Enam puluh empat

244 50 4
                                    

Elnara bertepuk tangan, saat melihat Kieran berhasil mendapatkan podium pertama balapan di Aragon kali ini, ia sengaja datang untuk menemani Kieran balapan di negaranya sendiri, ini sirkuit terakhir di Spanyol untuk musim ini.

Kieran tersenyum manis, saat melihat Elnara berdiri di barisan paling depan, gadis itu memberikan fly kiss nya untuk Kieran.

Sembari menunggu Kieran selesai dengan kegiatannya, Elnara menunggu Kieran di belakang paddock bersama dengan Keylanna.

"Nara, Key!" Teriak Kieran dengan berlari menghampiri adik, dan pacarnya.

"Kiki congrats!!" Ucap Elnara, dan Keylanna bersamaan.

Mereka memeluk Kieran bersamaan, tidak hanya Keylanna yang datang untuk mendukung Kieran, Mami, dan Dad juga datang.

Elnara mencium bibir Kieran, membuat Keylanna membulatkan matanya, ini pertama kalinya Keylanna melihat kakaknya bermesraan di depan matanya.

"Nana, Kiki! Ini masih ada aku loh!!"

Kieran terkekeh kecil, ia mengecup pipi Keylanna dengan jahil laki laki itu menggigit pipi adiknya, membuat Keylanna memekik kesakitan.

"Kieran ih jahil banget," tegur Elnara.

"Key kamu gendutan ya?" Tanya Kieran.

"Body shaming!" Cibir Keylanna, adiknya itu memukul lengan Kieran cukup keras, membuat Kieran memekik kesakitan.

"Nana gak mau ikutan foto di paddock?" Tanya Keylanna.

Elnara menggeleng pelan, "udah kamu Mami, sama Dad aja. Nana mau ke toilet dulu."

"Benar? Gak papa loh kalau mau ikutan, ramai ramai kok," tutur Kieran.

"Nggak Al, udah aku mau ke toilet dulu, nanti aku ke sini lagi," pamit Elnara.

Ia meninggalkan Kieran bersama Keylanna, berjalan menuju ke toilet yang di sediakan untuk para pengunjung. Awalnya Elnara ingin menggunakan toilet yang ada di home truck Kieran tapi di sana ramai dengan para tim, Elnara tidak enak jika harus sendiri ke sana.

Matanya menatap ke arah sekitar di toilet ini cukup sepi, karena tempatnya pun jauh dari tribun penonton, kebanyakan yang ke toilet ini hanya penonton VIP yang berada di sekitar paddock.

Setelah keluar dari toilet, dan hendak kembali ke paddock Kieran, tak sengaja matanya menangkap Morgan yang berjalan ke arahnya.

Dengan cepat Elnara membalikkan tubuhnya, dan memilih jalan lain. Tapi sayang Morgan berhasil mencekal lengan Elnara.

"Lepas," ucap Elnara dengan tegas.

"Pulang El, ngapain lo tujuh tahun di negara orang, lo punya keluarga sendiri di Indonesia," ujar Morgan.

Elnara menarik paksa tangan nya, ia membuka tas ransel kecilnya, mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompetnya, "negara orang? Gue aja udah jadi penduduk tetap di sini."

"Lo gila ya?! Ngapain pindah negara? Belum tentu lo nikah sama Kieran. Buang buang waktu tau nggak," cecar Morgan.

"Iya gue gila gara gara orang tua lo! Mau gue nikah sama Kieran ataupun enggak yang jelas gue gak bakalan nikah sama pilihan orang tua lo itu," jawab Elnara.

"Dia bahkan jauh lebih baik daripada Kieran yang brengsek itu!"

"Oh ya? Dia lebih dari Kieran nggak? Kayaknya kejauhan di bandingkan sama Kieran, bandingin sama gue aja deh, dia bisa nggak lebih dari gue?" Tanya Elnara.

Ia menatap Morgan yang terdiam, "nggak usah ngandelin harta orangtua  nya bisa? Gue lebih bangga sama orang yang mau berusaha keras buat cari uang dari hasil keringatnya sendiri, dari pada yang gak ngapa-ngapain tapi dapat uang.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang