Part 14 (Sudah direvisi)

137 17 0
                                    


Skip sampai di rumahnya Syifa dan Fariz

Ridho dan yang lainnya pun sampai di rumahnya Syifa dan Fariz.

"Ini benar rumahnya Tam ?". Tanya Ridho.

"Iya kak, benar ini rumahnya". Jawab Tammy.

"Yaudah, sekarang kita segera menemuinya tapi ingat jangan ada yang pake emosi apalagi kekerasan, tapi kalo mereka berdua pake kekerasan, kita terpaksa harus pake juga". Ucap Masaji.

Ridho dan lainnya pun menganggukan kepalanya setuju.

Ridho pun yang mengetuk pintunya.

"Assalamualaikum". Ucap Ridho.

"Waalaikumsalam". Jawab Syifa membukakan pintunya.

Syifa pun terkejut melihat Ridho datang ke rumahnya, ia pun bahagia melihat kakak dari orang yang ia sukai pun datang menemuinya.

"Kak Ridho !!". Teriak Syifa memeluk Ridho.

Ridho pun melepaskan pelukannya dengan paksa. Syifa pun terkejut melihat Ridho seperti itu.

"Ingat, saya bukan kakakmu". Jawab Ridho dingin.

"Tapi kak, aku kan calon istrinya Alwi". Ucap Syifa lirih.

"Apa ? Apa saya gak salah dengar ? Jika memang kamu cinta sama Alwi, kenapa kamu terima cintanya Fariz sampai-sampai kalian menikah di usia muda ? Jawab pertanyaan saya !!". Ucap Ridho emosi.

"Itu karena saya di ancam Fariz, jika tidak, Fariz akan membunuh Alwi". Jawab Syifa berbohong.

"Jangan bohong, Kamu pikir saya bodoh ?". Ucap Ridho dingin.

"Jangan jadi seperti ini Syif, orang tua kamu pasti sedih melihat kamu seperti ini". Ucap Nadya dengan tegas, Syifa pun terdiam.

"Kalian siapa ? Kenapa kalian bisa bersama kak Ridho ? Kalo ga tau masalahnya, ga usah ikut campur kalian". Ucap Syifa kesal.

"Mereka adalah teman-temannya Alwi yang selalu ada disampingnya disaat ia sedih. Kamu lihatlah, mereka tidak memandang umur, walaupun usianya Alwi masih muda dibandingkan dengan usia mereka, mereka tetap setia, mereka tetap ada disampingnya disaat Alwi sedang sedih. Bahkan Alwi sudah mengganggap mereka seperti saudaranya sendiri begitupun sebaliknya. Tidak seperti kamu yang hanya bisa menambah luka di hatinya". Ucap Ridho dingin.

"Maksudnya ? Dulu Alwi sempat suka sama aku ?". Tanya Syifa tak percaya.

"Iya, Alwi sudah menceritakan semuanya. Ia sempat depresi gara-gara kamu, dan syukurnya kak Ridho bisa membuatnya melupakan semuanya termasuk perasaan rasa sukanya sama kamu". Jawab Tammy mendekati Syifa.

Syifa tak percaya Alwi juga menyukainya. Ia pun menyesal sudah menyia-nyiakan Alwi. Tubuh Syifa jatuh menyeluruh di lantai.

"Tapi Alwi belum punya kekasih kan ? Aku akan memperbaiki semuanya, aku akan membuatnya bahagia. Aku akan memulainya dari awal". Ucap Syifa yang masih berharap ia masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki ini semua.

"Kamu terlambat Syif, Alwi sudah mempunyai kekasih yang tulus mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkan dirinya sampai ajal yang menjemputnya, dan begitupun Alwi yang sangat mencintainya. Mereka saling mencintai, dan Alwi sudah bahagia sekarang. Dan mereka sudah lamaran sekarang". Ucap Masaji yang menegaskan kata "lamaran" yang membuat Syifa semakin merasa bersalah dan harapannya hancur untuk memperbaiki semuanya.

Syifa pun bangkit dan berjalan mendekati Tammy dan Tammy pun menatap wajahnya datar.

"Siapa orangnya ? Biar aku yang bilang padanya bahwa Alwi akan tetap menjadi milikku". Ucap Syifa dengan ambisinya untuk memiliki Alwi.

Mereka pun mengucapkan istighfar di dalam hati melihat Syifa seperti ini. Tammy pun mendorongnya dengan keras hingga ia terjatuh.

"Aku orangnya, dan aku gak akan pernah meninggalkannya. Dia juga tidak sudi mempunyai kekasih sepertimu. Hanya namamu saja yang indah, tetapi tidak dengan sifat dan perilakunya yang buruk". Ucap Tammy menatap sinis kearah Syifa.

"Ayo Tam !! Serempet terus". Ucap Masaji yang mendukung Tammy.

Ridho pun menjitak dahinya Masaji.

"Aduh, sakit Dho". Ucap Masaji kesal.

"Lagian lu ganggu suasana aja". Ucap Ridho kesal (Sempat-sempatnya masih bisa bercanda kalian berdua ini 😒😒).

Lanjut ke ceritanya
Syifa pun bangkit dari jatuhnya dan mendekati Tammy dan mendorongnya dengan keras, dan untungnya Suheil pun berhasil menangkapnya agar tidak terjatuh ke lantai.

"Makasih ya El". Ucap Tammy.

"Sama-sama kak, hati-hati kak. Syifa udah mulai kebawa emosi tuh kayaknya". Ucap Suheil.

"Pokoknya kamu harus menjauh darinya !!! Alwi milikku". Ucap Syifa.

"Enggak akan !!! Kamu sudah menikah dengan Fariz". Jawab Tammy.

"Fariz sudah meninggal, jadi aku bisa menikahinya". Ucap Syifa.

"Kalo kamu gak mau, aku akan membunuh kalian semua dengan cara mengenaskan". Lanjut Syifa mengeluarkan pisau dari kantong hoodienya (Jadi Syifa ga pake kerudung ya gais, kalo Tammy dia pake, ga pakenya kalo dirumahnya aja, dirumahnya Alwi juga dia ga pake karena kan mereka sebentar lagi menjadi keluarga).

Mereka pun terkejut melihat pisau yang sudah karatan yang ada di tangannya Syifa. Syifa pun mendekati Tammy dengan perlahan, Tammy pun mundur secara perlahan karena ia sangat ketakutan.

Ia pun terus berdoa di dalam hatinya untuk meminta pertolongan kepada Allah. Tiba-tiba ada suara seorang remaja laki-laki.

"SYIFA HENTIKAN !!!". Teriak seorang remaja laki-laki tersebut.

********

Selamat membaca...

Apakah Ini Akhir ? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang