HAURA ralit memandang kertas kertas yang berselerak di atas mejanya . Kebelakangan ini dia memang sibuk untuk menyiapkan tugasannya .
Exam juga semakin hampir jadi bertambah sibuk la dia untuk mengulang kaji . Memandangkan ini semester akhir dia perlu berusaha keras , dia tak mahu hampakan lagi persaan Dato Mokhtar dan Datin Hallen .
Tengah khusyuk dia membelek kertas itu , teliphonen nya berdering menandakan ada panggilan masuk . Haura menjawab panggilan itu tanpa melihat nama yang tertera di skrin itu .
' Aii angkat je tapi diam sweetheart ? ' Haura mengerut kening apabila si pemanggil menyebut perkataan " Sweetheart " Haura melihat semula nama yang tertera di skrin itu .
Dia menepuk dahi . Narzeel rupanya .
' Sorry sorry , i tak perasan you yang call ' Kata Haura . Leka sangat dia dengan kerja sampai suami call pun tak perasan .' You sibuk ke sekarang ? ' Tanya Narzeel . Haura meletakkan pen yang dipegangnya tadi . ' Sibuk la juga siapkan kerja kerja ni . Tapi tak apa , you ada apa apa nak bagitahu ke call ni ? '
Narzeel tersenyum disebalik panggilan itu . Dia mendongak ke atas . ' Cuba you tengok dekat tingkap and look down ' Bertaut kening Haura bila mendengar arahan Narzeel .
Dia bangun dari meja belajarnya dan pergi ke arah tingkap . Tingkap biliknya di buka dan dia memandang ke bawah .
Haura menekup mulut apabila melihat Narzeel yang berada di bawah .
' Oh my god you buat apa dekat sini ? Ni campus perempuan la Narzeel 'Narzeel sudah tergelak kecil melihat wajah terkejut Haura . ' Turun la , tak nak ke jumpa suami you ni ? ' Haura senyum teruja . Tanpa membalas apa apa dia mematikan panggilan .
Haura turun kebawah . Melihat Narzeel yang berada di depannya dia terus lari dan memeluk tubuh suaminya itu . Sudah hampir tiga bulan dia tidak melihat wajah tampan itu .
Berhubung pun jarang jarang sahaja . Maklumla masing masing sibuk .
' Macam mana you boleh masuk sini ? ' Tanya Haura . Setahunya lelaki asing tak dibenarkan masuk ke kawasan arsama perempuan .' Tak perlu tahu la . You ni macam tak suka pula i datang , kalau macam tu i balik la ' Narzeel mengacah seperti mahu pulang tetapi Haura menahan . Merajuk pula Mr iceberg kita ni .
' Okay okay tak.. Mana ada i tak suka . I cuma terkejut je ' Pujuk Haura sambil memegang lengan Narzeel . Narzeel tersenyum tipis . ' Nah , this is for you '
Sejambak bunga Rose diberikan kepada Haura . Haura sudah tersenyum sampai ke telinga . Abe Zeel bagi bunga youu .
' Thankyou.. ' Haura menjinjatkan kakinya dan menghadiahkan ciuman di pipi kanan Narzeel . Narzeel sembunyi senyum apabila Haura berbuat begitu . Makin gatal eh isteri dia sekarang .
' You tak nak ke bawa i naik ? ' Soal Narzeel . ' Bukan tak nak , tapi Adeen dengan Naula ada . Kalau dorang tanya i nak jawab apa ? '
' Jawab je la i suami you ' Balas Narzeel selamba . Haura sudah mengeluh kecil . ' You suka ambil mudah kan hal hal macam ni . You langsung tak fikir effect tu pada i '
Bunga yang diberi Narzeel tadi dihempas pelan ke dada suaminya . Dia mengatur langkah untuk meninggalkan Narzeel disitu .
Tapi Narzeel menahannya dengan menarik oergelangan tangan Haura .
' Okay okay , i minta maaf . Sensitive sangat la you sekarang ni . Look , lambat laun kawan kawan you akan tahu juga . You trust them kan ? Kalau you explain baik baik dorang mesti faham ' Ucap Narzeel .Kedua bahu Haura dipegangnya . ' Trust my word Haura ' Narzeel senyum tipis . Haura masih lagi diam memikirkan kata kata Narzeel tadi .
YOU ARE READING
The Memories ; His Haura | C |
RomanceBismillah " Don't leave me , i need you " - Narzeel Aathif " I trust you , so don't betray me " - Haura Aatisya Dia, Narzeel Aathif . Dia mungkiri janjinya kepada orang yang pernah bertahkta di hatinya dulu hanya untuk seorang gadis bernama Haura Aa...