Chapter 39

218 14 2
                                    

Cahaya dari luar tingkap mencucuk matanya . Dia terjaga dari lena . Matanya yang berpisat digosok oleh belakang tangan .

Perlahan dia bangun dari baringan . Pandang sahaja ke depan susuk tubuh Haura menjadi sasarannya . Narzeel pantas bangun dari katil .

Tanpa aba aba dia terus memeluk Haura dari belakang . ' Auch ' Air yang dikacaunya tadi tepercit sehingga terkena kulitnya .

Narzeel yang melihat itu terus menarik kalut tangan Haura ke sinki dan membasuhnya . ' Sorry sorry i tak perasan.. ' Ucap Narzeel dengan menggosok tangan isterinya yang terkena air panas .

Haura pantas menarik kembali tangannya . Narzeel terkebil seketika memandang Haura . Kemudian mengeluh perlahan . Haura masih merajuk dengannya .

Narzeel mendekati Haura yang masih mengacau air itu . Dia memeluk kembali isterinya dari belakang .

' I minta maaf.. Please jangan diam macam ni , say something ' Bisiknya ditelinga Haura . Ciuman di dadaratkan dibelakang telinga Haura sambil mencium harum rambut isterinya itu .

Haura mengeliat geli . Dia merungkaikan pelukan Narzeel di pinggangnya . ' Minum la , ini je yang ada dalam bilik ni '

Haura mula mengatur langkah untuk tinggalkan Narzeel . Tapi Narzeel menahan pergerakannya dengan mengepung Haura .

Kedua tangannya diletakkan di kabinet dan Haura tersekat diantara dua tangan itu .

' I nak breakfast.. ' Kata Narzeel halus dengan suara seraknya . Haura sudah terkebil melihat pandangan Narzeel yang melemahkan .

' A-ada coffee j-je.. ' Balas Haura gagap . Dia menahan dada Narzeel untuk terus mendekat dengannya . Dia masih lagi takut tentang hal semalam .

Tanpa berkata apa terus bibir Haura diragutnya . Haura masih lagi terkejut , bila Narzeel menggerakkan kepalanya baru la dia membalas ciuman itu .

Tangan Narzeel galak menjelajah ditubuhnya . Dari ke pinggang hingga ke paha putihnya . Haura mengeliat geli . Dengan tiba tiba tubuhnya diangkat dan di letakkan diatas kabinet .

Lama mereka berkeadaan begitu sehingga Narzeel melepaskan tautan bibir itu . ' I don't need anything when you are with me Haura . You enough ' Pipi gebu Haura diusapnya .

Haura mengemam bibir . Dia menunduk malu . Jarang jarang Narzeel bertingkah nakal seperti ini .
' Maaf kan i ya ? ' Narzeel menyengetkan sedikit kepalanya memandang wajah Haura yang menunduk .

Perlahan Haura mengangguk . Anggukan itu mengundang senyum dibibir Narzeel . ' Look here sweetheart ' Dagu Haura diangkat untuk memandangnya .

' I.. M-malu ' Memerah pipi Haura apabila Narzeel sudah mula ketawa .

' God Haura.. You buat i rasa this is first time i sentuh you.. ' Haura memukul dada Narzeel yang sakan ketawakannya .

' You such a good kisser , dengan pakai bathrobenya . You nampak lagi menyerlah , kulit you yang mulus ni terdedah buatkan i tak keruan.. '

Sengaja Narzeel berkata begitu untuk menyakat Haura . Dia suka bila melihat wajah tomato Haura . Comel . Buat dia rasa nak gomol je .

' Sudah la Narzeel i maluuu ' Rengek Haura . Susah juga dapat suami kuat menyakat ni ya ?

Narzeel ketawa kuat . Ini yang buat dia lagi suka . Sifat Haura yang pemalu , manja dan comel . Sifat yang tak akan diketahui sesiapa pun kecuali Narzeel .

Itu la yang membuatkan Narzeel memilih Haura . Haura buatkannya rasa beruntung . Wajah cantik dengan kening terbentuk , bibir merah merekah dan mulu mata yang lentik . Tak kalah juga dengan hidungnya yang mancung .

Hanya Narzeel sahaja yang boleh menjatuhkan ciumannya disetiap wajah cantik itu . Hanya Narzeel sahaja yang boleh menyentuh pipi gebu itu , dan ada kalanya pipi itu akan memerah yang membuatkan dia makin geram untuk menggomol pipi itu .

' Hidung ni.. ' Satu ciuman didaratkan di hidung Haura . ' Mata ni.. ' Diddarat kan lagi ciuman .

' Pipi ni… ' Pipi itu juga turut dicium .

' And.. This lips.. Sweetest lips ' Tangannya naik memicit bibir merah merekah itu .

' And this pretty lady.. Was my addiction ' Kemudian ciumannya di daratkan dibawah dagu Haura .

' The place that i kissed.. It's all mine ' Dua mata itu bertembung .

Haura menolak pelan pipi Narzeel yang tak berkelip mata memandangnya .

' Pergi mandi la Narzeel.. jangan mulut manis sangat ' Pipi Narzeel itu turut dicubitnya .

' Narzeel.. I dah serahkan segalanya pada you . Hati i , jiwa i , hidup i dan cinta i pada you . I percayakan you.. So don't betray me '

Narzeel senyum tipis . Dia tak mampu berkata apa . Dia tak janji untuk itu.. Maafkan aku Haura..

' Tapi i kira orang kedua la kan dapat semua tu.. Sebab sebelum ni Arjuna dah dapat dulu ' Narzeel membuat muka sekolah merajuk .

Haura tergelak kecil . Rambutnya yang terjuntai itu diselit kebelakang telinga .
' Ya i mengaku you orang kedua . But you get more than that.. Something that valuable '

Narzeel mengerut dahi . ' Valueable ? ' Soal Narzeel dengan memandang wajah Haura yang masih tersengih itu .

' Sebab you dapat orangnya.. And.. ' Haura menundukkan wajahnya , bibir Narzeel dicium sesaat . ' And this limited kiss '

Narzeel mengoyak senyum . Oh pandai ya dia menggoda ? Haura sengih tak bersalah . ' Wild.. ' Puncak hidung Haura dicuit .

' I tak sabar nak ada tanda cinta dekat sini ' Kata Haura lalu menyentuh perutnya . Siapa sahaja tak excited nak ada anak ? Setiap pasangan yang berkahwin pasti menginginkan zuriat . Begitu juga Haura .

' Awal sangat you nak fikir tentang tu ' Ayat Narzeel mengundang kerutan didahi Haura . ' What you mean awal ? You tak nak ada anak dengan i ke ? '

' No . Ofcourse i want sweetheart.. Tapi masa belum sesuai ' Senyuman Haura perlahan mengendur . Ya , betul juga kata Narzeel .

Perkahwinan mereka masih dirahsiakan , bagaimana kalau dia mengandung ? Apa yang dia nak jawab dengan Datin Hallen dan Dato Mokhtar ?

The Memories ; His Haura | C |Where stories live. Discover now