Tiga puluh empat

495 68 4
                                    

Untuk pertama kalinya Elnara mengunjungi kota Barcelona, ya sepertinya ini kegiatan baru Elnara, akan sering sering melihat balapan di sirkuit.

Sore ini Elnara bersama Keylanna mengunjungi sirkuit sebelum besok di mulai balapan, tak hanya mereka berdua, di sini juga banyak para fans fans para pembalap lainnya.

"Itu Kiki," ucap Keylanna saat melihat Kieran berjalan sendirian keluar dari paddock.

"Kamu nggak kasih tau Kiki kan kalau kita kesini?" Tanya Elnara.

"Enggak kok, kan kata Nana jangan bilang Kiki."

"Tunggu di sini sebentar," ucap Elnara.

Gadis itu segera memakai kacamata nya, dan juga maskernya. Elnara berlari mendekati Kieran, "Kieran boleh minta fotonya?" Ucap Elnara.

"Boleh," jawab Kieran.

Elnara mengeluarkan ponselnya, Kieran tidak memperhatikan Elnara saat membuka masker, dan kacamata nya, saat Elnara hendak meminta foto Kieran, terkejut melihat wajah Elnara di layar handphone.

"Nara!"

Kieran tersenyum manis saat melihat Elnara datang, berbeda dengan Elnara yang tertawa melihat ekspresi terkejut Kieran.

"Mau peluk tapi ramai," ucap Kieran.

"Nanti aja di sini banyak orang, Key sini!"

"Keylanna ikut?" Tanya Kieran.

"Iya, tadi aku minta di nunggu di situ dulu," jawab Elnara.

Sepulang dari sirkuit, Kieran dan Elnara janjian makan malam bersama di restoran yang dekat dengan penginapan Kieran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepulang dari sirkuit, Kieran dan Elnara janjian makan malam bersama di restoran yang dekat dengan penginapan Kieran.

"Kangen banget," ucap Elnara.

Kieran memeluk erat tubuh Elnara, dua Minggu lebih mereka tidak bertemu, komunikasi pun jarang karena perbedaan waktu yang cukup lama.

"Kamu diet ya?" Tanya Kieran.

"Enggak kok, kenapa emangnya?"

"Badan kamu kurusan, apa kemarin di Indonesia sakit?"

Elnara menggeleng, "aku nggak kenapa kenapa, cuma mungkin di Indonesia kemarin aku jarang makan, tapi aku nggak sakit kok."

"Beneran? Jangan bohong," peringat Kieran.

"Enggak Al beneran, kan di Indonesia kemarin aku banyak kegiatan."

Kieran mengangguk, mereka memilih duduk di sudut ruangan, lebih sepi, dan pemandangannya bagus dari sebelah sini. Mereka terdiam saat ada sepasang kekasih yang lewat, sepasang kekasih itu jalan dengan berbicara, menggunakan panggilan sayang mereka.

"Romantis ya," ucap Kieran.

"Kenapa kamu iri?" Tanya Elnara.

"Enggak, tapi kamu nggak mau buat panggilan sayang gitu? Apa manggil aku jangan Al yang lain nya, yang lebih romantis gitu," celetuk Kieran.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang