Part 42 (Sudah direvisi)

101 16 0
                                    

"Masih lama nyampenya ?". Tanya Tammy.

"Hmm, iya. Kalo mau tidur dulu, tidur dulu aja. Nanti kalo udah sampe, Alwi bangunin". Jawab Alwi.

"Aku ga ngantuk Wi". Ucap Tammy.

"Jangan bohong, wajah kamu itu kayak orang kecapean. Sekarang kamu tidur aja, kan Alwi yang nyetir. Kamu lihat deh, kak Ridho sama Claudia aja udah tidur". Ucap Alwi.

"Iya Tam, biar aku yang nemenin Alwi, soalnya Abikara juga tidur tuh. Aku ga ada temennya, hehehe". Ucap Kian Santang cengengesan.

"Tukeran dulu ya, Tammy pindah di sampingnya Abikara aja. Kian Santang kamu bareng aku disini". Ucap Alwi.

"Yaudah, aku tidur. Tapi kalo kamu kecapean, istirahat aja dulu. Jangan dipaksa, atau enggak Kian Santang yang nyetir nanti". Ucap Tammy.

"Iya". Jawab Alwi.

Alwi pun memberhentikan mobilnya, kemudian Kian Santang dan Tammy pun bertukar tempat duduk.

Setelah itu, Alwi pun mulai melajukan mobilnya kembali. Ayah Ananda yang melihat itu pun langsung menghubungi Alwi lewat radio yang ada di mobil, disitu bisa saling berkomunikasi.

Jadi, saat Alwi sedang dalam masalah, Ayah Ananda bisa langsung mendeteksinya secara langsung. Disitu juga bisa langsung melihat keadaan mobilnya Alwi begitupun dengan sebaliknya.

"Wi, kok kamu berhenti ? Ada apa ?". Tanya Ayah Ananda.

"Masa Ayah ga dengar sih pembicaraan mereka tadi, itu Tammy sama Kian Santang tukeran tempat duduk karena Tammy mau tidur". Ucap Bunda Inne.

"Ya maaf Bun, tadi Ayah pake headset, hehehe". Ucap Ayah Ananda cengengesan.

Kian Santang dan Alwi pun tertawa kecil mendengar ucapan Ayah dan Bundanya.

"Hati-hati yah, pakenya kalo udah tukeran nyetir aja sama kak Aji". Ucap Alwi mengingatkan.

"Iya Wi, yaudah kita fokus aja ke jalanan". Ucap Ayah Ananda.

"Hmm, iya yah". Jawab Alwi.

"Itu si Abikara tidurnya barengan sama kak Ridho sama Claudia ?". Tanya Alwi.

"Iya, emang dasar teman ga punya akhlak. Ninggalin temennya, bukannya nemenin kek". Jawab Kian Santang kesal.

"Kamu juga ngapain ga tidur ? Kalian kan kembar, kalo yang satu tidur, satunya lagi pasti ikut tidur juga". Ucap Alwi.

"Ya ga gitu juga konsepnya Wi, itu kalo saudara kandung, lah aku sama dia kan bukan saudara kandung. Wajah kita aja yang sama. Kan ga semuanya kayak gitu Wi". Ucap Kian Santang.

"Iya juga sih". Ucap Alwi.

"Btw baju pernikahan kalian kayak gimana ?". Tanya Kian Santang.

"Hmm, mau lihat buat dijadiin contoh ya buat baju pernikahan kamu sama Rengganis". Ucap Alwi tersenyum jahil.

"Yassalam, lama-lama kamu nyeselin juga ya kayak si Abikara". Ucap Kian Santang kesal.

"Maaf, Alwi cuma bercanda, hehehe". Ucap Alwi cengengesan.

"Nanti aku kasih tau kayak apa bajunya pas udah pulang ke Jakarta". Ucap Alwi.

"Pasti bagus ya Wi". Ucap Kian Santang sambil tersenyum.

Alwi pun hanya tersenyum saja.

"Nah kalo senyum doang berarti bagus dong bajunya". Ucap Kian Santang.

"Hmm, Kian Santang". Panggil Alwi.

"Iya Wi, kenapa ?".

"Kalo aku nanti udah ga ada, tolong jagain keluargaku ya termasuk Tammy". Ucap Alwi.

"Kamu ngomong apaan sih, kamu kan masih bisa jagain mereka". Ucap Kian Santang.

"Tapi Alwi ngerasa akan ada sesuatu yang terjadi sama Alwi". Ucap Alwi.

"Wi, dengerin aku. Kamu dan keluarga kamu akan aman karena aku dan Padjadjaran akan jagain kamu dari mereka semua. Kamu tenang aja". Ucap Kian Santang.

"Tapi kamu tau sendiri, om Ryan itu ga punya hati. Sampai-sampai ia menyuruh orang untuk membunuh Tammy, dan mungkin aja selanjutnya Alwi yang akan jadi sasaran mereka". Ucap Alwi.

Ayah Ananda dan yang lainnya pun ternyata mendengar semuanya, tetapi mereka memilih untuk diam, Ridho dan yang lainnya pun sudah terbangun dari tidurnya, Tammy yang mendengar itu pun ketakutan dan ia pun menangis dalam diam. Abikara yang ada disampingnya pun menenangkan Tammy.

"Kenapa kamu bisa menduganya seperti itu ?". Tanya Kian Santang.

"Kan memang benar kan, Alwi yang akan menjadi sasaran selanjutnya. Jadi Alwi mohon, jagain mereka semua saat Alwi sudah tidak ada. Ini juga demi Alwi". Ucap Alwi memberhentikan mobilnya disebuah rest area.

"CUKUP WI !!!". Teriak Tammy yang sudah tidak tertahan lagi.

Alwi dan Kian Santang pun terkejut dan langsung menoleh kearah Tammy. Alwi pun terkejut melihat Tammy yang sudah menangis di pelukannya Abikara.

"Cukup Wi, kamu jangan ngomong aneh-aneh lagi. Kasihan Tammy". Ucap Abikara menenangkan Tammy, ia juga tidak suka Alwi mengatakan seperti itu padanya.

"Nak, Bunda mohon, kamu jangan bilang seperti itu lagi. Bunda ga suka. Benar apa yang dikatakan Kian Santang". Ucap Bunda Inne dengan suara parau akibat habis menangis.

"Alwi". Panggil Ridho.

Alwi pun menoleh kearah Ridho.

"Apa Alwi udah capek ya ? Kakak tau kamu pasti capek menghadapi semuanya, tapi kan ada kakak yang selalu menyemangati kamu. Dan kakak janji akan bantu Alwi". Ucap Ridho.

Alwi pun hanya terdiam.

"Hmm, kalian makan dulu aja. Nanti Alwi nyusul". Ucap Alwi dingin kemudian ia pun keluar dari mobil. Kian Santang yang melihat itu pun langsung keluar dari mobil juga.

"Kamu mau kemana ?". Tanya Kian Santang memegang tangannya Alwi.

Alwi pun melepaskan tangannya Kian Santang secara kasar.

"Jangan ikutin Alwi". Ucap Alwi dingin kemudian ia pun pergi meninggalkan Kian Santang.

Yang lain pun mendekati Kian Santang.

"Alwi kemana ?". Tanya Tammy.

"Aku ga tau, dia maksa aku supaya ga ngikutin dia". Jawab Kian Santang menghela nafasnya pelan.

"Yasudah, sekarang kita makan dulu. Biarkan Alwi menenangkan dirinya dulu". Ucap Ayah Ananda.

Mereka semuanya pun mengangguk pelan.

"Kamu kemana sih Wi ? Jangan buat aku khawatir sama kamu". Batin Kian Santang dan Abikara khawatir

Bunda Inne yang melihat kekhawatiran Kian Santang terhadap Alwi langsung mendekatinya.

"Putraku, sudahlah Nak. Lebih baik kamu makan dulu, kamu belum makan. Kamu berdoa saja semoga Rakamu baik-baik saja". Ucap Bunda Inne lembut.

Kian Santang pun menghela nafasnya pelan.

"Baiklah Ibunda". Jawab Kian Santang.

"Walaupun Alwi bukan saudara kandung mereka, tetapi Kian Santang dan Abikara terlihat khawatir padanya. Bahkan kesannya mereka berdua begitu sangat menyayangi Alwi, Alwi beruntung sekali dipertemukan oleh mereka berdua". Batin Ridho melihat raut wajah kekhawatiran Kian Santang dan Abikara.

*********

Selamat membaca...
#menujupartterakhir
#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang