Part 50 (Tamat)

239 19 4
                                    

Skip seminggu kemudian

Sekarang Alwi sudah sembuh total, mereka pun berniat untuk ke kantor polisi melihat keadaan om Ryan dan Tante Riska sekaligus menjelaskan semuanya.

"Wi, kamu yakin mau jelasin semuanya ? Kamu tau sendiri kan mereka keras kepala". Ucap Tammy.

"Bukan aku yang akan menjelaskannya, tapi Kian Santang". Ucap Alwi.

"Iya kak, aku yang akan menjelaskan semuanya. Semoga aja mereka mau mendengarkannya". Ucap Kian Santang.

"Yaudah, tapi kamu harus hati-hati. Dia bisa saja mencoba menyakiti kamu, mereka mengira kamu itu Alwi". Ucap Ridho.

"Iya kak". Jawab Kian Santang.

Mereka semuanya pun menunggu di luar, sedangkan Kian Santang pun masuk menemui mereka berdua.

Terlihat wajah tidak suka mereka mulai kelihatan, Kian Santang pun mencoba untuk  walaupun ia sendiri juga masih marah pada mereka berdua.

Tetapi bagaimanapun masalah harus segera diselesaikan, mereka berdua juga orang tua yang harus dihormati.

"Assalamualaikum". Ucap Kian Santang.

"Walaikumsalam". Jawab mereka berdua dengan nada yang lembut.

Kian Santang pun mulai terdiam sejenak. Tiba-tiba om Ryan pun memulai pembicaraan.

"Maafkan kami Nak, ternyata benar yang dikatakan sama kamu. Bahwa Kevin bunuh diri, polisi sudah memberikan penjelasan pada kami. Maaf jika kami sudah menyakiti kamu sama Tammy, dan maafkan Kevin yang sudah membuatmu hampir meninggal akibat ulahnya itu. Kami tidak mengetahui itu, kami memang keras kepala". Ucap Ryan bersalah.

Sedangkan Kian Santang pun hanya terdiam dengan wajah datar karena ia pun menahan emosinya, gampang sekali mereka meminta maaf setelah yang mereka lakukan pada keluarga Alwi.

Kian Santang pun memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya. Riska yang tau bahwa Kian Santang sedang memendam emosinya itu langsung memeluknya, Kian Santang pun terkejut tetapi ia pun tetap membalas pelukannya dengan lembut.

"Kamu membalas pelukan Tante Nak ?". Tanya Riska.

"Iya Tan, bagaimanapun Alwi tau gimana perasaan seorang ibu yang kehilangan putranya. Silahkan Tante peluk Alwi, Alwi udah menganggap Tante kayak Bunda sendiri". Ucap Kian Santang.

"Dan aku bukan Alwi, Alwi ada disana". Ucap Kian Santang.

Riska pun melepaskan pelukannya, dan melihat Alwi sedang tersenyum padanya, diikuti yang lainnya.

"Loh, kalian kembar ?". Tanya Riska.

"Iya, ini adiknya Alwi. Namanya Reyhan, dia sekolah di luar negeri jadi baru ini dia pulang ke Indonesia". Jawab Alwi.

"Iya Tan". Jawab Kian Santang.

"Gapapa, sini peluk aja Tante. Kalian berdua kan kembar". Ucap Riska.

Alwi pun memeluk Riska, begitupun dengan Kian Santang. Mereka pun melepaskan pelukannya.

"Maafkan kami, kami memang salah". Ucap Riska.

"Gapapa, yang penting masalah ini cepat selesai". Ucap Bunda Inne.

"Tapi kalian gapapa kalo dipenjara seumur hidup ?". Tanya Ayah Ananda.

"Gapapa, kan kami salah, kami harus menerima hukuman ini. Untuk pernikahan kalian, kami datang kok". Ucap Riska menggoda Alwi dan Tammy.

Tammy pun malu dan langsung memeluk Alwi, sedangkan Alwi hanya terkekeh geli melihatnya seperti itu.

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang