Empat puluh enam

288 41 2
                                    

Botol kaca itu berputar di tengah tengah Kieran, Elnara, dan Keylanna. Karena Keylanna sedang libur sekolah, gadis itu ingin menginap di apartment Elnara, tentunya Elnara tidak keberatan, justru ia senang, apartment nya ramai.

Mereka sedang bermain game truth or dare, dan tentunya permainan ini Keylanna yang menyarankan, Kieran, dan Elnara mengikuti saja.

"Kiki sekarang," ujar Keylanna dengan antusias.

"Truth terlalu cupu, jadi dare aja," jawab Kieran.

"Awas kemakan omongan sendiri loh," sahut Elnara.

Keylanna mengambilkan Kieran susu rasa taro, ia memberikan itu untuk Kieran, "minum jangan sampai muntah!"

"Ganti ganti truth aja," ucap Kieran dengan wajah memelas, Elnara tertawa melihat ekspresi Kieran, entah lah laki laki itu sangat tidak menyukai taro, katanya rasanya aneh.

"Cupu," ejek Keylanna.

"Oke tapi satu tegukan aja ya," ucap Kieran.

"Jangan di paksa kalau nggak kuat," tutur Elnara.

"Kuat kok," Kieran meminum susu rasa taro itu dengan satu tegukan, ia cepat cepat mengambil air mineral untuk menghilangkan rasa taro di lidahnya.

"Mending Kiki minum kopi sepuluh gelas, dari pada ini," keluh Kieran.

"Makan nya jangan sombong sombong pak."

Keylanna kembali memutar botol itu, dan kali ini berhenti di depan Elnara, "truth," ucap Elnara.

"Kenapa Nana mau sama Kiki?" Sahut Keylanna dengan cepat.

"Di dalam diri Kieran, ada hal yang nggak aku temui di diri orang lain, contohnya yang sampai sekarang buat Kieran semakin sempurna di mataku itu, ketika kebanyakan orang di luar sana yang pacarnya bener bener bebas, tapi Kieran nggak seperti mereka, Kieran pakai hati, dan cintanya bener bener tulus, bukan napsu yang di tutupi pakai cinta," terang Elnara.

"Jadi malu," gumam Kieran.

"Kamu beruntung punya kakak sebaik Kieran, yang benar benar bisa ngejaga kamu, Nana nggak pernah ngerasain hal itu," lanjutnya.

Keylanna, dan Kieran memeluk Elnara dari samping, membuat senyum gadis itu mengembang, "tapi sekarang Nana punya kalian, yang selalu ada buat Nana."

"We love you," ucap Kieran.

Sekarang botol itu berhenti di depan Keylanna, sebelum adiknya memilih truth, Kieran sudah memberikan cuitan yang membuat Keylanna akhirnya memilih dare.

"Telepon Mami sekarang, bilang kalau kamu punya pacar," ujar Kieran.

"Kiki ah, yang lain dong, masa itu sih," rengek Keylanna.

"Cupu berarti," sahut Kieran.

"Enggak kok, nih aku telepon Mami sekarang," Kieran meminta Keylanna untuk membesarkan volume handphone nya.

"Halo Key, ada apa?"

Keylanna menatap Kieran dengan tatapan permusuhan, "Mami, Key punya pacar," ujar Keylanna.

"Apa Key? Mami nggak dengar ini lagi di jalan sama Dad."

"Matikan," titah Kieran.

"Bener bener ya! Kalau sampai Mami marah, Kiki harus tanggung jawab!"

"Nggak ikutan," sahut Elnara dengan mengangkat kedua tangannya.

Pukul dua belas malam, mereka baru tertidur, setelah membuat kekacauan di dapur apartment, Elnara tertidur di tengah tengah Kieran dan Keylanna. Tapi sesungguhnya gadis itu belum tertidur, ia beralih menatap Kieran yang tertidur menghadap ke arah nya.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang