Part 11 (Sudah direvisi)

150 22 2
                                    


Ananda dan yang lainnya sudah berkumpul diruang keluarga kecuali Alwi yang masih berada di kamarnya.

"Yah, kok Alwi belum turun ya ? Bunda takut Alwi kenapa-kenapa". Ucap Bunda Inne khawatir.

"Biar Tammy yang nyusul Alwi keatas ya Bun, Bunda ga usah khawatir. Alwi kan anaknya suka lama kalo lagi siap-siap kayak gini". Ucap Ridho.

"Yaudah, aku mau keatas dulu". Ucap Tammy bangun dari duduknya. Tammy pun bergegas menuju ke kamarnya Alwi.

************

Di kamar Alwi
Terlihat Alwi sedang duduk di pinggir kasur sambil memikirkan sesuatu.

"Apakah aku harus menyetujui hukuman mati terhadap Kevin ? Tetapi aku pun tidak bisa membantah permintaan semuanya. Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan ?". Batin Alwi.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan membuatnya terkejut. Terlihat seorang gadis cantik memasuki kamarnya dan kembali menutup pintu kamarnya kembali. Tammy pun mendekati Alwi dan duduk di sampingnya.

"Alwi kenapa ? Kok melamun ? Kalo ada masalah, cerita aja sama Tammy". Ucap Tammy tersenyum.

"Alwi lagi berpikir, apakah tidak apa-apa jika Alwi menyetujui hukuman mati terhadap Kevin, bagaimanapun ia itu adalah seorang manusia". Ucap Alwi menatap matanya Tammy. Tammy pun tersenyum kemudian mengusap telapak tangannya Alwi.

"Wi, aku senang akan perbuatan baik kamu untuk memaafkan seseorang, tetapi jika seseorang tersebut sudah hampir membuatmu meninggal, sebaiknya kamu memaafkannya dan memberikannya hukuman. Karena bagaimanapun hukum harus tetap ditegakkan. Coba Alwi ingat kan episode Kian Santang yang memberikan hukuman mati terhadap Ayah dan adiknya Saloka ?". Ucap dan tanya Tammy. Alwi pun mengangguk tanda ia mengingatnya.

"Nah awalnya Kian Santang berpikir seperti itu, tetapi karena dukungan dari Ayahandanya yang membuatnya harus bersikap adil terhadap seseorang yang sudah membuat Padjajaran dalam bahaya karena ia seorang pemangku raja. Walaupun itu keluarganya sendiri, ia tetap harus bersikap adil terhadap semua orang. Itulah risiko menjadi seorang raja ataupun pemangku raja. Tetapi Allah justru mengizinkannya untuk memberikan hukuman mati kepadanya setelah ia melakukan shalat istikharah. Jadi, kalo Alwi masih ragu, Alwi bisa melakukan shalat istikharah untuk meminta petunjuk dan saran terbaik dari Allah". Ucap Tammy panjang lebar.

"Iya Tam, makasih untuk sarannya dan mengingatkan Alwi bahwa ada Allah yang selalu senantiasa memberikan saran terbaik dari-Nya". Ucap Alwi tersenyum.

"Iya, sama-sama. Ayo kita kebawah, yang lain udah pada siap". Jawab Tammy. Alwi pun menganggukan kepalanya.

"Eh kamu pake baju Koko baru ya ? Bagus banget. Jadi tambah ganteng deh". Ucap Tammy.

"Yassalam, iya ini dari Ayah. Alwi juga ga tau kenapa Ayah kasih ini ke Alwi". Ucap Alwi.

"Udahlah, ayo Wi". Ajak Tammy. Alwi dan Tammy pun bergegas turun kebawah menuju ruang keluarga.

************

Skip diruang keluarga
"Habis ngapain Wi ?". Tanya Ridho.

"Itu cari jam tangan Alwi". Jawab Alwi jujur (emang bener tadi itu sekalian nyari jam tangannya). Ridho pun menganggukan kepalanya paham.

"Udah pada siap kan ? Kita berangkat sekarang". Ucap Alwi mengeluarkan kunci mobilnya dari saku celananya.

"Udah Wi". Jawab semuanya.

Alwi pun pergi duluan menuju garasi mobil untuk mengeluarkan mobilnya diikuti yang lain kecuali Bunda Inne yang sedang mengunci pintu rumahnya.

Posisi duduk mereka, Ayah Ananda bareng Alwi, Bunda Inne bareng Tammy, dan Ridho bareng Suheil, sedangkan Nadya dan Namira bareng Masaji di mobilnya Masaji.

Alwi pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang diikuti mobilnya Masaji.

"Kalo mau tidur, tidur aja. Ini juga masih jauh". Ucap Alwi yang masih fokus berkendara.

"Emang mau kemana Wi ?". Tanya Bunda Inne yang penasaran.

Alwi pun membalasnya dengan senyumannya. Yang lainnya pun pasrah jika Alwi hanya diam seperti ini.

************

Di sebuah rumah mewah
Seorang pria sedang memperhatikan sebuah foto putra kesayangannya. Ia pun menangis mengingat kejadian yang menimpa anaknya sekarang.

Ia pun mengambil foto putra kesayangan Ananda Goerge, Alwi Goergeazri. Terlihat wajahnya dipenuhi rasa dendam.

"Mas, sampai kapan anak kita di penjara terus mas ?". Tanya seorang wanita paruh baya.

"Tenang saja Rani , aku akan mengeluarkan anak kita dalam penjara". Ucap Ryan.

Yaps, mereka adalah Ryan dan Rani orang tua Kevin.

"Aku pikir Alwi akan memaafkannya, tetapi ternyata ia menyetujui hukuman mati untuk Kevin. Keluarga Goerge keterlauan sekali mereka". Ucap Rani geram.

"Tenang Rani, aku akan membalas dendam kepada keluarganya, tetapi aku hanya ingin membalaskan dendam kepada Alwi saja". Ucap Ryan.

"Gapapa mas, aku cuma mau Alwi saja yang mati". Jawab Rani dengan antusias.

"ALWI GOERGEAZRI !!! Karena dirimu, putraku akan mati ditangan polisi. Aku bersumpah, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri dan membuat keluargamu merasakan apa yang aku rasakan saat kehilangan seorang putra kesayangan". Ucap Ryan dengan lantangnya sambil meremas fotonya Alwi.

*************

Selamat membaca...
Mulai nih akan ada konfliknya nih, tapi adegan Altam tetap aku banyakin, tenang aja.
Ternyata Ayah dan Ibu sama aja sama anaknya 😒😒

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang