Di mobil Ayah Ananda
"Tammy, masih pusing ga ?". Tanya Bunda Inne lembut."Alhamdulillah, udah agak mendingan Bun, Tammy cuma butuh istirahat aja". Jawab Tammy sambil tersenyum.
"Yasudah, nanti saat sudah sampai rumah, makan dulu baru minum obat. Habis itu langsung istirahat". Ucap Ayah Ananda.
"Iya yah, bun. Terimakasih ya udah mau anterin Tammy ke rumah sakit". Jawab dan ucap Tammy.
"Iya Nak, sama-sama. Sudah menjadi kewajiban Ayah dan Bunda untuk merawat kamu, kan kamu akan menjadi menantu Ayah dan Bunda nanti". Jawab Bunda Inne tersenyum.
"Oh ya, Alwi udah tau kalo kamu sakit Tam". Lanjut Bunda Inne.
"Kok dia bisa tau ya Bun". Ucap Tammy heran.
"Kan kamu tau sendiri, kalo Alwi itu anaknya cerdas dari kecil. Dari dulu dia itu bisa mengetahui yang kita sembunyikan dari dia. Dia itu susah untuk di bohongi". Ucap Ayah Ananda
(Ada supirnya juga ya, jadi yang bawa mobilnya bukan Ayah Ananda tapi sopirnya Ayah Ananda).
"Iya juga sih". Ucap Tammy.
"Yah, Alwi kok ga di bales-bales ya ? Padahal Alwi itu biasanya cepat balesnya, apalagi kalo dari Ayah atau enggak Bunda". Ucap Bunda Inne khawatir.
"Tenang Bun, Ridho chat Ayah, katanya Alwi sama Suheil lagi keluar sebentar buat beli bahan-bahan buat masak nanti. Katanya Alwi yang masak nanti". Ucap Ayah Ananda.
"Alhamdulillah, kalo Alwi baik-baik saja". Ucap Bunda Inne lega.
"Eh Bun, Alwi bisa masak waktu umur berapa ?". Tanya Tammy.
"Udah dari umur 10 dia mah, lebih cepat dari Ridho malah". Ucap Bunda Inne tersenyum.
"Kalo Ridho waktu awal masuk SMA, itupun Bunda paksa dia buat belajar masak. Kalo Alwi, keinginannya sendiri. Katanya, Alwi ga mau ngerepotin Bunda, dia mau mandiri. Ayah sama Bunda yang mendengar itu pun terharu, Ayah sama Bunda bangga mempunyai putra seperti dirinya". Ucap Ayah Ananda tersenyum.
"Aku jadi bangga banget punya suami seperti dirinya. Tapi Tammy takut kalo Alwi akan ninggalin Tammy dengan cara yang ga baik". Ucap Tammy.
"Kamu tenang aja Tam, Alwi ga akan ninggalin kita lagi. Ridho sedang mencari informasi tentang keberadaan orang tuanya Kevin, katanya ia tidak berada di Indonesia melainkan di luar negeri". Ucap Ayah Ananda.
"Semoga saja kak Ridho cepat mendapatkan informasi lain tentang mereka". Batin Tammy.
***********
Di mobilnya Alwi
"Wi, kita udah beli semua bahannya nih, pulang yuk. Ane udah capek nih". Ucap Suheil.
"Iya El". Jawab Alwi.
Alwi pun menyalakan mesin mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
"El". Panggil Alwi yang masih fokus menyetir.
"Iya, kenapa ?". Jawab Suheil menoleh kearah Alwi.
"Seandainya aku benar-benar pergi selamanya, apakah kamu sedih atau bahagia ? Aku hanya saudara angkatmu El". Tanya Alwi tersenyum.
Suheil pun terkejut mendengar pertanyaan Alwi. Alwi pun memberhentikan mobilnya di sebuah SPBU yang kebetulan mempunyai rest area yang di khususkan untuk para pengendara beristirahat.
"Kenapa kamu tanya kayak gitu ? Apa kamu mau pergi ?". Tanya Suheil menahan air matanya untuk keluar.
"El, kamu jangan menangis, Alwi ga suka. Alwi bertanya seperti ini karena jika suatu saat Alwi benar-benar pergi, Alwi akan tenang setelah mendengar jawaban dari Suheil dan yang lainnya. Alwi ga bisa janji ga akan ninggalin kalian, karena bisa saja Alwi akan meninggalkan kalian lebih cepat. Semua manusia pasti akan mengalami kematian". Ucap Alwi mencoba untuk tersenyum, Alwi pun merasa sedih harus menanyakan hal ini terhadap adiknya.
"Tapi, aku ga mau kehilangan dirimu lagi Wi, aku ga sanggup lagi menahan rasa rindu ini". Ucap Suheil kemudian ia pun menangis.
Alwi pun memeluk Suheil untuk menenangkannya.
"Jangan tinggalin El, kalo Alwi pergi, Suheil pun akan ikut Alwi pergi". Ucap Suheil sesenggukan di pelukannya Alwi.
Alwi yang mendengar itu pun tidak bisa menahan rasa sedihnya lagi. Alwi pun menangis dalam diam.
"Aku tau kakak sedang menangis kan ? Menangislah, aku akan selalu di sampingmu". Ucap Suheil melepaskan pelukannya.
"Boleh kan aku panggil dengan sebutan kakak ?". Tanya Suheil.
Alwi pun mengusap air mata suheil dan dirinya kemudian ia pun mengangguk sambil tersenyum.
"Yey, makasih kak". Ucap Suheil senang.
Alwi pun tersenyum melihat Suheil kembali ceria.
"Kakak ga tau apakah saat kakak sudah tidak ada nanti, apakah kamu akan ceria seperti ini El". Batin Alwi.
"Yasudah, ayo kita pulang yuk. Takutnya Ayah, Bunda sama kak Tammy udah pulang". Ucap Alwi tersenyum.
"Iya kak". Jawab Suheil membalas senyumannya.
"Kakak berharap kamu akan terus tersenyum seperti ini Suheil". Batin Alwi sambil tersenyum
*********
Selamat membaca...
Tenang aja ya, aku akan bikin cerita ini happy ending kok. Maaf ya telat 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Akhir ? (Selesai)
Teen FictionCerita ini adalah season 2 dari cerita yang berjudul "Pergi" Semenjak meninggalnya putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri bernama Alwi Goergeazri, keluarga Goerge menjadi keluarga yang penuh dengan kesedihan. Tetapi kesedihan itu menghilang k...