Enam puluh dua

268 43 1
                                    

"hai," sapa Elnara.

Terlihat di layar handphonenya, Kieran sedang bersantai di rumahnya, sedangkan Elnara tengah berada di Madrid untuk pemotretan.

"Kamu lama banget angkatnya," keluh Kieran.

"Maaf tadi handphonenya di tas nya Xiva jadi gak dengar," jawab Elnara.

"Kapan pulang?"

"Nanti malam juga udah sampai di rumah, aku nggak nginap di sini."

Kieran mengangguk, "besok jam sepuluh aku jemput, ya."

"Kemana?" Tanya Elnara dengan bingung, pasalnya Kieran bilang ia ada jadwal untuk traning besok.

"Ke la manga, lama gak ke pantai."

"Nggak jadi traning emang nya?"

"Jadi kok, traning jam tiga, kita bisa pulang dari pantai sebelum makan siang," tutur Kieran.

Elnara tengah menemani Xiva membuat tatto baru di tubuh nya, gadis itu melihat beberapa model tatto yang terpajang di dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elnara tengah menemani Xiva membuat tatto baru di tubuh nya, gadis itu melihat beberapa model tatto yang terpajang di dinding.

"El, gak mau tatto?" Tanya Xiva.

"Kepingin sih, tapi bingung mau buat tatto apa," sahut Elnara.

"Buat aja tatto mawar kaya pacar mu."

Gadis itu menggeleng pelan, "kepinginnya tulisan aja."

"Jangan bilang mau tatto nama Kieran?!"

Seperti mendapatkan ide cemerlang, Elnara langsung mengangguk dengan semangat, "itu kayaknya oke, thanks for the idea!"

"Bodoh, aku gak ngasih kamu ide!"

Setelah satu jam mereka membuat tatto kini saatnya untuk kembali lagi ke Murcia, pukul delapan malam Elnara sudah sampai di rumah nya sendiri.

"Gak mau nginap?" Tanya Elnara.

Xiva menggeleng pelan, "mau dugem."

"Dugem terus. Yaudah deh aku masuk duluan ya, capek banget."

Gadis itu memasuki rumahnya, ia bingung saat lampu  dapur menyala, seingatnya semua lampu mati saat dirinya hendak pergi, kenapa tiba-tiba nyala.

"Kieran?!"

Laki laki itu membalikkan tubuhnya, seraya tersenyum manis, "hai, udah pulang?"

"Udah, kamu kok di sini sendirian? Ngapain?" Tanya Elnara.

Kieran mengambil tas yang Elnara bawa, ia menarik kursi untuk Elnara duduk di meja makan, menuangkan segelas ice coffe milk, untuk gadis nya.

"Tadi lagi makan di luar, terus aku lihat story' WhatsApp nya Xiva udah mau sampai sini, aku tanya deh Nara udah makan apa belum di jawab belum ya udah aku bawain makanan sekalian ke sini," tutur Kieran.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang