Empat puluh empat

330 52 0
                                    

Malam harinya, Kieran kembali lagi ke apartment Elnara dengan membawakan sekotak pizza, dan juga satu paket sushi beraneka macam.

"Aku nanti malam tidur di sini lagi ya," ujar Kieran.

"Nggak di cariin Mami?" Tanya Elnara.

Kieran menggeleng pelan, "Mami, sama Dad pergi. Keylanna di rumah temannya."

"Tapi nanti tunggu dulu ya, aku belum ganti sprei nya, udah seminggu belum ganti," ucap Elnara.

"Gampang itu, nanti biar aku yang ganti."

Kieran mengambil satu sushi yang terdapat ikan salmon di atasnya, ia mengarahkan ke mulut Elnara, "aaaaa."

Dengan senang hati Elnara menerima suapan dari Kieran, ia teringat kalau masih memiliki spaghetti carbonara yang tadi dia masak, Elnara kembali dengan membawa satu mangkuk spaghetti.

"Cobain deh, enak nggak?"

"Suapin," pinta Kieran, "ih punya tangan sendiri minta di suapin, nggak bersyukur kamu di kasih tangan lengkap sama Tuhan."

"Menurut artikel yang aku baca, makan di suapin pacar itu bisa meningkatkan napsu makan," jawab Kieran.

"Nggak ada artikel kaya gitu," Elnara mengambil alih sumpit yang ada di tangan Kieran, ia menunggu komentar dari Kieran tentang masakan nya, jujur saja ini resep ngarang ala Elnara.

"Kemanisan nggak sih?" Ujar Kieran.

"Masa? Enggak ah orang ini aku pakai susu yang plain, keju nya juga banyak tadi nggak mungkin manis Al," sahut Elnara.

"Beneran nggak kamu kasih gula ini?" Tanya Kieran.

Elnara menggeleng, "apa manisnya tambah karena kamu yang suapin ya?"

Sepasang sumpit itu melayang ke arah Kieran, Elnara sangat kesal dengan Kieran, "makan sendiri, aku mau beresin kamar!"

Kieran menahan lengan Elnara, membuat gadis itu terduduk kembali di sofa, "coba kamu yang makan spaghetti nya," tutur Kieran.

"Udah tadi."

"Makan lagi, satu suap aja," pinta Kieran. Elnara menuruti ucapan Kieran, tiba tiba saja saat Elnara tengah mengunyah, Kieran mencium nya, bukan di pipi tapi di bibir.

Jari nya mengusap lembut bibir Elnara, "lebih enak kalau makan nya kaya gitu," bisik Kieran.

Elnara berdecak sebal, "besok besok kalau ketemu kamu aku mau pakai masker yang ada tulisannya, no kiss me," sahut Elnara.

"Kalau nggak boleh kiss, berarti boleh yang lainnya dong?" Goda Kieran.

"Cuci muka sana, biar otaknya fresh!"

Kieran mendorong pelan kening Elnara, "harusnya kamu yang cuci muka, biar otaknya nggak kejauhan mikir nya. Orang yang aku maksud itu pelukan."

"Pasal satu, Kieran selalu benar," jawab Elnara.

"Nara, aku mau buat pasal dua, kalau kamu sama cowok lain, aku boleh posting foto kamu di Instagram," ujar Kieran.

"Lebih ke pemaksaan gak sih?"

"Enggak, justru saling menguntungkan."

Elnara mengelus lembut lengan Kieran, "ternyata bener ya, kata Keylanna, kamu bawel, cerewet banyak maunya."

"Sama kamu doang sih, sama yang lain enggak," jawab Kieran.

"Kalau berani kaya gitu sama yang lain, aku sama Lewis aja."

Elnara berjalan menuju ke kamar nya, tentunya di ikuti oleh Kieran, yang terpancing dengan ucapan Elnara soal Lewis.

"Kamu tau nggak, aku di kasih Lewis susu sama roti loh tadi," Elnara membuka tas kampus nya, ia meletakkan susu, dan roti itu di atas meja, dengan cepat Kieran mengambil, dan memasukannya ke dalam paper bag kosong.

Mandalika [ENDING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang