Harraz Razeef .
Harraz menongkat dagunya sambil memandang ke luar tingkap kereta . Sekali sekala dia mengeluh perlahan .
Tak tahu kenapa tetapi dia rasa bersalah atas apa yang dilakukannya tadi . Harriz yang sibuk dengan telephonenya tadi memandang ke arah Harraz yang duduk di seat sebelahnya .
' Kau kenapa Harraz ? Ada masalah ke ? ' Soal Harriz pada adiknya . ' Tak ada apa , stress sikit ' Balas Harraz singkat .
' Kau suka Haura ? ' Soalan itu menyentakkan Harraz . Dia memandang wajah si abang . Nasib baik mereka naik kereta asing dengan Dato Malik dan Datin Husna .
' Kenapa kau tanya ? ' Soal Harraz semula . Harriz tersenyum kecil . Bukan dia tak perasan akan adiknya tadi asyik memandang si Haura .
' Ya aku suka dia . Tapi susah sangat dia nak buka hati dia untuk aku . Aku ni jahat sangat ke Riz ? ' Harraz memandang wajah si abang yang masih memikirkan sesuatu .
' Kau adik aku , kau tak jahat . Aku kenal kau dari kecil . Cuma cara kau yang tak kena . Cara kau yang buatkan kau nampak jahat '
' Harraz , dulu kau tak macamni . Apa yang buat kau jadi macam ni eh Raz ? ' Harraz diam seketika . Dia meraup wajahnya sendiri .
' Aku tak tahu la Riz kenapa aku jadi macam ni.. Mungkin sebab aku terlalu taksub dengan cinta ? Sampai cinta tu ubah dan bodoh kan aku.. ' Jawab Harraz .
Harriz yang mendengar jawapan adiknya itu mengangguk kecil . ' Good , jawapan yang tepat . Cinta tu guna kan akal , bukan nafsu . Kita ada 9 akal Harraz gunakan 9 akal tu untuk taklukkan satu cinta '
' Tapi kita tak boleh paksa seseorang untuk terima kita . Kalau Haura tak mahu , lupakan dia . Cari yang lain , yang layak dapat cinta kau . Tapi jangan ulang kesilapan yang sama . Macam kau cakap , kau taksub dengan cinta ' Bahu Harraz ditepuk .
Harraz merenung . Ya , dia patut berundur diri sahaja dari Haura . Sememangnya dia tak layak memiliki gadis sebaik itu .
Haura Aatisya .
Haura menongkat dagunya sambil memandang kosong ke arah telephone . Dari tadi dia memikir sama ada dia patut menelifon Narzeel atau tidak .
Seketika dia memandang ke arah jam di dinding . Jam menunjukkan pukul 8 pagi . Hari ini merupakan hari pertama dia bekerja bersama Harriz .
Tapi dia masih tidak meminta izin dengan suaminya . Kalau tak bagitahu salah tak eh ? Haishhhh..
Sedang ralit dia termenung tiba tiba telephonenya berbunyi . Haura memandang nama yang tertera di skrin itu .
' Alamak Narzeel.. ' Cepat cepat Haura mengangkat . Dia menarik nafas untuk menenangkan dirinya .
' Yes my husband ? ' Haura mengukir senyum sambil mengucap ayat itu .
' Laju ya angkat , ingatkan tidur lagi . Maklumla orang dah habis belajar.. ' Kata Narzeel .' Amboi senang je cakap eh , ingat apa dah habis belajar goyang kaki ? I bangun awal sebab nak pergi kerja la.. ' Haura menekup mulutnya sendiri .
Dia mengetap bibir . Ah sudah , cuai betul dia ni . Dah terlepas cakap . Narzeel dibalik telephone itu sudah mengerut dahi .
' Wait.. I tak salah dengar kan ? Kerja ? Where and when ? Kenapa i tak tahu ? ' Soalan bertubi tubi keluar dari mulut Narzeel .
' Err.. Sorry , i sebenarnya memang nak bagitahu you tapi i lupa . M-maaf.. ' Haura sudah mula tak tenang . Macam mana kalau Narzeel marah ? Dia dikira isteri derhaka ke ?
' Lupa ? Seriously ? Jadi i ni macam tak penting la kan pada you ? ' Soalan Narzeel membuatkan Haura makin rasa serba salah .
' You tak.. That's not what i mean . I minta maaf , memang tadi i nak call you nak bagitahu tapi you dah call dulu ' Terang Haura . Dia sudah mula cemberutkan wajahnya .
' You start kerja hari ni , hari ni baru you nak bagitahu ? I suami you Haura , you patut minta izin i dulu ' Narzeel berkata tegas . Sedikit perasaan kecewa menerpa di hati . Dia kecewa dengan Haura yang sudah pandai menipunya .
' Narzeel.. I tak ada niat nak tipu you ke apa , i just-- ' Tak sempat dia menghabiskan ayatnya Narzeel sudah mematikan panggilan . Haura menepuk dahinya sendiri .
' Aduhh bodohla kau Haura , dah timbul satu masalah ' Haura memarah dirinya sendiri . Sekarang macam mana dia nak pujuk Narzeel ?
YOU ARE READING
The Memories ; His Haura | C |
RomanceBismillah " Don't leave me , i need you " - Narzeel Aathif " I trust you , so don't betray me " - Haura Aatisya Dia, Narzeel Aathif . Dia mungkiri janjinya kepada orang yang pernah bertahkta di hatinya dulu hanya untuk seorang gadis bernama Haura Aa...