Part 21 (Sudah direvisi)

125 21 4
                                    


Flashback end

Mereka berdua pun tersenyum mengingat janji itu, dan ternyata Ridho dan Suheil sudah menepati janji itu.

"Alwi Goergeazri, silahkan masuk ke ruang dokter Rico". Ucap seorang suster.

"Baik sus". Jawab Alwi tersenyum manis. Suster itu pun terpesona dengan ketampanan Alwi.

Karena tidak melihat ke depan dan fokus kearah Alwi, suster itu menabrak dinding.

Semua orang pun tertawa melihat tingkah lucu sang suster itu. Suster itu pun segera pergi karena malu.

"Makanya kamu jangan senyum Wi, bisa-bisa nanti ada yang kayak suster tadi". Ucap Ridho tertawa kecil.

"Iya kak, hehehe". Ucap Alwi cengengesan.

"Tapi lumayan Wi, para pasien di sini dapat hiburan gratis". Ucap Masaji tersenyum geli.

"Iya Ji, lu benar, hahaha". Ucap Ridho yang masih tertawa.

"Yaudah, masuk Wi. Kamu sama kak Ridho ya". Ucap Bunda Inne.

"Iya Bun". Jawab Alwi.

Mereka berdua pun masuk ke dalam ruangan dokter Rico.

**********

Di ruangan dokter Rico

"Assalamualaikum om". Ucap Ridho dan Alwi.

"Waalaikumsalam". Jawab dokter Rico.

"Silahkan duduk". Lanjut dokter Rico.

"Baik om". Jawab Ridho.

"Tumben sama kamu Dho, biasanya sama Ayahmu". Ucap dokter Rico.

"Lagi pengen sama Alwi om, bawaannya pengen nempel terus". Jawab Alwi tersenyum jahil.

"Bisa aja kamu Wi". Ucap Ridho malu.

"Tuh kan, kakak malu. Berarti benar dong ucapan Alwi tadi". Ucap Alwi tertawa kecil.

"Gapapa Dho, maklum saja, seorang kakak ingin lebih dekat dengan adiknya". Ucap dokter Rico tersenyum geli.

"Hmm, apakah Ayah belum memberitahu om bahwa Alwi anak angkat mereka ?". Tanya Alwi.

"Belum Nak, apakah benar Dho ?". Jawab dan tanya Rico.

"Benar om, Ridho ingin menceritakannya, tapi...". Ucapannya terhenti saat ia menoleh kearah Alwi.

"Gapapa kak, Alwi berusaha untuk tidak sedih lagi. Ceritakan saja, om Rico juga berhak tau tentang ini". Ucap Alwi tersenyum.

"Hmm, jadi begini om, Alwi itu memang anak angkat Ayah dan Bunda. Waktu itu Ayah dan Bunda sedang menjemput Ridho di sekolah. Pada saat di perjalanan, teman Ayah dan Bunda mentelepon Bunda dan memintanya untuk menemuinya, dan teman Ayah dan Bunda itu adalah orang tua kandungnya Alwi. Karena Ridho penasaran, maka kami berdua memutuskan untuk ikut bersama Ayah dan Bunda. Sesampainya di sana, mereka pun mengobrol santai, sedangkan aku sedang bermain bersama Alwi, saat itu Alwi berumur 2 tahun. Nah saat kita ingin pulang, tiba-tiba ada yang mencoba ingin membunuh Ayah dan Bunda, yaitu om Rangga (Krisna Mukti) yang merupakan rekan bisnis Ayah. Om Rangga mengikuti mobil kami karena ingin mencoba membunuh Ayah dan Bunda. Karena Ayah dan Bunda sahabat om Yudha dan Tante Mira, orang tua kandungnya Alwi, beliau berdua mengorbankan nyawa mereka demi Ayah dan Bunda, mereka yang terkena tembakan dari om Rangga. Sebelum beliau berdua meninggal, beliau menitipkan Alwi kepada Ayah dan Bunda untuk merawatnya, dan Ayah dan Bunda pun menyetujuinya. Beliau berdua meninggal saat ingin dibawa ke rumah sakit karena tembakan itu mengenai bagian jantungnya. Ayah dan Bunda pun mendiskusikan kepada Ridho tentang Alwi, bahwa Ridho menerimanya atau tidak. Tentu saja Ridho menerimanya karena Ridho ingin mempunyai seorang adik laki-laki. Dan pada saat Suheil sudah dan berusia 12 tahun, aku pun menceritakan bahwa Alwi anak angkat Ayah dan Bunda. Tentu saja Suheil tidak merasa keberatan, justru ia senang mempunyai kakak seperti Alwi. Dan kami memutuskan untuk menyembunyikan ini semua dari Alwi dan akan memberitahunya pada saat ia berumur 17 tahun. Ternyata Alwi sudah mengetahuinya sebelum ia berumur 17 tahun. Kami pikir Alwi akan membenci kami, tapi ternyata tidak. Ia justru masih menyayangi kami sampai ia berkorban untuk kami. Kami sangat bangga terhadapnya". Ucap Ridho menoleh kearah Alwi sambil tersenyum, Alwi pun membalas senyumannya.

Rico pun terharu mendengar cerita masa lalu Alwi, ia tidak menyangka anak sebaik Alwi memiliki masa lalu kelam seperti ini.

"Ya Allah, maafkan om ya kalo om tidak tau. Kalo om tau, om bisa menziarahi makam kedua orang tua kandungmu, dan bisa menangkap Rangga". Ucap Rico bersalah.

"Gapapa om, justru Alwi menyembunyikan ini karena tidak ingin ada yang merasakan rasa sakit yang Alwi alami". Ucap Alwi tersenyum getir.

Karena tidak ingin Alwi mengingat kembali rasa sedihnya itu, Rico dan Ridho memutuskan untuk menghibur Alwi.

"Sudahlah, sekarang om periksa dulu ya anak ganteng". Ucap Rico mengalihkan pembicaraan.

"Berarti Ridho ga ganteng gitu om ?". Tanya Ridho kesal.

"Enggak kak, gantengan Alwi dong, hahaha". Jawab Alwi tertawa.

"Dasar manja". Ucap Ridho kesal.

"Teruslah seperti ini Wi, kami akan bahagia jika kamu bahagia juga". Batin Rico dan Ridho.

**********

Selamat membaca

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang