Karina berlari keluar dari kamarnya saat di dengar sebuah mobil memasuki bagasi rumah mereka. Karina pergi menuju pintu depan rumah lalu membukanya dengan senyum merekah di bibirnya.
"ayah, selamat datang." Kata Karina semangat.
"iya, ayah pulang." Kata ayah juga tak kalah semangat
"apakah kau tidak melihat ibumu?" kata ibu dengan tatapan datar.
"selamat datang ibu." Kata Karina cepat lalu segera menggandeng tangan ayah dan membawanya masuk ke dalam rumah.
"jangan menggandeng ayahmu seperti itu. Sudah ibu katakan dia punya ibu." Kata ibu saat sudah berada di dalam rumah, Karina melihat ibu.
"ibu, apakah belum cukup? Aku yakin Ibu sudah melakukannya dari tadi." Kata Karina.
"melakukan apa?" Tanya ibu.
"bukankah sepanjang perjalanan pulang ibu selalu menempel dengan ayah? Menggandeng tangan ayah dan menyandarkan kepala ibu di bahu ayah." Kata Karina.
"heol. Dari mana kau tahu?" kata ibu tidak menyangka bahwa putri sulung nya mengetahui hal itu.
"terlihat dengan jelas, ibu begitu jatuh cinta dengan ayah." Kata Karina.
"lalu kenapa? Tidak boleh? Kami kan pasangan suami istri." Kata ibu membela diri.
"sepasang suami istri lama, serasa pasangan pengantin baru." Kata Jisung yang baru saja menuruni tangga menuju ruang tamu lalu menyalakan televisi.
"perkataanmu terdengar menggelikan, tapi itulah fakta sebenarnya." Kata Karina datar.
"bukankah ayah juga merasa geli dengan perkataan Jisung dan perbuatan ibu?" Tanya Karina pada ayah.
"iya, sangat geli dengan perkataan Jisung, tapi tidak dengan perbuatan ibumu." Kata ayah terkekeh pelan.
"apa? kenapa? Aku bahkan lebih merasa geli dengan perbuatan ibu daripada perkataanku." Kata Jisung.
"karena ibu kalian sangat cantik." kata ayah tersenyum kepada ibu, ibu tersenyum senang.
"ihh..." kata Karina melepaskan gandengannya pada ayah.
"aku ingin muntah." Kata Jisung menutup mulutnya.
"setuju." kata Karina.
"apakah kalian ingin uang saku kalian berdua dikurangi?" Tanya ibu kesal melihat tingkah mereka berdua.
"tidak." kata Karina dan Jisung serentak.
"ibu dan ayah adalah pasangan paling cocok dan romantis sedunia." Kata Jisung memuji, ibu tersenyum.
"lagi-lagi ibu tertipu oleh wajah iblis itu." Kata Karina pelan.
"baiklah, aku akan langsung pada intinya saja. Ayah! Aku ingin menagih janji!" kata Karina.
"janji apa?" Tanya ibu.
"aku mendapat juara pertama, di kompetisi debat bahasa inggris di sekolah." Kata Karina tersenyum bangga.
"benarkah? Woah putriku memang yang terbaik." Kata ayah mengelus kepala Karina bangga.
"kerja bagus, putriku." Kata ibu lalu memeluk Karina, Karina membalas pelukan ibu.
"kalau begitu ayo pergi ke mall." Kata Karina.
"baiklah, ayo pergi. Ayah akan bersiap-siap dulu." Kata ayah.
"baiklah. Aku juga akan bersiap-siap" kata Karina.
"aku juga." kata Jisung bangkit berdiri lalu mematikan televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Message To Reality
Fanfiction📌 Follow dulu sebelum baca 😊 Masa depan! Adalah hal yang selalu dipikirkan oleh Karina. Masa depan yang cerah akan menantinya karena itulah dia bekerja keras di dalam belajar, dan moto 'usaha tidak akan mengecewakan hasil' adalah pegangannya. Ungg...