Part 6 (Sudah direvisi

178 24 6
                                    


Setelah selesai sarapan, Ananda pun pamit untuk berangkat duluan ke kantornya, sedangkan Alwi dan yang lainnya sedang memakai sepatunya terlebih dahulu.

"Wi, semoga kamu betah ya sekolah disana. Kamu tenang aja, kalo ada yang nyakitin kamu, bilang aku sama Claudia. Nanti aku laporin ke Ayah. Lagian sekolahnya kan punya Ayah". Ucap Tammy.

"Iya, pantesan Ayah bisa daftarin Alwi sama minta kelas khusus Alwi. Sekolahnya punya Ayah ternyata". Jawab Alwi.

Setelah siap, mereka pun pamit kepada Inne dan berjalan menuju garasi mobil yang cukup luas. Setelah semuanya sudah masuk kedalam mobil, Alwi pun mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

Kebetulan sekolahnya Ridho, Masaji, dan Suheil bersebelahan dan berhadapan dengan sekolah Alwi, jadi bisa sekalian bareng berangkatnya.

*****************

Skip sampai disekolah
"Yaudah Wi, kita mau masuk duluan. Kalo ngerasa ada yang sakit, telepon kakak atau kak Aji ya". Ucap Ridho.

"Iya kak". Jawab Alwi.

"Yasudah, kami pamit. Assalamualaikum". Ucap Ridho, Masaji, Suheil, Nadya, dan Namira.

"Waalaikumsalam". Jawab Alwi, Claudia, dan Tammy.

"Kita juga harus masuk sekarang, takut terlambat". Ucap Alwi.

Mereka bertiga pun bergegas menuju kelas mereka. Sesampainya di kelas mereka, banyak yang langsung fokus kearah Alwi. Mereka pun langsung membicarakan dirinya.

"Itu kan Alwi Goerge kan ? Anaknya pak Ananda Goerge yang perusahaannya terkenal sekarang". Ucap Sandrinna.

"Iya San, ternyata kita sekelas sama dia. Senang banget deh, siapa tau kita bisa langsung gebet dia kan. Dia ternyata ganteng banget". Jawab Andrienne yang terpesona dengan ketampanan Alwi.

Alwi yang merasa dibicarakan itu pun langsung menarik tangan Tammy dan mendekati meja mereka. Tammy pun hanya pasrah jika sudah seperti ini. Claudia pun mengikuti mereka dari belakang.

"Assalamualaikum". Ucap Alwi.

"Eh Waalaikumsalam. Ada apa Wi ?". Tanya Sandrinna antusias.

"Hmm, kalian ngomongin Alwi ya ?". Tanya Alwi sambil tersenyum. Sandrinna dan teman-teman sekelas Alwi pun terpesona dengan ketampanan termasuk Tammy dan Claudia.

"Eh tau aja Wi, hehehe". Jawab Andrienne.

Alwi pun mempunyai ide untuk menjahili mereka sekaligus memberitahu mereka bahwa ia sudah resmi menjadi calon suaminya Tammy. Alwi pun membisiki Claudia dan Tammy tentang rencana jahilnya itu (walaupun dia kalem, kadang2 suka jahil juga kalo gabut). Tammy dan Claudia pun setuju.

Alwi pun mengambil sesuatu dari tasnya dan kembali lagi ke meja Sandrinna.

"Siapa yang mau jadi pacarnya Alwi ?". Tanya Tammy.

Para siswi-siswi pun langsung berteriak "Aku" dengan antusias. Alwi pun tidak menyangka ternyata banyak yang ingin menjadi kekasihnya itu.

"Emang pada mau ?". Tanya Alwi menaikkan alisnya.

"MAU !!". Jawab siswi-siswi dikelasnya itu. Sedang para siswa-siswa hanya menonton saja. "Hmm, Alwi udah punya kekasih". Jawab Alwi santai. Para Siswi-siswi yang mendengar itu pun kecewa.

"Emang kekasihmu ada dimana Wi ?". Tanya Sandrinna yang nampaknya sudah tau dari awal bahwa Alwi sudah mempunyai kekasih.

"Ada disini". Jawab Alwi sambil menoleh kearah Tammy sambil tersenyum. Tammy pun membalas senyumannya.

Alwi pun mengeluarkan sebuah kotak berisi dua cincin, kemudian ia pun berlutut dihadapan Tammy.

"Bismillahirrahmanirrahim, Tammy maukah kamu menjadi istriku kelak ?". Tanya Alwi serius.

Semuanya yang disana melongo melihat adegan romantis itu kecuali Claudia yang terlihat mendukung mereka berdua. Kemudian semua yang ada di sana pun langsung mendukung Tammy untuk menerimanya.

"TERIMA... TERIMA". Teriak siswa siswi dikelas tersebut.

Tammy pun mengangguk lalu tersenyum manis. Alwi pun memakai cincin di jari tengah Tammy dan Tammy memakai cincin dijari tengah Alwi. Alwi pun memeluk Tammy dengan erat.

"ALHAMDULILLAH... MEREKA SAH JADI CALON SUAMI ISTRI". Teriak mereka dengan senangnya.

Alwi pun melepaskan pelukannya, kemudian tersenyum geli.

"Nanti jangan lupa datang ya, Alwi kasih undangan pernikahan ke satu sekolah". Ucap Alwi.

"OKE, SIAP WI". Jawab semuanya antusias.

"Selamat ya Wi, semoga kelak kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohman". Ucap Rafael salah satu siswa dikelasnya Alwi.

"Amin...". Jawab Semuanya.

"Makasih ya temen-temen". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Iya, sama-sama Wi, santai aja, ya ga temen-temen". Jawab Rey.

"Iya, santai aja Wi. Kita malah senang bisa satu sekolah dengan kamu, apalagi satu kelas. Kita akan jagain kamu dari orang-orang yang jahat dan kita akan dukung kalian terus kok. Pokoknya disekolah ini ga ada yang cemburu sama anak pemilik sekolah ini". Ucap Zayyan. Alwi pun tersenyum pada mereka semua.

"Lah, emang Alwi punya musuh ?". Tanya Marcello.

"Iya Cello, dulu Alwi hampir meninggal karena dibunuh langsung olehnya. Aku sampai ga nyangka, aku pikir Alwi udah ga ada. Ternyata dia kembali dengan keadaan baik-baik saja". Jawab Tammy.

"Keterlaluan tuh orang, gw ajar tuh orang kalo gw ketemu sama dia. Tapi syukurlah kalau kamu baik-baik aja Wi". Ucap Gilbert.

"Tapi kalian tenang aja, dia mau dihukum mati oleh polisi. Cuma sampai sekarang Alwi belum memberikan persetujuan". Ucap Claudia.

"Udahlah Wi, setuju aja. Walaupun ia mungkin sahabat kecil kamu, tapi kamu hampir meninggal karena dirinya. Dan syukurnya kamu selamat, kalo enggak keluarga kamu pasti akan sedih karena kehilangan salah satu putra kesayangan mereka. Dia itu ga memikirkan bagaimana perasaan keluarga kamu". Ucap Zayyan.

Alwi pun menghela nafasnya pelan. "Tam, nanti kamu hubungi kak Ridho. Alwi setuju". Ucap Alwi.

"Iya Wi". Jawab Tammy.

"Kamu tenang aja, kami akan selalu ada disampingmu". Ucap Zayyan.

"Iya, makasih ya temen-temen". Ucap Alwi.

"Sama-sama Wi". Jawab semuanya.

***********

Selamat membaca
Wkwkwk, bonus 1 part lagi buat kalian yang udah baca dari Awal sampai akhir 😁😁

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang