Keesokan harinya
Alwi pun terbangun karena ia mendengar suara teriakan dari bawah. Ayah Ananda dan Bunda Inne pun ikut terbangun karena mendengar suara itu.
"Astaghfirullah, mereka kenapa teriak-teriak di bawah kayak gitu ?". Ucap Alwi terkejut sambil bangun dari baringannya.
"Eh kamu bangun juga sayang". Ucap Bunda Inne.
Alwi pun mengangguk.
"Yaudah, kita mendingan kebawah, melihat apa yang terjadi dibawah". Ucap Ayah Ananda.
Bunda Inne pun membantu Alwi untuk berjalan. Mereka bertiga pun berjalan menuju ke bawah.
***********
Skip di bawah
Ternyata dibawah Ridho dan yang lainnya sedang bermain PS. Karena kalah, Ridho pun berteriak.
"Astaghfirullah, cuma karena kalah kamu teriak-teriak kayak gitu Dho". Ucap Ayah Ananda duduk disofa.
"Eh Ayah, Ayah kebangun ya gara-gara teriakan Ridho". Ucap Ridho.
"Bukan Ayah dan Bundamu saja, adikmu yang sedang sakit pun ikut terbangun gara-gara suara kamu". Ucap Bunda Inne mendudukkan Alwi disofa.
"Maaf Wi, tadi kakak kalah gara-gara Suheil nih". Ucap Ridho.
"Enak aja, bukan El kak, kak Aji tuh". Ucap Suheil.
"Lah, kenapa jadi gw yang kena. Dari tadi gw cuma dukung kak Ridho doang Wi. Yang main itu Suheil sama Ridho". Ucap Masaji.
"Yassalam, ada-ada aja kalian nih". Ucap Alwi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Yaudah, kamu mau tidur lagi Wi ?". Tanya Masaji.
"Enggak kak, udah ga ngantuk". Jawab Alwi.
"Eh Tammy kemana kak ?". Tanya Alwi.
"Cieee, nanyain nih ye. Kangen nih kayaknya". Ucap Kian Santang menggoda Alwi.
"Kian, Alwi mau ngeluarin satu jurus, boleh ?". Tanya Alwi.
"Eh jangan Wi, aku cuma bercanda". Ucap Kian Santang ketakutan.
"Hahahaha, kamu tuh lucu banget. Kamu itu Kian Santang. Masa takut sama Alwi. Hahahaha". Ucap Abikara tertawa terbahak-bahak.
"Diam kamu, mau aku pukul ?". Ucap Alwi dan Kian Santang.
"Eh jangan-jangan. Aku cuma bercanda". Ucap Abikara yang ikut ketakutan juga.
"Hahahaha, kamu sama aja Abikara". Ucap Masaji tertawa.
"Tammy sama yang lain lagi beli sesuatu. Katanya sih buat kamu Wi". Jawab Ridho.
"Buat Alwi ? Perasaan Alwi ga ultah deh". Batin Alwi.
"Jangan ngelamun". Ucap Kian Santang.
"Eh Alwi enggak ngelamun kok". Ucap Alwi.
"Yaudah, mendingan sekarang kalian pada bersih-bersih dulu. Kamu jangan mandi ya Wi". Ucap Bunda Inne.
"Oke Bun". Jawab Ridho, Suheil, Masaji, dan Alwi.
"Kok perasaan Alwi ga enak ya ? Semoga aja Tammy sama yang lain baik-baik aja". Batin Alwi.
***********
Sementara keadaan Tammy
Saat ini mereka berempat sedang berada di rumahnya Claudia untuk memasak makanan untuk Alwi.
Mereka tidak memasak disana karena ingin memberikan kejutan kepada Alwi.
"Semoga aja Alwi suka sama masakan kita". Ucap Claudia.
"Pasti suka dong, ini juga masakan calon istrinya". Ucap Nadya tertawa.
"Udahlah, Tammy malu tuh kayaknya". Ucap Namira melihat Tammy yang sedang menahan malu.
Mereka berempat pun tertawa. Saat mereka tertawa, tiba-tiba ada yang mendobrak pintu rumahnya Claudia.
"Siapa kalian ?". Tanya Claudia pada 3 orang bertopeng yang tiba-tiba masuk ke rumahnya.
