Chapter 74

264 13 0
                                    

HAURA turun dari kereta Rolls Royce hitam . Ada seorang lelaki yang segak berpakaian suit hitam yang membukakan pintu untuknya . Lelaki itu menunduk sedikit sebagai tanda hormat .

Haura hanya senyum janggal . Gaun putih yang terseret itu diangkat sedikit . Perlahan - lahan dia mengatur langkah menaiki tangga yang terhampar dengan red carpet menuju ke pintu utama sebuah hotel mewah itu .

Apabila dia berdiri dihadapan pintu , automatik pintu itu terbuka dengan sendiri . Haura pandang ke kanan , seorang lelaki yang turut berpakaian suit hitam berjalan ke arahnya .

" Mrs Narzeel Aathif ? " Soal lelaki itu .

Haura tercengang seketika . Mata dikelip - kelip sebelum mengangguk perlahan . Lelaki itu mengangguk sedikit dan tersenyum kearahnya .

" This way madam.. " Kata lelaki itu . Haura hanya mengikut tanpa rasa ragu . Dia yakin pasti ini atas arahan Narzeel sendiri .

Pintu lift terbuka apabila mereka tiba dihadapan lift itu . " Go up , level 13 . Have a nice day " Kata lelaki itu lalu menunduk sedikit . Haura hanya senyum ke arah lelaki itu dan melangkah masuk ke dalam .

Pintu lift tertutup . Dada dipegang . Macam - macam rasa muncul sekarang , rasa yang dia sendiri tak pasti . Gugup ? Takut ? Gementar ? Ahh ! Tak tahu la .

Nafaa ditarik dalam untuk tenangkan diri . Dada diusap perlahan dan sebelah tangan mengenggam bag kecil yang dipegangnya .

Apabila pintu lift terbuka , Haura diam . Gelap . Perlahan - lahan dia mengatur langkah keluar dari lift itu . Apabila kakinya pijak keluar dari lift , ada lampu yang menyala . Haura memandang ke arah lampu yang menyala di atas pentas itu .

Ada seorang lelaki yang sedang duduk di atas kerusi sambil meribakan seorang bayi lelaki . Haura mengerut dahi . Itu Narzeel .

Haura perlahan - lahan berjalan mendekati ke pentas . Baru sahaja dia ingin memulakan langkah , alunan piano dimainkan oleh Narzeel .

" Setiap nafas yang dihembus
Setiap degupan jantung
Aku selalu memikirkanmu "

Haura tergamam mendengar suara Narzeel yang mula bernyanyi . Mata Narzeel tepat memandang ke arahnya sambil tersenyum . Naqeeb pula berada di atas ribanya .

Narzeel segak memakai kemeja putih , coat dan seluar slack berwarna blueblack . Naqeeb pula memakai kemeja putih dan seluar slack hitam . Comel . Dia langsung tak berteriak duduk disitu .

" Dalam sedar dibuai angan
Dalam tidur dan khayalan
Aku selalu memikirkanmu "

" Ternyata 'ku perlukan
Cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa 'ku bernyawa "

Haura melanjutkan langkahnya . Kiri kanan dihiasi lilin dan kuntum bunga yang bertaburan di lantai .

" Kasihku... 'ku amat mencintai kamu
Kerana kau beri erti hidup
'Ku 'kan terus mencinta
Sedetik lebih
Selepas selamanya "

Narzeel terus bernyanyi dengan penuh penghayatan . Lagu itu ditujukan khas buat isterinya . Wanita kesayangannya . Haura Aatisya .

" Di kala penuh ketakutan
Dengan badai kehidupan
'Ku bersyukur adanya kamu "

" Biarlah kehilangan semua
Yang dimiliki di dunia
Asal masih adanya kamu... "

" Ternyata 'ku perlukan
Cinta dari dirimu sayang
Barulah terasa 'ku bernyawa
O-o-o-o...  "

Haura tersenyum..

" Kasihku... 'ku amat mencintai kamu
Kerana kau beri erti hidup
'Ku 'kan terus mencinta
Sedetik lebih
Selepas selamanya
O-o-o-o... "

The Memories ; His Haura | C |Where stories live. Discover now