Karina keluar dari mobil begitu mobil camping yang dikendarai oleh mereka berhenti di parkiran. Karina tersenyum melihat laut biru yang berada 100 meter di hadapannya.
Jisung keluar dari dalam mobil lalu menghampiri Karina. Jisung menepuk pundak Karina pelan, Karina menoleh.
"Nikmati waktu liburan ini, lalu aku yakin kakak pasti akan menemukan jawaban yang terbaik." kata Jisung dengan senyum di bibirnya.
Karina memberikan senyum hangatnya pada Jisung. Bersyukur memiliki seorang adik yang sangat perhatian seperti Jisung walaupun terkadang Jisung mau bersikap menyebalkan padanya.
"Jauh-jauh sana! Kau membuatku merinding! Sejak kapan iblis sepertimu bisa mengucapkan perkataan manis seperti itu." kata Karina jahil lalu menepis tangan Jisung yang ada di pundaknya.
"Dasar tidak tahu berterima kasih!" ledek Jisung lalu pergi menuju pinggir pantai.
Karina hanya tertawa kecil melihat kepergian Jisung.
"Karina!" panggil ibu, Karina menoleh.
"Jisung ada dimana?" kata ibu.
"Di sana." Tunjuk Karina pada Jisung yang sudah cukup dekat ke pantai.
"Dia langsung lari begitu saja." Kata ibu, Karina terkekeh pelan.
"Tapi ada apa ibu?" tanya Karina.
"Ibu mau mengajaknya untuk berbelanja bahan makanan ke tempat perbelanjaan di depan sana." Kata ibu.
"Kalau begitu kita pergi berdua saja ibu." Kata Karina.
"Ibu ingin membeli cukup banyak keperluan kita selama disini. Apakah kita bisa membawa semuanya?" kata ibu.
"Tentu saja tidak, karena itu kita beli seperlunya saja lalu menyuruh Jisung untuk membeli sisanya sendiri." kata Karina jahil.
"Itu hukuman yang bagus." Kata ibu mendukung, Karina tertawa.
"Kalau begitu ayo pergi ibu." Kata Karina dan dibalas anggukan dari ibu.
Karina dan ibu pun pergi menuju ke sebuah tempat perbelanjaan di dekat pantai. Tempat perbelanjaan yang cukup besar itu memiliki semua barang ataupun bahan makanan yang dibutuhkan oleh mereka.
Karina berjalan di rak yang penuh dengan makanan ringan. Karina dan ibu membagi belanjaan yang ingin mereka beli agar mereka lebih cepat selesai dan kembali ke pantai.
Karina sibuk memilih beberapa makanan ringan di hadapannya. Perhatiannya teralihkan saat dirinya melihat seorang anak kecil yang sedang berjinjit ingin mengambil cemilan yang berada di rak yang tidak bisa digapainya.
Karina pun menghampiri anak perempuan kecil itu lalu berbicara dengannya.
"Mau kakak bantu?" tawar Karina.
"Iya." Kata anak itu tersenyum menampakkan gigi rapinya.
"Kau mau yang mana?"
"Itu!" kata anak itu menunjuk sebuh cemilan dengan bungkus berwarna coklat.
"Kau ternyata suka makan wafer." Kata Karina mengambil makanan itu lalu memberikannya pada anak itu.
"Aku tidak suka."
"Jika tidak suka kenapa membelinya?"
"Aku ingin memberikannya pada kakakku. Kakakku sangat suka memakan wafer coklat. Dia sangat sangat suka!" Kata anak itu girang.
"Ternyata begitu, kakak juga memiliki teman yang sangat suka memakan wafer rasa coklat. Dia selalu saja memakan semua makanan rasa coklat." Kata Karina mengingat kalau sahabatnya itu sangat suka memakan coklat, Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Message To Reality
Fanfic📌 Follow dulu sebelum baca 😊 Masa depan! Adalah hal yang selalu dipikirkan oleh Karina. Masa depan yang cerah akan menantinya karena itulah dia bekerja keras di dalam belajar, dan moto 'usaha tidak akan mengecewakan hasil' adalah pegangannya. Ungg...