Part 45 (Sudah direvisi)

119 19 1
                                    

"Yaudah, aku pamit pulang Om, Tan". Ucap Arnold.

"Yasudah, biar om dan Ridho antarkan sampai depan gerbang". Ucap Ayah Ananda.

"Ga usah Om, om jagain aja Alwi. Aku bisa sendiri kok om". Ucap Arnold.

"Yasudah, kalo itu mau kamu". Ucap Ayah Ananda.

"Yasudah, Assalamu'alaikum". Ucap Arnold.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Nah sekarang mendingan kalian istirahat. Pasti kalian capek setelah perjalanan tadi. Biar Ayah dan Bunda yang menjaga Alwi". Ucap Ayah Ananda.

"Oke Bun, Yah. Assalamualaikum". Ucap Ridho.

"Waalaikumsalam". Jawab Ayah dan Bunda.

"Alwi sayang, bangun dong Nak. Bunda kangen banget sama senyum manis Alwi". Ucap Bunda Inne mengusap pipi chubbynya Alwi.

"Bunda jangan nangis, Alwi ga suka". Ucap Alwi membuka matanya secara perlahan.

"Kamu sudah bangun Nak ?". Tanya Bunda Inne.

"Alwi bangun pas kak Arnold pulang tadi, tapi karena kepala Alwi pusing banget, Alwi tutup mata lagi". Jawab Alwi lemas.

"Yasudah, kamu tidur aja lagi biar cepat sembuh". Ucap Ayah Ananda.

"Iya yah, Ayah sama Bunda ga ke kamar ?". Ucap dan tanya Alwi.

"Kami memutuskan untuk menemanimu sampai kamu benar-benar sembuh". Ucap Ayah Ananda.

"Tapi Alwi udah gapapa kok". Ucap Alwi.

"Ga ada penolakan. Lagian ini permintaan kakakmu Ridho dan adikmu Suheil. Barusan mereka berdua chat Ayah supaya Ayah dan Bunda menemanimu sampai kamu benar-benar sembuh". Ucap Ayah Ananda.

"Yaudah, kalo begitu Alwi mau tidur dulu ya". Ucap Alwi.

"Iya Nak". Jawab Bunda Inne sambil membelai rambutnya dengan lembut.

Alwi pun memejamkan matanya. Tak lama Alwi pun tertidur pulas. Ayah Ananda dan Bunda Inne pun tersenyum melihat putranya itu.

"Bun, lihat deh, walaupun lagi tidur, gantengnya ga pernah hilang". Ucap Ayah Ananda tersenyum geli.

"Iya yah, dari dulu Alwi emang ganteng banget. Sekarang malah bertambah gantengnya". Ucap Bunda Inne tersenyum geli.

"Ayah ga nyangka Yudha dan Mira meninggalkannya secepat itu. Seandainya jika Ayah tidak mempunyai musuh, pasti Alwi masih bersama orangtua kandungnya sampai saat ini. Ini semua salah Ayah, Bun". Ucap Ayah Ananda merasa bersalah.

"Ayah ga salah kok, ini semua sudah takdir yah. Ayah ingat kata-kata Alwi, dia sudah mengikhlaskan kepergian kedua orang tua kandungnya, Alwi juga bilang ini bukan salah Ayah, ini sudah takdir. Sekarang Ayah jangan merasa bersalah, nanti kalo Alwi lihat, keadaannya drop lagi". Ucap Bunda Inne menenangkan sang suami.

"Iya Bun, terimakasih sudah bersama Ayah sejauh ini dan memberikan anak-anak yang Sholeh". Ucap Ayah Ananda.

"Iya yah, sama-sama". Jawab Bunda Inne.

"Yaudah, sekarang kita tidur. Takutnya besok kalo Alwi tau kita ga tidur karena dia, keadaannya drop lagi". Ucap Ayah Ananda.

"Yaudah, kasurnya kan muat bertiga juga. Ayah disebelah kiri, Bunda disebelah kanan". Ucap Bunda Inne.

Mereka pun segera memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa penat mereka.

**********

Selamat membaca....
#menujupartterakhir

Assalamualaikum semuanya, apa kabar ? semoga pada sehat selalu ya. Aku mau ngucapin minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin ya. Aku minta maaf kalo aku ada salah selama aku menulis cerita ini. Dan maaf juga kalo udah 2 hari aku ga update karena aku sering keluar bareng keluarga, aku juga buka hp buat buka WhatsApp doang. Tapi aku kembali update seperti biasa lagi setelah lebaran. Mahklum ya kalo liburan, keasikan liburan, wkwkwkwk. Btw kalian liburan kemana nih ? Ada yang pulkam sama author ? Atau ada yang dirumah aja ? Komen ya dibawah. Nah aku juga mau kasih tau karena setelah cerita ini selesai, kemungkinan aku akan bikin cerita baru lagi, yang tentunya masih dengan altam, dan keluarga Goerge. Kira-kira ceritanya seperti apa ya ? Kalian tunggu aja ya. Info lain aku akan kasih tau pasti ke kalian. Oke segitu dulu ya...

Selamat hari Raya Idul Fitri 🙏🙏🎉🎉
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang