Part 23 (Sudah direvisi)

153 19 12
                                    

Skip sudah sampai rumah

"Tammy mau nganter Alwi dulu ya ke kamarnya". Ucap Tammy.

"Iya Nak, kalo kamu mau tidur sama Alwi juga gapapa. Dia kalo lagi sakit, manjanya muncul lagi". Ucap Bunda Inne tersenyum.

"Iya Tam, hati-hati aja kalo udah nikah sama Alwi". Ucap Ridho menggoda Alwi.

"Maaf Raka, apakah Raka ingin bertarung denganku ?". Ucap Alwi dingin.

"Tentu saja tidak Rayi, aku hanya bercanda saja. Tolong jangan menatapku seperti itu". Ucap Ridho yang ketakutan melihat tatapan dingin dari Alwi.

"Hmm, baiklah Raka". Jawab Alwi lalu ia pergi menuju ke kamarnya.

"Gara-gara kamu nih Dho, Alwi jadi ngambek kan, kan kamu tau kalo Alwi ngambek, kita semua yang kena. Nanti dia diam aja selama seminggu, kita dicuekin terus sama dia". Ucap Namira kesal.

"Kalian tenang aja, Alwi ga akan selama itu. Itu karena dia lagi sakit, kebanyakan diam dia". Ucap Ridho.

"Yaudah, Tammy mau susul Alwi dulu
Assalamualaikum". Ucap Tammy.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Kalian juga bersih-bersih dulu gih, setelah itu kalian kebawah ya. Ada yang mau Alwi jelaskan". Ucap Bunda Inne.

"Lah, Bunda tau darimana ?". Tanya Ridho heran.

"Ini barusan Alwi ngechat Bunda". Jawab Bunda Inne.

"Oh oke Bun". Jawab Ayah Ananda dan yang lainnya.

Tanpa mereka sadari, ada seorang yang sedang mengawasi mereka dari atas.

"Tammy Kanaya Maharani, dia adalah kekasihnya Alwi. Dengan aku membunuhnya, pasti itu membuat Alwi merasa terpukul dengan kematiannya dan aku akan dengan mudah membunuhnya". Batin pria misterius tersenyum sinis melihat kearah Tammy yang sedang menaiki tangga.

**********

Di kamarnya Alwi
Terlihat Alwi sedang melamun sambil duduk di pinggir kasur.

"Ya Allah, kenapa firasat Alwi ga enak ya ?". Batin Alwi.

Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan dari Tammy.

Alwi yang cemas itu pun langsung keluar dari kamarnya untuk mengecek keadaan Tammy.

Setelah keluar dari kamarnya, Alwi pun terkejut sekaligus khawatir melihat Tammy sudah tergeletak tak berdaya dengan darah yang mengalir dari dadanya.

"ASTAGHFIRULLAHALAZIM, TAMMY !!!". Teriak Alwi langsung mendekati Tammy.

"Tammy, bangun Tam. Jangan tinggalin Alwi. Bangun Tam". Ucap Alwi menangis sambil memeluk Tammy.

Ayah Ananda dan yang lainnya pun terkejut melihat Tammy seperti itu.

"Tammy kenapa Wi ?". Tanya Ridho.

"Alwi ga tau". Jawab Alwi yang masih menangis.

"Udah Dho, Alwi shock kayaknya. Jangan diganggu dulu". Ucap Masaji.

"Kak, bawa Tammy ke rumah sakit. Kabarin Alwi kalo Tammy kenapa-kenapa". Ucap Alwi mengusap air matanya.

"Kamu mau kemana Nak ?". Tanya Bunda Inne khawatir.

"Menangkap orang yang sudah membuat Tammy seperti ini. Ini udah keterlauan Bun. Hanya karena ingin mengincar Alwi, dia melakukan ini semua. Alwi harus beri dia pelajaran". Ucap Alwi yang mulai terbawa emosi.

"Jangan dulu Wi. Kalo kamu kebawa emosi gini, kamu dengan mudah dicelakai oleh mereka. Kamu tenang dulu ya". Ucap Ridho langsung memeluk Alwi.

"Alwi ga mau kehilangan Tammy, cukup orang tua kandung Alwi yang pergi". Ucap Alwi menangis di pelukan Ridho.

Masaji pun mendekati Tammy dan mulai menggendongnya.

"Kita ke rumah sakit ya. Kamu jangan nangis, Tammy ga suka nanti". Ucap Ridho mengusap air mata Alwi.

Alwi pun mengangguk pelan.

"Aku yakin kamu kuat Tam. Jangan biarkan air matanya jatuh ke tanah Tam". Batin Ridho melihat kearah Tammy yang digendong oleh Masaji.

Mereka pun segera membawa Tammy ke rumah sakit.

************

Selamat membaca

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang