, terimakasih atas waktunya."

Elnara bingung harus bagaimana, uang yang niatnya untuk hidup di Indonesia saat dia kabur, justru terpakai untuk membeli tiket pesawat ke Spanyol, yang jelas tidak murah harganya, belum lagi untuk membayar hotel untuk ia tidur semalam. Sisa uang Elnara hanya tujuh juta lagi.

"Perpanjang hotel juga gak mungkin, kurang duit nya. Cari hotel murah di mana yaampun," gumam Elnara.

Dengan lesuh, Elnara berjalan menjauh dari Karting Menarguens, ia ingin berjalan jalan sebentar di sekitar sini, sebelum kembali lagi ke hotel untuk mengambil barang-barang nya.

Karena tidak fokus berjalan, Elnara tanpa sengaja menabrak seseorang, dan menumpahkan kopi cup milik orang itu, baju Elnara pun juga sedikit terkena kopi yang tumpah itu.

"Maaf maaf, aku tidak sengaja," ujar Elnara.

"Iya tidak masalah, lain kali hati hati kalau jalan,"sahut laki laki itu.

Laki laki itu memberikan sapu tangan ke arah Elnara, "ini buat membersihkan baju mu," ujarnya.

"Terimakasih, sekali lagi aku minta maaf."

Elnara membersihkan baju nya yang terkena kopi, laki laki itu masih berdiri di depan Elnara, dengan hidung mancung, tinggi, berkulit cerah.

"Kamu sakit? Atau bagaimana?" Tanya laki laki itu.

"Tidak, aku sedang mencari hotel di sekitar sini," jawab Elnara.

"Hotel? Itu di blok sebelah sana ada hotel," tuturnya.

Elnara mengedarkan pandangannya, ia melihat ada hotel tapi mungkin jika Elnara masuk ke dalam hotel itu bisa bisa setelahnya Elnara menjadi gelandangan.

"Terlalu mewah, aku butuh hotel yang biasa saja, hanya untuk tidur malam ini."

"Bagaimana kalau homestay? Tidak jauh dari sini."

Elnara mengangguk antusias, laki laki itu membawa Elnara menuju homestay yang berbeda di blok berikutnya. Karena ada keperluan, laki-laki itu hanya mengantarkan Elnara sampai di depan homestay saja.

 Karena ada keperluan, laki-laki itu hanya mengantarkan Elnara sampai di depan homestay saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang