"Udah chat Zayyan ?". Tanya Tammy."Udah, nanti mereka semua datang kesini". Jawab Alwi.
"Lah, emang ruangannya muat ?". Tanya Tammy.
"Nanti sebagian ada yang pulang". Jawab Alwi.
Tammy pun hanya mengangguk-angguk
paham."Wi". Panggil Tammy.
"Hmm ?". Jawab Alwi.
"Wajah kamu pucat banget, kamu makan dulu ya. Kamu itu kan masih sakit". Ucap Tammy khawatir.
"Alwi udah sembuh, ga usah khawatir". Ucap Alwi sambil tersenyum.
"Tapi tetap aja kamu harus makan". Ucap Tammy.
"Alwi lagi ga nafsu makan". Jawab Alwi.
"Mendingan sekarang kamu tidur, Alwi temenin". Ucap Alwi menyelimuti seluruh tubuh Tammy.
"Tapi kamu harus tidur juga ya". Ucap Tammy.
Alwi pun menggeleng-gelengkan kepalanya tandanya ia tidak mau.
"Udah, sekarang kamu tidur aja". Ucap Alwi. Tammy pun mulai memejamkan matanya.
Tidak lama kemudian, Tammy pun tertidur pulas.
Alwi pun tersenyum manis sambil mengusap pipinya Tammy.
"Cepat sembuh ya cantik". Ucap Alwi mencium dahinya Tammy.
Alwi pun ikut tertidur bersama Tammy karena rasa kantuknya mulai menyerangnya.
************
Di rumah
Setelah membereskan rumah, semuanya pun kembali ke kamar masing-masing kecuali Ridho dan Masaji yang sudah menyiapkan barang-barangnya tadi malam.
Mereka berdua pun duduk di sofa di ruang keluarga.
"Ridho, kan adek lu kan sebentar lagi mau nikah nih, kira-kira lu mau kasih hadiah pernikahan apa buat Alwi sama Tammy ?". Tanya Masaji.
"Kalo itu gw juga bingung, Alwi itu anaknya kalem soalnya. Gw pernah nanya ke dia mau hadiah apa, tapi dia selalu bilang doain aja, gitu Ji". Jawab Ridho.
"Adek lu kulkas berapa pintu sih ? Kayaknya makin dewasa makin dingin aja tuh si Alwi". Ucap Masaji.
"Iya, dia juga mulai agak cuek kalo sama orang yang baru ia kenal kecuali sama keluarganya dan sahabat-sahabatnya". Ucap Ridho.
"Kayaknya kulkas 3 pintu kali". Lanjut Masaji.
"Tapi dibalik sifatnya itu yang dingin, dia juga bisa menangis. Berarti jika ada salah satu keluarganya terluka karena dirinya, Alwi pasti bakal kayak gitu. Makanya jangan sampai kita buat dia merasa bersalah, apalagi sampai mau bunuh diri". Ucap Masaji.
"Nah itu yang gw khawatirin". Ucap Ridho.
"Udahlah, kita berdoa aja semoga Allah melindungi Alwi dimana pun ia berada". Ucap Masaji.
"Amiin". Ucap Ridho.
**************
Di rumah sakit
Zayyan, Rafael, Cole dan Clay, Sinyo, Gilbert, Marcello, Nassar, dan Rey sudah sampai di rumah sakit tempat Tammy di rawat.
"Kamu udah telpon Alwi buat jemput kita ?". Tanya Sinyo.
"Udah Nyo, katanya Alwi otw ke sini". Jawab Zayyan.
"Assalamualaikum". Ucap Alwi mendekati mereka semua.
"Waalaikumsalam". Jawab semuanya termasuk Sandrinna dan Andrienne yang baru sampai.
"Wi, kamu gapapa ? Wajah kamu pucat banget. Harusnya kamu bilang ke aku kalo kamu masih sakit. Jadi aku ga usah telpon kamu deh". Ucap Zayyan.
"Alwi gapapa, tadi kepala Alwi agak pusing, terus Alwi bawa tidur udah agak mendingan". Ucap Alwi.
"Udah minum obat ?". Tanya Cole.
"Belum". Jawab Alwi singkat.
"Nah itulah penyebab kamu pusing Wi, kamu itu belum minum obat. Kayaknya kamu juga belum makan". Ucap Gilbert.
"Hmm". Ucap Alwi.
"Jawabannya begitu singkat, padat, dan jelas. Benar nih si Alwi dingin banget kayak kulkas 3 pintu". Ucap Nassar kesal.
"Iya nih, gimana dewasa nanti coba". Ucap Sandrinna.
Sedangkan Alwi hanya terdiam melihat teman-temannya membicarakan dirinya.
"Tuh kan, emang nih si es kutub selatan ga akan meleleh kalo sama kita, kecuali sama Bundanya dan Tammy baru dia bisa meleleh. Kita omongin aja dia diam aja". Ucap Zayyan.
"Kalian mau ngomongin Alwi sampai kapan ?". Tanya Alwi dingin membuat siapapun bergidik ngeri.
"Eh enggak lama kok, ayo kita ke ruangannya Tammy". Ucap Sinyo yang mulai takut aura dinginnya Alwi akan keluar.
Jika Alwi bersikap dingin, tandanya ia sedang marah atau tidak suka.
Lebih parahnya lagi ia akan mendiamkan mereka selama 2 Minggu, itulah mengapa mereka tidak berani membuat Alwi si es kutub selatan marah atau membuatnya merasa tidak nyaman.
Alwi pun melangkah kakinya menuju ke ruang rawat Tammy di ikuti mereka semua.
"Alwi itu dingin mirip orang tua kandungnya kan ?". Tanya Sandrinna.
"Enggak San, kata kak Ridho semenjak Alwi mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung Ayah Ananda dan Bunda Inne, Alwi jadi dingin kayak gitu, tetapi anehnya dia itu jarang marah. Palingan dia marah kalo ada yang menyakiti keluarganya". Jawab Zayyan.
"Berarti dulu Alwi anaknya ceria banget ya". Ucap Sinyo.
"Iya, kata kak Ridho Alwi itu anaknya jahil banget dulu, sekarang ya kayak gini. Mereka udah berusaha membuat Alwi ceria lagi seperti dulu, tetapi itu ga berhasil. Karena memang itu keinginannya sendiri. Dan kata Alwi itu lebih baik karena ia tidak mau merepotkan mereka semua". Ucap Zayyan.
Alwi yang mendengar itu pun tersenyum.
"Kalian harus tau Alwi lakukan ini untuk kebaikan semuanya". Ucap Alwi menghentikan langkahnya.
"Tapi Wi, mereka pasti sedih melihat kamu jadi dingin kayak gini. mereka mengira itu gara-gara kamu anak angkat mereka". Ucap Andrienne.
Alwi pun menoleh kearah mereka dan mulai mendekati mereka.
"Alwi tau, tapi Alwi akan mencoba untuk tidak dingin terhadap semuanya". Ucap Alwi tersenyum.
"Tapi jangan memaksakan diri". Ucap Sinyo.
"Iya". Jawab Alwi tersenyum.
"Jawabannya begitu sangat singkat, padat, dan jelas". Ucap semuanya.
Sedangkan Alwi hanya tersenyum saja.
"Tuh kan cuma senyum doang, tapi gapapa jadi tambah ganteng". Ucap Sandrinna.
"Eh nanti ada yang cemburu loh". Ucap Sinyo.
"Emang Sandrinna udah punya pacar ?". Tanya Alwi.
"Udah Wi, tuh si Rey yang punya". Jawab Zayyan.
"Enggak Wi, aku ga pacaran deh. Beneran". Ucap Rey.
"Ngaku aja Rey, gapapa. Kayaknya Alwi senang tuh karena sahabatnya akan menyusul menikah setelah Alwi sama Tammy menikah". Ucap Gilbert.
"Dasar teman ga punya akhlak". Ucap Rey kesal.
Mereka pun tertawa karena berhasil membuat Rey menjadi kesal.
Tanpa mereka sadari, ada yang sedang mengawasi mereka.
"Sekarang kalian akan bahagia, tetapi nanti kalian akan menangis. Alwi Goergeazri, bersiaplah menemui ajalmu". Ucap pria misterius itu dengan senyum liciknya.
*********
Selamat membaca
Part selanjutnya akan ku update nanti sore ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Akhir ? (Selesai)
Teen FictionCerita ini adalah season 2 dari cerita yang berjudul "Pergi" Semenjak meninggalnya putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri bernama Alwi Goergeazri, keluarga Goerge menjadi keluarga yang penuh dengan kesedihan. Tetapi kesedihan itu menghilang k...