Part 31 (Sudah direvisi)

125 18 0
                                    


"Hmm, berarti kalian tidak nyata ya ? Kan adanya di sejarah". Tanya Alwi.

"Iya, tapi kamu bisa terus menemui kami lewat bermimpi". Jawab Kian Santang.

"Memangnya kenapa kau menanyakannya ?". Tanya Abikara.

"Ya aneh aja, aku ketemu sama tokoh-tokoh yang aku peranin sendiri di sinetron. Aku kayak ketemu sama bayanganku sendiri". Ucap Alwi.

"Iya juga sih". Ucap Kian Santang.

"Kau mulai menggunakan bahasa gaul Kian Santang". Ucap Abikara.

"Iya, mulai ngikutin Alwi". Ucap Alwi.

"Ya gapapa kan, satu raga ini". Ucap Kian Santang.

"Tapi kamu juga bisa Abikara". Ucap Kian Santang.

"Mungkin". Ucap Abikara singkat.

"Mulai dingin lagi". Ucap Kian Santang dan Alwi.

"Kenapa ?". Tanya Abikara singkat.

"Gapapa". Jawab Kian Santang dan Alwi singkat.

*********

Sementara di dunia nyata

Semuanya sedang sholat Magrib berjamaah di mushola yang berada di rumah sakit. Setelah itu mereka pun kembali ke ruang ICU.

Sudah hampir 5 jam, belum ada tanda-tanda dokter keluar. Mereka pun terlihat khawatir, terlebih lagi Ridho yang semakin merasa bersalah karena adiknya seperti ini akibat menyelamatkan dirinya.

"Wi, kakak mohon kamu harus bertahan". Batin Ridho.

*********

Di alam bawah sadarnya Alwi

Tiba-tiba tubuhnya Alwi mulai menjadi transparan.

"Astaghfirullah, kenapa ini ?". Ucap Alwi terkejut.

"Tandanya kamu akan bisa kembali sebentar lagi, sepertinya ragamu berhasil melewati masa kritisnya". Ucap Kian Santang tersenyum.

"Berarti aku sedang kritis sekarang ?". Tanya Alwi.

"Iya Wi, keluargamu tidak mengetahui bahwa kau sedang kritis karena dokter yang menanganimu tidak ingin membuat mereka khawatir". Jawab Kian Santang.

"Alhamdulillah". Ucap Alwi bersyukur.

"Mengapa kau terlihat senang sekali ? Apakah kau tidak sabar menemui calon istrimu, Tammy". Ucap Abikara tersenyum jahil.

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya ?". Tanya Alwi heran.

"Karena aku melihatnya secara langsung". Ucap Abikara santai.

"Maksudnya ?". Tanya Alwi tidak paham.

"Kita itu satu raga, jadi jika kamu sedang melakukan sesuatu, kami bisa merasakannya dan mengetahui apa yang kamu lakukan karena kami melihatnya secara langsung". Jelas Kian Santang.

"Yassalam, kok bisa gitu ya ? Padahal kalian itu cuma tokoh-tokoh yang aku peranin sendiri. Selebihnya kan sejarah semua". Ucap Alwi.

"Aku juga bingung kenapa jadi seperti ini". Ucap Abikara.

"Berarti Alwi kan suka sama Tammy, kalian berdua juga suka juga sama Tammy, gitu". Ucap Alwi.

"Ya itu salah satunya". Ucap Kian Santang.

"Tetapi kau tidak mungkin menyukai yundamu sendiri Kian Santang". Ucap Abikara tersenyum jahil

"Nah iya juga ya, Alwi lupa kalo Tammy kan jadi Rara Santang kakak perempuannya Kian Santang". Ucap Alwi.

"Tapi kan perasaan ini berasal dari Alwi, jadi kalo aku mencoba menghilangkannya juga ga bisa. Ini kan dari Alwi". Ucap Kian Santang.

"Kenapa jadi seperti ini Ya Allah". Ucap Abikara mengusap wajahnya dengan halus.

Sedangkan Kian Santang dan Alwi terkekeh kecil melihat Abikara yang seperti sudah pasrah menerima ini semua.

Tubuhnya Alwi pun perlahan-lahan mulai menghilangkan.

"Alhamdulillah, aku sudah bisa kembali. Terimakasih sudah menemaniku". Ucap Alwi tersenyum.

"Iya, sama-sama. Jika kamu ada masalah, kami akan datang ke mimpimu. Insya Allah kami bisa memberimu solusi". Ucap Kian Santang tersenyum.

"Iya, benar Alwi". Ucap Abikara tersenyum juga.

Alwi pun mengangguk lalu tersenyum manis kepada mereka berdua, setelah itu perlahan-lahan tubuhnya Alwi mulai menghilang dan semuanya menjadi gelap.

********

Di dunia nyata

Pintu ruang ICU pun terbuka dan terlihat dokter Raka keluar dari ruangan tersebut. Semuanya pun bangkit dari duduknya dan langsung menanyakan keadaan Alwi.

"Bagaimana keadaan putra saya dok ?". Tanya Ayah Ananda mewakili semuanya.

"Alhamdulillah, keadaan Alwi sudah baik-baik saja walaupun ia sempat kritis. Dan Alhamdulillah atas izin Allah, kami berhasil mengeluarkan peluru dari tubuhnya, dan syukurnya tidak sampai mengenai paru-parunya. Dia berhasil melewati masa kritisnya, dia memang anak yang kuat". Ucap dokter Raka tersenyum.

"Alhamdulillah, terima kasih dok". Ucap Ayah Ananda lega

"Iya pak, sama-sama. Nanti Alwi akan dipindahkan ke ruang rawat biasa biar kalian semua bisa menemaninya. Dan kemungkinan nanti siang Alwi akan sadar". Ucap Dokter Raka.

"Kalau begitu saya pamit. Assalamualaikum". Ucap Dokter Raka.

"Waalaikunsalam". Jawab semuanya.

"Alhamdulillah, terimakasih Nak kamu udah mau bertahan untuk kami. Ayah yakin kamu ga akan ninggalin Ayah dan yang lainnya". Batin Ayah Ananda.

*********

Selamat membaca...
Wkwkwk, maaf ya kalo misalnya kalian kurang suka ada Kian Santang sama Abikara. Tapi kalian tenang aja, itu hanya sementara. Jadi aku akan fokus ke altam dan keluarga Goerge, kalo mereka berdua aku munculin dimimpikannya Alwi aja, entah kapan aku munculin 😂😂. Aku tambahin mereka berdua biar ada hiburan gitu 🙃🙃.

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang