Pap !
Terteleng kepala Narzeel apabila menerima tamparan dari Puan Adila .
' Kenapa tak jujur pada dia ?! ' Merah padam wajah Puan Adila menahan marah .
' Along sedar tak apa yang along buat ni ? Along tak ada hati perasaan ke ? Kamu buat Haura macam binatang ! Bodohkan dia sesenang itu sahaja hanya semata - mata nafsu syaitan kamu ! '
' U-mi.. Along.. Along tak ada niat nak tipu Haura . Along tahu along salah , tapi percayala along betul - betul cintakan Haura . Along sedar kesilapan along.. ' Narzeel melutut dihadapan Puan Adila . Tangan uminya diraih dan digenggamnya .
' Tak guna kamu jelaskan pada umi '
' Umi tak kira , cari Haura dan betulkan semuanya . Ceritakan semuanya pada dia . Jangan disebabkan perangai perahsia kamu ni , kamu hilang segalanya ' Tangan yang dipegang Narzeel ditarik kasar .
Terus Puan Adila naik ke atas tanpa memandang wajah anaknya . Narzeef yang dari tadi hanya berdiri tegak tanpa buat apa mendekati abangnya .
' Long.. Bangun ' Lengan abangnya ditarik untuk berdiri . Tubuh itu diarah untuk memandangnya
' Dengar cakap umi . Terangkan segalanya pada akak Haura lepas kau jumpa dia . Dia berhak tahu siapa suami dia yang sebenar , kau tak boleh bodohkan dia macam tu '
' Aku doakan semoga semuanya kembali seperti dulu . Jujur dengan dia long.. Cerita pada dia siapa Narzil dan diri kau yang sebenar ' Bahu abang sulungnya ditepuk dan dia meninggalkan Narzeel seorang disitu .
Narzeel terduduk diatas sofa . ' Zil.. Tolong aku . Apa aku nak buat sekarang.. Haura dah tinggalkan aku ' Rambutnya digenggam dengan air mata yang membasahi wajahnya .
*************************
Haura Aatisya
' Hey.. Goodmorning preggy mommy ' Kata Adeena ceria melihat Haura yang turun dari tangga . Haura hanya mengukir senyum tipis .
Kaki diatur perlahan dengan menurun tangga dengan penuh berhati - hati .
' Come.. Breakfast ' Adeena menarikkan kerusi untuk Haura duduk . Haura hanya menghadiahkan senyum buat Adeena lalu dia melabuhkan punggung di atas kerusi itu .
' Adeen.. Kau free tak ? ' Tanyaa Haura . Adeena hanya menjawab dengan anggukkan .
' Teman aku pergi rumah papa dengan mommy.. ' Adeena terdiam sejenak apabila Haura berkata begitu .
' Takkan kau nak balik rumah papa dengan mommy kau then nak tinggal dengan dorang ? Aku tak rasa itu pilihan yang tepat , Narzeel pun mesti boleh tahu dan dia boleh ambil kau semula '
' Adeen relax.. Bukan . Aku tahu apa aku nak buat . Kalau kau tak boleh teman takpe , aku pergi sorang ' Kata Haura lalu meneguk air susu .
' Ye boleh.. Lepas breakfast kita pergi ' Mendengar balasan Adeena , Haura mengukir senyum dibibirnya . Kemudian dia mengangguk teruja .
Datin Hallen mengatur langkah ke pintu utama rumahnya . Pintu dibuka . Agak terkejut bila melihat Haura yang berdiri dihadapannya .
' Tisya.. ' Datin Hallen menarik tubuh itu masuk kedalam dakapannya . Air matanya terus jatuh bila Haura membalas pelukannya .
' Mommy rindu Tisya.. Maafkan mommy sayang , mommy tak dengar penjelasan Tisya.. ' Pipi Haura ditekup dengan kedua tapak tangannya . Kemudian dahi anaknya itu dicium .
Haura duduk diatas sofa , keadaan agak janggal sedikit . Sudah lama dia tak menjejakkan kaki ke rumah agam ini . Ada juga rasa rindu , telah banyak memori yang dia cipta bersama orang yang dia sayang dalam rumah ni .
