"Yah, biar Alwi aja yang nyetir. Alwi ga ngebut-ngebut kok". Ucap Alwi.
"Bunda tidak mengizinkanmu Nak". Ucap Bunda Inne tegas.
Sedangkan Alwi hanya bisa menghela nafasnya pelan. Inilah alasan mengapa ia tidak pernah meminta izin kepada mereka jika ingin melakukan hal nekat seperti ini.
"Kak, kita cuma ga mau kakak terluka lagi. Hati El sakit melihat kakak terbaring lemah di rumah sakit kak". Ucap Suheil.
"Iya Wi, coba sekali ini aja kamu nurut sama mereka, percuma juga kamu membantah. Itu ga akan berhasil dan hanya menimbulkan dosa". Ucap Kian Santang.
"Alamatnya rumahnya Claudia kamu tau kan Wi ?". Tanya Ridho.
"Lah, lu kan sering ke rumahnya Claudia buat nganter/jemput Alwi kan kalo pas kerja kelompok". Ucap Masaji.
"Gw lupa Ji". Ucap Ridho.
"Berarti masih mudaan gw daripada lu, lu aja udah pelupa kayak lansia". Ucap Masaji.
"Enak aja lu". Ucap Ridho kesal.
"Udahlah, kok jadi pada ribut gini sih, kapan selesainya kalo gini". Ucap Kian Santang kesal.
"Maaf Han". Ucap Masaji dan Ridho pada Kian Santang/Reyhan.
Mereka semua pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku mereka berdua yang seperti anak kecil berebutan mainan.
**********
Skip sampai di rumahnya Claudia
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Semoga mereka baik-baik saja". Batin Alwi.
Alwi pun berjalan masuk ke rumah Claudia, tetapi tiba-tiba dihalangi oleh Kian Santang.
"Kenapa kamu halangi aku Han ?". Tanya Alwi heran.
"Kita tunggu bantuan dulu dari Padjadjaran. Lagipula itu akan sangat berbahaya, bisa saja mereka sudah memasang jebakan di sekitar sini". Jawab Reyhan/Kian Santang.
"Benar Wi, insya Allah mereka akan baik-baik saja. lebih baik kita menunggu bantuan dari Padjadjaran". Ucap Ridho.
"Assalamualaikum". Ucap seseorang.
"Waalaikumsalam, Raka, yunda". Jawab Kian Santang.
"Jadi kalian Walangsungsang dan Rara Santang ?". Tanya Alwi.
"Iya Rayi, ini kami saudaramu yang berada di Padjadjaran walaupun kita hanya berbeda era saja". Jawab Rara Santang tersenyum.
"Rayi Kian Santang sudah menceritakan semua tentangmu pada kami. Itu pasti sulit bagimu". Ucap Walangsungsang.
"Begitulah Raka". Jawab Alwi tersenyum sedu.
"Ayahanda, Ibunda". Ucap Walangsungsang dan Rara Santang pada Ayah Ananda dan Bunda Inne.
"Kalian memang mirip dengan putraku Ridho dan calon menantuku Tammy". Ucap Bunda Inne tersenyum.
"Ya benar Bunda. Pantas saja Rayi Kian Santang melihatku seperti itu". Ucap Rara Santang tersenyum geli.
"Sudahlah yunda, kasihan Alwi". Ucap Kian Santang menahan tertawanya.
"Kami sudah memakai pakaian modern, jadi kalian tenang saja". Ucap Walangsungsang.
"Terimakasih karena kalian sudah datang untuk membantuku". Ucap Alwi sambil tersenyum.
"Sudah sepantasnya kami membantumu karena kami adalah saudaramu". Ucap Rara Santang langsung memeluk Alwi.
Sedangkan Alwi pun terkejut tetapi ia merasa nyaman.
"Kami saudaramu walaupun kamu berasal dari masa depan". Ucap Rara Santang lirih.
Alwi pun mengeratkan pelukannya dari Rara Santang. Rara Santang pun senang karena Alwi tidak merasa bahwa ia bukan kakak perempuannya.
"Eratkanlah pelukannya Wi, aku tau kamu sudah lelah menghadapi cobaan ini". Ucap Kian Santang.
"Alwi". Panggil Rara Santang.
"Iya yunda". Jawab Alwi.
"Kamu pasti merindukan Tammy kan ? Kamu bisa menganggapku sebagai dirinya. Aku pun tidak merasa keberatan". Ucap Rara Santang.
"Wi, Tammy yakin kamu pasti kuat menghadapi ini semua dan kita bisa hidup bersama tanpa adanya gangguan dari mereka". Ucap Rara Santang lirih.
Alwi pun terkejut karena suaranya sangat mirip dengan Tammy.
"Iya Tam, Alwi akan berusaha". Jawab Alwi lirih sambil mengeratkan pelukannya. Rara Santang pun mengusap punggungnya perlahan.
"Alwi sudah menghadapi cobaan yang sangat berat, aku salut dengannya karena ia bisa bertahan sampai sekarang ini". Batin Rara Santang.
Walangsungsang pun ikut memeluk Alwi. Alwi pun merasa nyaman atas pelukan hangat dari mereka.
Sedangkan yang lain pun membiarkan mereka seperti itu, mereka ingin Alwi istirahat sejenak untuk menenangkan pikirannya.
**********
Selamat membaca...
#menujupartterakhir
Udah bisa upload guys, tapi ya gitu. Diam2 ane bikin ceritanya semalam. Jadi buru2 gitu bikinnya 😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ini Akhir ? (Selesai)
Teen FictionCerita ini adalah season 2 dari cerita yang berjudul "Pergi" Semenjak meninggalnya putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri bernama Alwi Goergeazri, keluarga Goerge menjadi keluarga yang penuh dengan kesedihan. Tetapi kesedihan itu menghilang k...