Part 49 (Sudah direvisi)

137 17 0
                                    

Skip sampai di rumah sakit

Alwi pun dibawa ke ruang operasi karena luka tusukan terlalu dalam. Mereka semuanya pun menunggu dan terus berdoa.

"Ini semua salahku, harus aku yang terkena tusukan itu bukan Alwi". Ucap Kian Santang terisak.

Tammy yang mendengar itu tidak tega dan langsung menenangkannya.

"Reyhan, kamu itu ga salah, tidak ada yang salah. Ini semua sudah takdir, kamu ga boleh menyalahkan dirimu sendiri". Ucap Tammy.

"Iya, benar yang dikatakan kak Tammy. Kakak ga ngerasa kamu bersalah. Kamu berdoa aja untuk kesembuhan Alwi. Kalo Alwi lihat kamu kayak gini, pasti dia sedih". Ucap Ridho.

"Iya kak, makasih udah selalu ada disamping Reyhan walaupun Reyhan adalah Kian Santang". Ucap Kian Santang memeluk Ridho.

"Iya Wi, sama-sama. Walaupun kamu itu Kian Santang, kita tetap sayang sama kamu. Kakak malah anggap kamu jadi adik kembarnya Alwi. Semuanya sama, termasuk Alwi". Ucap Ridho membalas pelukannya.

Semuanya pun terharu melihat kedekatan Ridho dan Kian Santang.

"Aku seperti melihat Alwi saat aku melihat Kian Santang. Pelukannya juga sama seperti pelukan dari Alwi, sama hangatnya". Batin Ridho.

Mereka pun melepaskan pelukannya.

"Udah ya, kamu jangan sedih lagi". Ucap Ridho mengusap air matanya.

Kian Santang pun mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu makan dulu ya Nak, kamu kan belum makan dari pagi". Ucap Bunda Inne.

Kian Santang pun terkejut karena Bundanya sudah mengetahui bahwa ia belum makan dari pagi, pasalnya hanya Alwi saja yang mengetahuinya.

"Bunda dikasih tau sama Alwi sebelum kejadian tadi". Ucap Bunda Inne seakan tau yang dipikirkan oleh Kian Santang.

"Hmm, aku ga mau makan Bun". Ucap Kian Santang pelan.

"Kamu harus makan Han, nanti kamu sakit. Terus kalo Alwi lihat kamu sakit, dia pasti sedih lihatnya". Ucap Masaji.

"Yaudah, Reyhan mau makan". Ucap Kian Santang pasrah sambil tersenyum.

"Nah gitu dong, baru adeknya Raka". Ucap Ridho tersenyum.

"Hmm, Bunda suapin ya". Ucap Bunda Inne duduk di samping Kian Santang.

"Eh tapi Bun....". Ucap Kian Santang terpotong oleh Ridho.

"Gapapa kok, Bunda mau suapin kamu karena Bunda kangen sama Alwi". Ucap Ridho.

Kian Santang pun mengangguk kemudian tersenyum. Bunda Inne pun dengan senang hati menyuapi Kian Santang dengan penuh kasih sayang. Ayah Ananda yang melihat itu pun tersenyum.

"Dengan adanya Kian Santang, Inne tidak akan merasa sedih ataupun kesepian. Alwi sangat beruntung bertemu dengannya". Batin Ayah Ananda.

Setelah itu, Kian Santang pun beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu mau kemana Han ?". Tanya Ridho.

"Mau ke taman sebentar". Jawab Kian Santang.

"Ayah temenin ya". Ucap Ayah Ananda.

"Iya, kamu boleh pergi kalo kamu mau ditemenin sama Ayah". Ucap Tammy setuju, begitupun yang lainnya.

Kian Santang pun mengangguk setuju.

"Kami pamit dulu, assalamualaikum". Ucap Ayah Ananda.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

*********

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang