Part 24 (Sudah direvisi)

150 21 5
                                    


Skip sudah sampai rumah sakit

Masaji pun berlari menuju ke dalam rumah sakit, di ikuti oleh yang lainnya. Ia pun meminta tolong kepada seorang suster.

"Sus, tolong adik saya". Ucap Masaji.

"Silahkan adik mas dibaringkan di brangkar ini". Ucap suster.

Masaji pun membaringkan tubuhnya Tammy secara perlahan di brangkar tersebut. Kemudian suster itu pun membawa Tammy ke ruang ICU diikuti yang lainnya.

"Silahkan mas menunggu di luar dulu". Ucap suster tersebut. Alwi pun mendekati ruangan tersebut.

"Tapi dok, saya ingin masuk, istri saya ada di dalam". Ucap Alwi dengan suara parau.

"Mas tenang dulu ya, kami akan berusaha menyelamatkan nyawa istri mas". Ucap suster tersebut kemudian ia pun masuk dan pintunya tertutup sendiri.

Alwi pun terjatuh lemas di lantai.

Ayah Ananda yang tidak tega pun langsung mendekati Alwi.

"Alwi, jangan seperti ini Nak. Ayah tau kamu takut kehilangannya, tetapi Tammy pasti akan sedih melihat kamu kacau kayak gini". Ucap Ayah Ananda membantu Alwi untuk bangkit.

Alwi pun langsung memeluk Ayahnya, dan Ayah pun membalas pelukannya.

"Tapi Alwi benar-benar takut yah". Ucap Alwi menangis.

Bunda Inne yang tidak tega pun mendekati Alwi untuk menenangkannya.

"Kamu ga mau kan membuat Tammy sedih ?". Tanya Bunda Inne lembut.

Alwi pun melepaskan pelukannya kemudian ia pun mengangguk pelan.

"Makanya kamu harus tabah, dan kamu harus terus berdoa untuk kesembuhannya Tammy. Dan satu lagi kamu harus menyemangatinya, oke sayang". Ucap Ayah Ananda mengusap air matanya.

Alwi pun menghela nafasnya perlahan untuk menenangkan dirinya sambil beristighfar di dalam hati.

"Bagaimana sudah tenang Nak ?". Tanya Bunda Inne.

"Alhamdulillah, sudah Bun. Terimakasih sudah mengingatkan Alwi". Ucap Alwi tersenyum.

"Iya Nak, sama-sama". Jawab Ayah dan Bunda.

Ayah Ananda pun mendekati Suheil, Ridho, dan Masaji.

"Jangan sampai keadaan Alwi drop. Sebisa mungkin buat dia tenang, dan coba kalian menghiburnya". Ucap Ayah Ananda.

"Oke yah, bukan kami aja yang akan menghiburnya". Ucap Ridho.

"Tapi kita juga yah". Ucap Namira, Nadya, dan Claudia.

Ayah Ananda pun tersenyum dan mereka pun membalas senyumannya.

"Alwi, kamu duduk dulu ya". Ucap Bunda Inne.

Alwi pun hanya mengangguk saja.

Bunda Inne merasa sedih melihat putranya seperti ini, ia tau bahwa putranya takut melihat kejadian orang tua kandungnya terjadi lagi.

Bunda Inne pun mencoba ingin menghiburnya. Mereka berdua pun duduk di bangku rumah sakit.

Bunda Inne pun memberikan kode pada Ridho untuk mengajak Alwi untuk berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit. Ridho pun mengangguk.

"Wi, temenin kita makan yuk". Ajak Ridho.

"Iya Wi, biar tambah rame". Ucap Masaji mendekati Alwi.

"Alwi ga mau makan. Kan udah rame kak". Ucap Alwi.

"Ayolah Wi, plis". Ucap Masaji.

"Hmm, yaudah. Bunda, kalo ada apa-apa telepon Alwi aja". Ucap Alwi.

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang