Narzeel Aathif
Narzeel memicit pelipis dahinya . Fail - fail kerja dipandang kosong . Nak buat kerja pun dia tak ada mood sekarang .
Narzeel bangun dari kerusi , dia mengatur langkah ke pintu pejabatnya . ' Nyna.. Panggil Isaac ' Arah Narzeel tegas . Nyna hanya mengangguk .
Narzeel kembali duduk bersandar di kerusi . Dia pandang ke cermin kaca yang menampakkan pandangan luar .
Pintu pejabat diketuk dari luar . ' Masuk ' Arah Narzeel .
Isaac terus membuka pintu apabila Narzeel menyuruhnya untuk masuk . Dia berdiri tegak dihadapan Narzeel .
' Ya Tuan ? '
Narzeel memusingkan kerusinya memandang Isaac . ' Duduk la jangan beku sangat ' Isaac mengemam bibirnya , dia mengangguk lalu kerusi ditarik .
' Aku dah tak sanggup.. '
Isaac mengerut dahi . ' Tak sanggup apa Tuan ? ' Tanyanya sambil belakang tengkuk digaru .
' Aku dah tak nak sorokkan Haura . Memandangkan Dato Mokhtar dengan Datin Hallen pun dah tahu.. Jadi aku dah tak ada apa apa sebab lagi nak sorokkan dia '
Isaac senyum tipis . ' Buat la apa yang Tuan rasa baik untuk keluarga Tuan . Tapi.. Macam mana dengan Tan Sri Kamal ? '
Narzeel mengeluh perlahan . Ini adalah satu - satunya masalah yang sendiri pening nak fikir .
' Aku tak ada pilihan lain selain berterus terang Isaac.. Aku kesian dengan Haura.. ' Gambar Haura yang ada disudut mejanya itu dipandang lama .
' Aku tak nak dia rasa was - was bila dengan aku . Aku tak nak dia rasa takut bila keluar dengan aku '
' Aku nak hidup macam orang lain.. Macam suami isteri yang lain . Aku nak isteri aku rasa bebas dan bahagia ' Narzeel mencapai gambar Haura dan ditenungnya .
Ibu jarinya bermain - main di atas gambar itu . ' Aku sayang dia Isaac , aku nak jadi alasan dia tersenyum setiap hari . Aku nak jadi alasan dia kuat setiap saat '
Senyum kecil terbit di bibir Narzeel . Dia tak meminta apa selain bahagia bersama Haura .
' Isaac.. You know what ? I don't really deserve this girl . She's too kind for me . Dia sanggup kena marah dan dibezakan oleh papa dia sebab tak dapat sambung belajar luar negara '
' Padahal dia lebih dari layak nak belajar dekat sana . Tapi dia sanggup berkorban untuk Naula yang tak dapat sambung belajar di luar negara '
' Hati dia baik Isaac.. Aku rasa hina bila aku duduk dengan dia , bila tangan lembut dia naik sentuh pipi aku untuk ucap dia sayang aku.. '
Mulut berbicara dengan Isaac , tapi matanya tumpu kepada gambar Haura . Padanya , wanita itu cukup sempurna untuk dia miliki .
' Then.. Jumpa Maisara . Jelaskan pada dia , saya pasti dia akan faham ' Kata Isaac tenang . Mata Narzeel kembali memandang Isaac .
' As i should . I will do anything for my precious wife , Haura Aatisya '
- Tiada lain yang aku pinta melainkan melihatmu bahagia dan tersenyum wahai isteri -
YOU ARE READING
The Memories ; His Haura | C |
RomanceBismillah " Don't leave me , i need you " - Narzeel Aathif " I trust you , so don't betray me " - Haura Aatisya Dia, Narzeel Aathif . Dia mungkiri janjinya kepada orang yang pernah bertahkta di hatinya dulu hanya untuk seorang gadis bernama Haura Aa...