Part 4 (Sudah direvisi)

230 23 0
                                    


Skip sudah malam
Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga kecuali Arnold yang sudah pulang duluan karena Ayahnya menyuruhnya untuk segera pulang.

Masaji, Claudia, Tammy, Nadya, dan Namira memutuskan untuk menginap di sana selama seminggu.

"Wi, besok kan hari pertama kamu ke sekolah, kita berangkat bareng ya". Ucap Tammy.

"Hm, tapi emang Alwi udah di daftarin di sekolah yang baru ?". Tanya Alwi.

"Udah kok Wi, Ayah kemaren udah daftarin kamu lewat online. Jadi ga usah langsung ke sekolah daftarnya". Ucap Ananda. Alwi pun hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Kamu juga ga usah khawatir, Kevin udah di tangkap kok sama polisi". Ucap Ridho.

"Terus apa hukumannya ?". Tanya Alwi singkat.

"Eh kalo itu, hukuman mati Wi". Jawab Tammy lirih. Alwi pun terkejut mendengar itu.

"Astagfirullahalazim, tapi kan bisa hukuman penjara seumur hidup aja yah, dia juga manusia seperti kita. Kevin juga sahabat kecilnya Alwi, Alwi pun sudah memaafkan kesalahannya itu. Om Rico sama Tante Rani pasti sedih mendengar itu". Ucap Alwi.

"Tapi Wi, dia hampir membunuh kamu. Kamu juga hampir meninggal karenanya. Dia pantas mendapatkannya. Hanya karena aku suka sama kamu, dia nekat ingin membunuhmu. Kamu pikirkan lagi, kamu setuju atau tidak". Ucap Tammy.

Alwi pun terdiam mendengar penjelasan Tammy, Tammy benar. Kevin sudah hampir membuatnya meninggal, rasa sakit yang ia alami pun tak sebanding Kevin yang hanya ia beri hukuman dipenjara seumur hidup. Alwi pun menghela nafasnya pelan.

"Ya Allah, berikanlah solusinya pada hamba-Mu ini ya Allah". Batin Alwi.

"Hmm, nanti Alwi pikirkan lagi. Sekarang biarkan om Rico dan Tante Rani menemuinya untuk terakhir kalinya". Jawab Alwi.

"Oke Wi, nanti kakak akan telepon om Rico". Ucap Masaji.

"Yasudah, sekarang kalian istirahat. Aji tidur sama Ridho, Claudia sama Tammy tidur dikamar sebelahnya kamarnya Alwi, Namira sama Nadya tidur di kamarnya Suheil, dan Suheil tidur sama Alwi. Tidak apa-apa kan, Nak ?". Tanya Ananda.

"Iya, gapapa. Suheil senang banget bisa tidur bareng Alwi selama seminggu". Jawab Suheil sambil tersenyum. Ananda pun membalas senyumannya. Mereka pun pergi ke kamarnya masing-masing.

*********************

Skip di kamarnya Alwi
"Wi, kamu lagi baca apaan ?". Tanya Suheil melihat Alwi sedang membaca buku.

"Ohh, ini baca buku pelajaran aja, daripada Alwi main hp". Jawab Alwi menutup bukunya dan menoleh kearah Suheil.

"Hmm, Alwi". Panggil Suheil

"Iya, kenapa El ?". Tanya Alwi sambil tersenyum. Suheil pun langsung memeluk Alwi dan ia pun terkejut langsung membalas pelukannya.

"Wi, ternyata kita itu tertukar Wi". Ucap Suheil.

"Hah ? Tertukar ?". Tanya Alwi yang semakin bingung. Suheil pun melepaskan pelukannya.

"Ternyata kamu lebih tua dari aku, hehehe". Jawab Suheil cengengesan.

"Oh, kalo itu Alwi juga baru tau, hehehe". Ucap Alwi cengengesan juga.

"Emang kamu tau dari mana ?". Tanya Suheil.

"Dari usia kita, kamu 18 tahun, Alwi 20 tahun". Jawab Alwi.

"Eh iya juga ya, padahal kan dari dulu kamu lebih tua dari aku". Ucap Suheil.

"Nah itu, Alwi juga baru sadar sekarang. Dulu kita kan masih labil, belum paham yang namanya umur". Ucap Alwi.

"Terus, kenapa kamu meluk Alwi tadi ?". Lanjut Alwi.

"Itu aku senang aja karena punya kakak lagi. Apalagi kakak seperti kamu Wi". Jawab Suheil sambil tersenyum.

"Yassalam, ada-ada aja kamu. Alwi juga senang mempunyai adik sepertimu". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Sekarang kita tidur yuk, besok kita sekolah". Lanjut Alwi menarik Suheil ke tempat tidurnya.

Suheil pun merebahkan tubuhnya di kasur di tempat tidur Alwi diikuti Alwi. Mereka berdua pun berdoa sebelum tidur dan langsung memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa lelah mereka.

*****************

Selamat Membaca...

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang