Duapuluh lima

563 77 6
                                    

"Al, dingin sini selimutnya," ucap Elnara.

Kieran tidak menjawab ia hanya menjulurkan lidahnya, malam ini Kieran tidak tidur di tempat yang di sediakan oleh sponsor nya, ia menemani Elnara di hotel, karena Keylanna di minta untuk menemani Khai.

Selimut nya sudah di pindahkan Kieran ke atas lemari yang ada di kamar hotel, karena Elnara tidak terlalu tinggi membuat gadis itu tidak bisa mengambil selimut itu sendiri, alasannya simpel karena tadi Elnara tidak mau memeluk Kieran, alhasil laki laki itu mengambil selimut nya, agar Elnara kedinginan, dan memeluk dirinya.

"Ih ayo Al, badan aku udah dingin banget ini," pinta Elnara.

"Selimut? Peluk dulu," jawab Kieran.

"Coba aja aku tinggi nya sama kaya kamu, pasti udah aku ambil sendiri, gak perlu peluk peluk," omel Elnara, walaupun mulutnya mengoceh, tetapi gadis itu tetap mendekat, dan memeluk Kieran, dari samping.

"Jangan ngomel kalau tetap meluk akhirnya," sahut Kieran dengan terkekeh kecil.

"Terpaksa!"

Kieran mengelus lembut kepala Elnara, ia melepaskan pelukan Elnara, dan beranjak mengambil selimut, ini sudah hampir jam dua belas malam, tapi dua teman yang sangat random ini belum juga tidur.

"Ih ngapain lepas kaos?!" Ucap Elnara.

"Ini dingin, mau cari yang hangat," sahut Kieran, dengan menaik turunkan alisnya.

"Mesum jauh jauh!"

Tanpa aba aba, Kieran langsung loncat ke atas kasur begitu saja, membuat Elnara terkejut, alhasil laki laki tampan itu mendapatkan tatto jari lima di punggungnya.

"Jauh jauh ih, aku telepon Mami nih kalau kamu mesum," ancam Elnara.

"Bercanda Nara, udah ayo tidur."

Tatapan tajam Elnara masih mengikuti gerak gerik Kieran yang sedang membenarkan bantal, dan selimut, juga mematikan lampu utama, menyisakan lampu tidur saja.

"Yuk tidur, jangan lupa berdoa dulu."

Saat Elnara hendak tidur menghadap jendela luar, dengan cepat Kieran membalikkan tubuh Elnara, "daripada lihat jendela, bagus lihat aku."

"Pemandangannya bagus banget Al, lihat deh," ujar Elnara.

"Jelek. Sini peluk aku aja, lebih bagus," jawab Kieran.

"Gak ada, bagusan pemandangannya."

Bukan Elnara jika tidak luluh dengan Kieran, buktinya sekarang gadis ini tengah memeluk Kieran dari samping, kepalanya berada di ceruk leher Kieran.

"Good night," ucap Kieran, dengan mengecup kening Elnara dengan lembut.

"Good night too."

Kieran mengelus lembut lengan Elnara yang berada di atas dadanya, "Al...."

"Hmm?"

"Terimakasih, untuk hari ini."

Elnara sedikit mengangkat kepalanya, dengan penuh keberanian gadis itu mengecup pipi Kieran, cukup lama, sampai sampai membuat Kieran terdiam.

"Jangan melamun, nanti kerasukan," ledek Elnara.

Senyum yang begitu manis menghiasi wajah tampannya, Kieran tidak bisa menyembunyikan rasa salting nya, saat mendapatkan kecupan manis di pipinya, terlebih itu dari Elnara.

Senyum yang begitu manis menghiasi wajah tampannya, Kieran tidak bisa menyembunyikan rasa salting nya, saat mendapatkan kecupan manis di pipinya, terlebih itu dari Elnara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang