Part 43 (Sudah direvisi)

106 18 3
                                    

Alwi pun pergi menuju toilet. Ia pun mencuci wajahnya untuk menenangkan dirinya (sama kayak ane, kalo lagi emosi atau lagi pengen sendiri, tempat yang terbaik ya toilet disekolah. Cuma pake toilet khusus guru, kalo yang buat siswa-siswi, kotor banget).

Selesai itu, Alwi pun menghela nafasnya kasar.

"Ya Allah apa yang harus hamba lakukan ? Jika hamba tidak segera menyelesaikan kesalahpahaman ini, keluarga hamba yang menjadi korban. Tetapi jika hamba nekat, itu akan membuat mereka semua menjadi sedih terlebih lagi Bunda Inne. Aku tidak ingin membuatnya menangis lagi". Batin Alwi.

"Udahlah, Alwi nyusul yang lain ajalah". Ucap Alwi.

********

Disebuah restoran

"Yah, kok Alwi belum dateng-dateng ya ?". Tanya Bunda Inne khawatir.

"Tenang Bun, Insya Allah Alwi baik-baik aja". Ucap Kian Santang.

"Assalamualaikum". Ucap Alwi.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Kamu darimana Wi ?". Tanya Kian Santang.

"Hmm, dari toilet". Jawab Alwi singkat kemudian duduk disampingnya.

"Sudah, sekarang kita makan dulu, nanti kita lanjutkan lagi perjalanannya". Ucap Ayah Ananda.

"Sekarang gantian, Kian Santang sama kak Aji yang nyetir". Ucap Alwi.

"Oke Wi". Jawab Kian Santang dan Masaji. Semuanya pun makan dengan tenang tanpa ada suara sekalipun.

"Oh ya, untuk villanya, kita bisa pilih. Mau yang didekat kolam renang atau yang didekat taman bunga ?". Tanya Zayyan.

"Hmm, kayaknya dekat taman bunga enak kali ya". Ucap Ridho.

"Yaudah, dekat taman bunga aja. Lebih segar udaranya". Ucap Alwi.

"Oke Wi". Jawab Zayyan.

"Btw dari tadi, si Kian sama si Abi kok diam aja ?". Tanya Ridho.

"Iya, ga kayak biasanya". Ucap Masaji.

"Eh tapi kok ga ada orangnya ?". Tanya Tammy.

Alwi pun melihat ke dalam kolom meja.

"Kian Santang, kamu ngapain ?". Tanya Alwi terkejut melihat Kian Santang dan Abikara berada dikolom meja.

"Eh ini Wi, Abikara lagi kasih makan anak kucingnya. Kayaknya dia mau pelihara deh". Jawab Kian Santang.

"Perasaan kamu itu kurang suka sama kucing deh". Ucap Alwi heran.

"Aku yang ngajak, siapa tau dia jadi suka deh". Ucap Abikara.

"Kucingnya lucu juga ya". Ucap Alwi tersenyum ke anak kucing itu.

"Iya, makanya aku mau mainan sama kucingnya bareng si Abi". Ucap Kian Santang.

"Sejak kapan kalian punya kucing ?". Tanya Alwi.

"Itu pas kita jalan-jalan ke mall, kata si Abi, kucingnya ngikutin kita sampai rumah. Karena kucingnya lucu dan ga tega lihatnya, si Abi mau pelihara kucingnya deh. Hitung-hitung belajar bertanggung jawablah". Ucap Kian Santang.

"Iya, lagian yang lain pada setuju". Ucap Abikara.

"Yaudah, aku izinin kamu buat rawat itu kucing, tapi kamu harus merawatnya dengan baik. Pas kamu pulang, kan bisa kamu bawa ke kandangwesi atau enggak Padjadjaran". Ucap Alwi.

"Iya Wi". Jawab Abikara senang.

Alwi pun tersenyum geli melihat tingkah laku Abikara yang senang seperti baru dibelikan mainan.

"Yuk kita lanjutkan lagi perjalanannya". Ajak Ayah Ananda bangkit dari duduknya.

"Siap yah". Jawab semuanya.

*********

Di mobilnya Alwi

"Wi, dari tadi diam bae, kenapa ?". Tanya Ridho.

"Alwi gapapa". Jawab Alwi singkat.

"Tapi dari tadi kamu cuma diam aja, kamu sakit ? Jangan bikin kita khawatir begini". Ucap Kian Santang.

"Alwi gapapa kok, kalian tenang aja. Alwi baik-baik aja". Ucap Alwi.

"Yasudah, kalau kamu merasa ga enak badan, bilang ke aku atau enggak ke Tammy ya". Ucap Kian Santang.

Alwi pun hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Maafin Alwi, Alwi lakuin ini untuk kebaikan kita semua. Alwi ga mau liburan ini jadi batal karena Alwi". Batin Alwi.

"Kian Santang, biar aku yang nyetir ya. Kalo mobil Ayah tetap kak Aji yang nyetir". Ucap Alwi.

"Apa kamu tidak lelah Nak ? Ayah ga mau keadaan kamu drop lagi". Ucap Ayah Ananda.

"Insya Allah Alwi baik-baik saja. Lagian ini terakhir kalinya juga yah". Ucap Alwi tersenyum.

Semuanya pun bingung dengan maksud dari ucapan Alwi.

"Ga usah terlalu dipikirkan". Ucap Alwi membuyarkan lamunan mereka.

Ridho pun mulai paham akan maksud dari ucapan Alwi.

"Emang kamu mau kemana Wi ?". Tanya Ridho serius.

Semuanya pun semakin bingung dengan ucapan Ridho kecuali Alwi yang sepertinya mulai mengerti pertanyaan yang dilontarkannya ini.

"Hmm, Alwi mau semuanya selesai yah. Alwi sudah putuskan bahwa Alwi akan ke rumahnya Kevin". Ucap Alwi serius.

Semuanya pun terkejut dengan ucapannya itu.

"Kamu jangan nekat Wi, kamu tau sendiri mereka berdua itu orangnya sadis. Kamu pasti akan disiksa habis-habisan oleh mereka". Ucap Abikara.

"Alwi tau, tapi Alwi ingin meluruskan kesalahpahaman ini. Jika terus dibiarkan, Alwi takut mereka akan mati dalam keadaan kafir. Alwi juga belum bisa tenang apalagi nanti jika Alwi sudah menikah". Ucap Alwi.

"Kalo itu maumu, biarkan aku dan Kian Santang ikut bersamamu". Ucap Abikara.

"Iya Wi, kami semua akan ikut bersamamu. Kami akan membantu dengan semampu kami". Ucap Masaji.

"Baiklah, terimakasih semuanya". Ucap Alwi tersenyum manis.

"Sama-sama Wi, sudah sewajarnya kita membantumu karena kami sangat menyayangimu". Jawab Ridho.

Alwi pun hanya membalasnya dengan senyuman manisnya.

"Alwi berharap ini semua akan berakhir dengan baik". Batin Alwi.

**************

Selamat membaca....
#menujupartterakhir
Maaf ya aku telat updatenya, soalnya aku lagi liburan. Aku jadi jarang main hp juga karena aku udah pake kacamata. Maaf ya temen2 🙏🙏. Oh ya karena sebentar lagi cerita ini selesai, aku minta pendapat kalian lagi nih. Kalian ingin cerita keluarga Goerge lagi, Altam, atau horor ? Nah untuk horor kemungkinan versi pemain RKS ya...

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang