Skip telah sampai rumah
"Assalamualaikum". Ucap Alwi dan Suheil."Waalaikumsalam". Jawab Ayah Ananda dan yang lainnya.
"Wah, pangeran Padjadjaran udah pulang nih. Katanya mau masakin makan siang buat kita ya". Ucap Tammy menggoda Alwi.
"Yassalam, ada-ada aja kalian". Ucap Alwi terkekeh dengan julukannya yang di sebut "Pangeran Kesayangan Padjadjaran".
"Tapi bagus loh Wi nama julukannya, kan emang kenyataan". Ucap Ridho.
"Hah ? Kan cuma di sinetron aja kak". Ucap Alwi heran.
"Kamu memang pangeran kesayangan kita di dunia kita, jika kamu tidak ada di samping kami, keluarga ini akan hancur Wi. Hanya kamu yang membawa kebahagiaan di keluarga kita Wi". Ucap Ayah Ananda mendekati Alwi.
"Iya kak, maaf kalo Suheil sudah menceritakan tentang pertanyaan kakak tadi". Ucap Suheil merasa bersalah.
"Iya, gapapa El". Jawab Alwi tersenyum.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu Wi ?". Tanya Ayah Ananda.
"Kan semua manusia akan mengalami kematian yah". Jawab Alwi.
"Tapi Wi, pertanyaanmu itu membuat kami sedih". Ucap Ayah Ananda.
"Iya yah, maafin Alwi ya. Alwi janji ga akan membicarakan tentang itu lagi". Ucap Alwi.
"Janji ya Nak". Ucap Ayah Ananda memberikan jari kelingkingnya.
"Iya yah, Alwi janji". Ucap Alwi mengeratkan jari kelingkingnya di jari kelingking Ayahnya.
Bunda Inne dan yang lainnya pun merasa terharu melihat momen mengharukan antara Ayah dan putranya.
"Sungguh mengharukan". Ucap Masaji mendramatis.
Tammy pun yang jengah mendengar perkataan Masaji mengampar pipinya.
"Aduh, sakit moy". Ucap Masaji kesakitan.
"Jangan merusak suasana". Ucap Tammy kesal.
"Jahat banget dah sama Rakanya sendiri". Ucap Masaji kesal.
"Enak aja lu, gw itu Rakanya dia. Gw jasad aslinya, lu itu harusnya Saloka bukan gw". Ucap Ridho kesal.
"Salahkan Nyi Rompang, jangan salahkan gw Dho". Ucap Masaji kesal disalahkan.
Alwi dan yang lainnya pun tertawa melihat pertengkaran Ridho dan Masaji yang seperti anak kecil.
"Sudah, sudah. Sekarang kita coba tanyakan kepada Alwi, yang cocok jadi Walangsungsang itu siapa". Usul Ayah Ananda.
"Kalo itu, Suheil setuju banget. Karena kan Kian Santang adiknya Walangsungsang". Ucap Suheil setuju.
Mereka pun langsung menoleh kearah Alwi.
Alwi yang merasa di perhatikan itu pun langsung bingung, "Ada apa ini". Pikirnya.
"Putraku Kian Santang, Ayahanda ingin bertanya padamu. Kau harus menjawabnya dengan jujur". Ucap Ayah Ananda yang memainkan perannya sebagai Prabu Siliwangi.
"Baik Ayahanda, apa yang ingin ditanyakan oleh Ayahanda kepada Ananda ?". Jawab dan Tanya Alwi sebagai Kian Santang.
"Siapakah yang pantas menjadi Rakamu Walangsungsang ? Apakah Ridho atau Masaji ?". Tanya Ayah Ananda.
"Eh, Alwi pikir serius". Batin Alwi.
Ridho pun berharap dirinya yang terpilih begitupun dengan Masaji.
"Hmm, Alwi juga bingung mau pilih yang mana. Soalnya dua-duanya orang baik". Ucap Alwi bingung.
"Hmm, coba pilih yang menurut Alwi paling ganteng deh". Usul Tammy.
Ridho dan Masaji pun menoleh kearah Tammy kemudian menatapnya dengan tatapan tajam. Tammy pun hanya cengir tanpa dosa.
"Tapi bisa aja Wi, coba pake caranya Tammy". Ucap Nadya.
"Emmm, yang paling ganteng ya kak Ridho kalo menurut Alwi". Ucap Alwi lirih tetapi masih bisa di dengar oleh yang lain.
Ridho pun senang karena dirinya yang terpilih, sedangkan Masaji hanya bisa pasrah.
"Wi, kok kamu pilih kak Ridho ? Apakah karena dia kakakmu di dunia nyata ?". Tanya Namira.
"Hmm, karena kan secara logikanya, jasadnya walangsungsang yang asli itu kan kak Ridho. Alwi pilih kak Ridho bukan karena ia ganteng ataupun karena ia kakaknya Alwi. Alwi pake logika pikirnya". Jawab Alwi.
"Iya juga sih, tapi jadi pada ribut gara-gara ini". Ucap Namira.
"Udahlah, Alwi mau keatas dulu. Mau bersih-bersih dulu. Habis itu Alwi masak. Kak Nadya sama kak Namira bisa bantuin Alwi ga ?". Ucap dan Tanya Alwi.
"Bisa kok Wi, mau dibantu apa ?". Jawab dan Tanya Nadya.
"Ini kak, bawain barang-barangnya ke dapur, habis itu bisa langsung ditata". Ucap Alwi.
"Nanti biar Alwi yang ngambil bahan-bahannya". Lanjut Alwi.
"Oke Wi". Jawab Nadya dan Namira.
"Bunda bantuin ya". Ucap Bunda Inne.
"Ayah juga dong Wi". Ucap Ayah Ananda.
"Gak usah Bun, Yah. Kalian berdua pasti capek kan, kan baru pulang. Yang lain temenin Tammy aja, Tammy kan lagi sakit". Ucap Alwi.
"Tapi, kamu juga pasti capek Nak. Jangan terlalu kecapean, nanti kamu drop lagi". Ucap Bunda Inne khawatir.
"Gapapa Bun, Alwi baik-baik aja kok. Bunda ga usah khawatir, Alwi kan cowok, pasti kuat dong Alwi". Ucap Alwi tersenyum.
Ayah Ananda dan Bunda Inne pun membalas senyumannya. Sebenarnya kepala Alwi sudah sakit sejak tadi, tetapi ia tidak ingin Ayah dan Bundanya khawatir.
"Tapi benar kakak gapapa ? Wajah kakak pucat itu". Ucap Suheil khawatir.
"Iya Wi, biar kakak sama yang lainnya aja yang masak. Kamu sama Tammy istirahat aja". Ucap Ridho khawatir.
"Gapapa kak, Alwi baik-baik aja kok. Kalian gak usah khawatir". Ucap Alwi tersenyum.
"Yaudah, kalo itu yang kamu mau. Tapi kalo ada yang sakit, bilang ke Bunda ya Nak, jangan dipendam sendiri". Ucap Bunda Inne.
"Iya Bun". Jawab Alwi. Alwi pun pergi menuju ke kamarnya, begitupun Ridho dan yang lainnya.
"Yah, Bun, Tammy mau ke kamarnya Alwi dulu ya, takut Alwi kenapa-kenapa". Ucap Tammy.
"Iya Nak. Tapi kamu harus tetap istirahat ya". Jawab Bunda Inne.
"Oke Bun". Jawab Tammy kemudian ia pun bangkit dari duduknya dan pergi menyusul Alwi ke kamarnya.
"Ayo Bun, kita ke kamar juga. Ayah mau mandi dulu". Ucap Ayah Ananda.
"Lah, emang Ayah belum mandi ?". Tanya Bunda Inne.
"Belum Bun, hehehe". Jawab Ayah Ananda sambil cengengesan.
"Yasudah, yuk yah". Ucap Bunda Inne bangun dari duduknya begitupun dengan Ayah Ananda. Mereka berdua pun pergi menuju ke kamar mereka.
********
Selamat membaca....
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Akhir ? (Selesai)
Teen FictionCerita ini adalah season 2 dari cerita yang berjudul "Pergi" Semenjak meninggalnya putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri bernama Alwi Goergeazri, keluarga Goerge menjadi keluarga yang penuh dengan kesedihan. Tetapi kesedihan itu menghilang k...