"Kalian akan kami habisi". Ucap salah satu pria bertopeng mengeluarkan pisau dari sakunya.
**********
Skip di rumahnya Alwi
Alwi yang sedang berbicara dengan Masaji tiba-tiba merasa dadanya sangat nyeri.
"Astaghfirullah, kamu kenapa Wi ?". Tanya Masaji khawatir.
"Alwi ngerasa Tammy dalam bahaya kak". Ucap Alwi khawatir.
"Kakak tau mereka pergi kemana ?". Tanya Alwi.
"Katanya sih mau ke rumahnya Claudia". Jawab Masaji.
Alwi pun segera berlari ke kamarnya. Ayah Ananda, Bunda Inne, Ridho dan Suheil yang melihat itu pun langsung bertanya kepada Masaji.
"Alwi kenapa Ji ?". Tanya Ridho.
"Gw juga ga tau, tadi katanya Tammy dalam bahaya, terus dia tanya Tammy kemana, yaudah gw jawab ke rumahnya Claudia". Ucap Masaji.
"Jangan-jangan Alwi mau ke rumahnya Claudia Dho ? Dia langsung ke kamar soalnya". Ucap Masaji.
Terlihat Alwi sedang menuruni tangga.
"Nak, kamu pergi kemana ? Kamu belum sembuh". Tanya Bunda Inne khawatir.
"Bunda, Alwi udah gapapa kok. Alwi ga bisa diam aja, teman-teman Alwi dalam bahaya. Alwi ga mau kehilangan siapapun lagi, cukup Ayah Yudha dan Bunda Mira saja". Ucap Alwi.
"Terlebih lagi ada calon istri Alwi. Alwi udah janji dengan om Rafi dan Tante Tari untuk menjaga Tammy dengan baik. Dan Alwi harus menepati janji itu". Lanjut Alwi.
"Jadi biarkan Alwi pergi, Alwi hanya butuh doa dari kalian semua". Ucap Alwi tersenyum manis.
Bunda Inne pun langsung memeluk Alwi, Alwi pun membalas pelukannya.
"Kamu tidak akan pergi sendiri, kami akan membantumu Nak". Ucap Ayah Ananda. Alwi pun melepaskan pelukannya.
"Benar Wi, Padjadjaran juga akan membantumu. Nanti Raka dan yundaku akan membantumu". Ucap Kian Santang.
"Untuk Abikara, saat ini ia harus kembali ke kerajaannya karena ada tugas yang harus ia selesaikan disana. Kamu tenang aja, masih ada aku dan Padjajaran yang akan membantumu nanti". Lanjut Kian Santang.
"Lagian kakak juga bisa silat kok, kak Aji juga". Ucap Ridho.
"Aku juga bisa kak". Ucap Suheil.
Alwi pun tersenyum manis pada mereka semua kemudian ia pun mengangguk setuju.
"Kita berangkat sekarang, udah ga ada waktu lagi. Om Ryan juga sudah menghubungi Alwi, ia akan menyakiti Tammy jika kita telat datang ke sana". Ucap Alwi.
Mereka semuanya itu pun mengangguk lalu Ayah mengambil kunci mobilnya.
"Kamu ga boleh nyetir sendiri, kamu itu sedang dalam keadaan emosi, itu bahaya buat kamu". Ucap Ayah Ananda.
"Tapi yah, Alwi mau cepat-cepat kesana". Ucap Alwi.
"Enggak ada tapi-tapian. Ayah ga mau Alwi kenapa-kenapa di jalan". Ucap Ayah Ananda.
Alwi pun menghela nafasnya pelan, percuma saja ia berdebat dengan Ayahnya.
"Ayo kita pergi sekarang". Ajak Ayah Ananda.
"Ya Allah, tolong lindungilah teman-teman hamba dan calon istri hamba ya Allah". Batin Alwi.
************
Selamat membaca....
Maaf, telat lagi uploadnya 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Akhir ? (Selesai)
Teen FictionCerita ini adalah season 2 dari cerita yang berjudul "Pergi" Semenjak meninggalnya putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri bernama Alwi Goergeazri, keluarga Goerge menjadi keluarga yang penuh dengan kesedihan. Tetapi kesedihan itu menghilang k...