HAURA turun dari kereta Rolls Royce hitam . Ada seorang lelaki yang segak berpakaian suit hitam yang membukakan pintu untuknya . Lelaki itu menunduk sedikit sebagai tanda hormat .
Haura hanya senyum janggal . Gaun putih yang terseret itu diangkat sedikit . Perlahan - lahan dia mengatur langkah menaiki tangga yang terhampar dengan red carpet menuju ke pintu utama sebuah hotel mewah itu .
Apabila dia berdiri dihadapan pintu , automatik pintu itu terbuka dengan sendiri . Haura pandang ke kanan , seorang lelaki yang turut berpakaian suit hitam berjalan ke arahnya .
" Mrs Narzeel Aathif ? " Soal lelaki itu .
Haura tercengang seketika . Mata dikelip - kelip sebelum mengangguk perlahan . Lelaki itu mengangguk sedikit dan tersenyum kearahnya .
" This way madam.. " Kata lelaki itu . Haura hanya mengikut tanpa rasa ragu . Dia yakin pasti ini atas arahan Narzeel sendiri .
Pintu lift terbuka apabila mereka tiba dihadapan lift itu . " Go up , level 13 . Have a nice day " Kata lelaki itu lalu menunduk sedikit . Haura hanya senyum ke arah lelaki itu dan melangkah masuk ke dalam .
Pintu lift tertutup . Dada dipegang . Macam - macam rasa muncul sekarang , rasa yang dia sendiri tak pasti . Gugup ? Takut ? Gementar ? Ahh ! Tak tahu la .
Nafaa ditarik dalam untuk tenangkan diri . Dada diusap perlahan dan sebelah tangan mengenggam bag kecil yang dipegangnya .
Apabila pintu lift terbuka , Haura diam . Gelap . Perlahan - lahan dia mengatur langkah keluar dari lift itu . Apabila kakinya pijak keluar dari lift , ada lampu yang menyala . Haura memandang ke arah lampu yang menyala di atas pentas itu .
Ada seorang lelaki yang sedang duduk di atas kerusi sambil meribakan seorang bayi lelaki . Haura mengerut dahi . Itu Narzeel .
Haura perlahan - lahan berjalan mendekati ke pentas . Baru sahaja dia ingin memulakan langkah , alunan piano dimainkan oleh Narzeel .
" Setiap nafas yang dihembus
Setiap degupan jantung
Aku selalu memikirkanmu "Haura tergamam mendengar suara Narzeel yang mula bernyanyi . Mata Narzeel tepat memandang ke arahnya sambil tersenyum . Naqeeb pula berada di atas ribanya .
Narzeel segak memakai kemeja putih , coat dan seluar slack berwarna blueblack . Naqeeb pula memakai kemeja putih dan seluar slack hitam . Comel . Dia langsung tak berteriak duduk disitu .
" Dalam sedar dibuai angan
Dalam tidur dan khayalan
Aku selalu memikirkanmu "" Ternyata 'ku perlukan
Cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa 'ku bernyawa "Haura melanjutkan langkahnya . Kiri kanan dihiasi lilin dan kuntum bunga yang bertaburan di lantai .
" Kasihku... 'ku amat mencintai kamu
Kerana kau beri erti hidup
'Ku 'kan terus mencinta
Sedetik lebih
Selepas selamanya "Narzeel terus bernyanyi dengan penuh penghayatan . Lagu itu ditujukan khas buat isterinya . Wanita kesayangannya . Haura Aatisya .
" Di kala penuh ketakutan
Dengan badai kehidupan
'Ku bersyukur adanya kamu "" Biarlah kehilangan semua
Yang dimiliki di dunia
Asal masih adanya kamu... "" Ternyata 'ku perlukan
Cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa 'ku bernyawa
O-o-o-o... "Haura tersenyum..
" Kasihku... 'ku amat mencintai kamu
Kerana kau beri erti hidup
'Ku 'kan terus mencinta
Sedetik lebih
Selepas selamanya
O-o-o-o... "
YOU ARE READING
The Memories ; His Haura | C |
RomanceBismillah " Don't leave me , i need you " - Narzeel Aathif " I trust you , so don't betray me " - Haura Aatisya Dia, Narzeel Aathif . Dia mungkiri janjinya kepada orang yang pernah bertahkta di hatinya dulu hanya untuk seorang gadis bernama Haura Aa...