' Papa.. Mommy and kak Hani . Haura minta maaf sebab rahsiakan tentang perkahwinan Haura . Haura tahu Haura salah sebab tak jelaskan semuanya pada Mommy dan Papa '
Haura menunduk seketika . ' Haura nak cakap terima kasih sebab besarkan Haura . Bagi Haura rasa macam mana hidup dengan adanya ibu dan ayah . Pengorbanan mommy dengan papa Haura tak akan pernah lupa '
' Terima kasih sebab sudi anggap Haura macam anak mommy dengan papa sendiri . Terima kasih juga dekat mommy.. Sebab sudi jadi ibu susuan Haura lepas ibu jatuh sakit '
Tangan Datin Hallen yang duduk disebelahnya dipegang . Datin Hallen juga turut buat benda yang sama .
' Akak.. Thankyou for being the best sister ever . Haura sayang akak sangat.. Macam - macam dah yang akak buat untuk Haura tetap kuat . Thankyou angel.. '
Hani hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Haura . Dia menahan diri untuk tidak menangis .
j Arjuna dengan kak Hawa--- '' Haura sayang.. Papa tak pernah salahkan Haura tentang kepergian kak Hawa . Papa minta maaf sebab berkasar dengan Haura selama ni ' Kata Dato Mokhtar .
Air matanya bertakung dengan memandang wajah anak yang dibesarkan olehnya selama ini . Dia tahu dia telah banyak lukakan hati puteri kecilnya itu .
' No pa.. Haura sikit pun tak ambil hati . Haura tahu setiap apa yang papa buat adalah untuk kebahagiaan Haura . Terima kasih sebab sudi jadi papa Haura '
Haura bangun dan terus memeluk tubuh tua Dato Mokhtar . Dato Mokhtar menangis dibahu anaknya . Belakang tubuh Haura diusap .
' Thankyou for everything pa.. ' Bisik Haura ditelinga Dato Mokhtar .
Haura melepaskan pelukan . ' Sudah jangan nangis . Papa tak handsome bila nangis.. ' Haura mengesat air mata Dato Mokhtar dengan ibu jarinya .
' Jaga cucu papa baik - baik . Papa sayang dia tahu.. ' Dato Mokhtar mengusap perut Haura . Haura tergelak kecil lalu dia mengangguk .
Adeena yang melihat aksi itu hanya diam . Apa yang dilihatkan membuatkan dia berasa sebak . Sungguh hebat wanita bernama Haura Aatisya , mampu bertahan sehingga tahap ini .
' Ayah.. Terima kasih sebab masih cari Haura . Terima kasih untuk pengorbanan ayah untuk selamatkan Haura.. '
' Haura tak akan pernah benci ayah . Ayah tetap ayah Haura , ayah kandung Haura ' Haura memeluk pula tubuh ayahnya Hairi .
Hairi membalas pelukan itu . ' Sayang ayah kuat , ibu mesti tersenyum disana bila tengok puteri kecil dia kuat macam dia.. ' Kepala Haura diusap lalu satu ciuman didaratkan di dahi Haura .
Haura kembali duduk ditempatnya tadi. Air mata yang galak jatuh dikesat dengan belakang tangan .
' Mungkin ini pertemuan terakhir kita . Haura akan pergi dari sini untuk kebaikkan Haura dan baby . Maafkan atas semua kesilapan Haura '
Haura bangun dari duduknya , tangan Datin Hallen diambil lalu dicium .
' Mommy jaga diri.. ' Pesannya . Pesanan terakhir sebelum dia membawa diri jauh dari sini . Jauh dari semua orang..
YOU ARE READING
The Memories ; His Haura | C |
Roman d'amourBismillah " Don't leave me , i need you " - Narzeel Aathif " I trust you , so don't betray me " - Haura Aatisya Dia, Narzeel Aathif . Dia mungkiri janjinya kepada orang yang pernah bertahkta di hatinya dulu hanya untuk seorang gadis bernama Haura Aa...