32

75 10 0
                                    

"Teringat akan apa?" tanya Karina.

"Kekasihku." Kata Jeno pelan, akan tetapi Karina dapat mendengarnya dengan jelas.

Karina meletakkan sendok yang dipegangnya setelah mendengar perkataan Jeno. Entah kenapa ada rasa sedih, kecewa, dan kesal secara bersamaan di dalam diri Karina.

"Kau memiliki seorang kekasih?" tanya Karina penasaran.

"Iya, dulu." Kata Jeno.

"6 bulan yang lalu?" tanya Karina, Jeno mengangguk.

"Kenapa kalian tidak bersama lagi?" tanya Karina semakin penasaran.

"Dia meninggalkanku." Kata Jeno.

"Lalu..." kata Jeno terpotong akan perkataan Karina.

"Lalu, sampai sekarang kau belum bisa melupakannya." Kata Karina menatap Jeno serius, begitu juga sebaliknya.

Suasana hening untuk beberapa saat, mereka larut akan pikiran dan pandangan mereka masing-masing hingga Karina memulai pembicaraan kembali.

"Apakah ini alasan kenapa kau tidak ingin menikah denganku?" tanya Karina.

"Apakah ini alasan kenapa kau menyuruhku untuk membatalkan pernikahan ini?" tanya Karina lagi.

"Apakah ini alasan kenapa kau menyuruhku agar tidak menyukaimu?" tanya Karina lagi dengan nada suara yang semakin kuat.

Jeno menghela nafasnya kuat. Semua perkataan Karina memang benar adanya. Inilah alasan kenapa Jeno belum bisa menerima Karina seutuhnya. Karena Jeno masih terjerat akan ingatannya dengan mantan kekasihnya itu.

Karena tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Jeno, Karina memutuskan untuk pergi. Karina bangkit berdiri lalu membawa barang belanjaan yang dibeli oleh mereka tadi.

Dengan cepat Jeno pun segera menyusul Karina yang sudah berjalan cukup jauh darinya. Dikarenakan Karina yang berjalan semakin cepat membuat Jeno tidak bisa menggapainya sampai ke tempat perkemahan mereka.

"Ibu, ini kartu kreditnya." Kata Karina pada ibu sambil memberikan kartu kredit milik ibu setelah Karina meletakkan barang belanjaannya.

"Kenapa sedikit sekali?" tanya ibu.

"Sisanya dibawa oleh Jeno." Kata Karina, ibu mengangguk.

"Kala begitu aku akan tidur dulu, aku mengantuk." Kata Karina lalu berjalan pergi.

"Tapi Jeno ada dimana?" tanya ibu pada Karina yang belum masuk kedalam mobil.

Karina memilih unuk mengabaikan pertanyaan ibu dan memilih untuk mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam mobil sebelum dia bertemu kembali dengan Jeno.

"Ada apa dengannya?" tanya ibu kebingungan.

Jeno pun datang dan meletakkan barang belanjaan yang dibawanya lalu melihat ke sekitar.

"Akhirnya kau datang juga hyung." Kata Jisung.

"Karina ada dimana?" tanya Jeno.

"Di dalam mobil, katanya dia ingin tidur." Kata Jisung, Jeno membuang nafasnya pelan.

"Apa terjadi sesuatu Jeno?" tanya ayah.

"Tidak paman, hanya saja tadi Karina kembali lebih dulu." Kata Jeno menahan sebagian kebenaran hanya pada dirinya.

"Dia meninggalkanmu lagi? Ada apa sebenarnya dengan dia?" kata ibu bingung melihat perilaku Karina.

Jisung yang merasakan keanehan itu pun segera bertindak.

"Jeno hyung, mau menemaniku berjalan disekitar pantai?" tawar Jisung, Jeno mengangguk.

"Kalau begitu kami pergi dulu ayah, ibu." Kata Jisung lalu membawa Jeno pergi.

From Message To RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang