30

55 3 0
                                    

Karina pun keluar dari dalam mobil.

"Ayah, ini kipas..." kata Karina tertahan, lalu kedua matanya melotot terkejut.

"Yak! Kenapa kau ada disini?!" teriak Karina saat kedua mata indahnya berhasil melihat sosok Jeno.

"Berlibur." Kata Jeno enteng.

"Berlibur? Kenapa?" kata Karina masih dengan ekspresi terkejutnya.

Sebelum Jeno menjawab, Jisung pun lebih dulu memotong perkataan Jeno.

"Kakak, perkenalkan ini temanku." Kata Jisung dengan senyum merekah di bibirnya.

"Yak! Kenapa dia bisa menjadi temanmu?" protes Karina.

"Jika tidak teman, lalu apa? Kakak ipar?" kata Jisung tertawa diakhir kalimatnya.

"Aish, kau mau mati?" kata Karina kesal lalu berjalan menghampiri Jisung, berniat untuk memukulnya.

Dengan cepat Jisung pun segera bersembunyi dibalik tubuh Jeno. Karina yang tidak mempermasalahkan itu pun tetap berusaha untuk menangkap Jisung yang saat ini sedang berlindung dibalik tubuh Jeno.

Jisung pun menjadikan tubuh Jeno sebagai tameng agar Karina tidak bisa mendapatkannya. Jisung menggerakkan tubuh Jeno sesuka hatinya agar Karina bisa menangkapnya.

Bergerak begitu cepat membuat Karina tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan tubuhnya. Sebelum tubuh Karina terjatuh, dengan sigap Jeno memegang kedua lengan atas Karina dan menariknya mendekat padanya.

Karina mematung. Kembali Karina rasakan nafas pelan Jeno menerpa wajahnya sama seperti saat mereka di dalam mobil, ketika Jeno sedang mengantarkan Karina pulang kerumahnya.

Jeno pun menopang tubuh Karina agar berdiri dengan tegap lalu melepaskan pegangannya pada lengan Karina.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jeno pada Karina, Karina mengangguk kecil lalu melihat Jeno sekilas.

"Hah... jantungku berdetak tak karuan lagi." Kata Karina di dalam hatinya.

"Oho! Ada apa dengan dirimu? Tidak biasanya kau bersikap seperti itu." kata Jisung jahil.

Karina pun menatap Jisung tajam. Dengan cepat Jisung pun segera berlari pergi. Melihat itu Karina pun segera mengejar Jisung yang sudah cukup jauh darinya.

"Aigoo mereka masih seperti anak kecil saja." Kata ibu melihat Karina dan Jisung yang sudah menjauh dari mereka.

"Benar juga, tapi cukup menyenangkan melihat mereka bertingkah seperti itu." Kata ayah.

Lalu Jeno? Jeno hanya tersenyum saja melihat Karina yang kesulitan untuk menangkap Jisung yang berlari dengan sangat cepat.

"Kau butuh lebih banyak olahraga." Kata Jeno tanpa sadar saat dilihatnya Karina yang sudah sangat terengah-engah.

"Apanya?" tanya ibu yang sempat mendengar perkataan Jeno walaupun tidak terlalu jelas.

"Tidak, tidak ada apa-apa bibi." kata Jeno sambil tersenyum, ibu pun mengangguk.

"Jadi, ternyata kaulah teman Jisung yang pintar memanggang daging itu?" kata Ibu.

"Apa? Daging?" kata Jeno bingung.

"Iya daging. Jisung bilang kau sangat pandai dalam memanggang daging." Kata Ibu.

"Ah itu..." kata Jeno tertahan, ibu mengangkat alisnya penasaran.

Jeno pun teringat akan obrolannya dengan Jisung tadi. Sebelum datang ke pantai Jeno terlebih dahulu menghubungi Jisung untuk menanyakan keberadaan mereka yang sedang berlibur.

From Message To RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang