"APA?! KENAPA BISA HILANG SIH?!" Amuk Alan. Tadi pas Alan pulang ke rumah nya bersama Rangga, Alan dapat telpon dari Sansan dan mengabari jika Evan kabur dari rumah, dan sampai saat ini mereka belum menemukan keberadaan Evan.
"Okey, gue bantu cari dia sekarang."
Setelah sambungan terputus, Alan langsung melepas barang yang di beli Rangga sembarangan.
________Beda lagi di rumah Eyres, saat ini mereka semua berkumpul untuk memikirkan kemana lagi mereka akan mencari si bontot mereka, bahkan sampai saat ini semua orang suruhan yang mereka kerahkan mencari Evan belum memberi kabar sama sekali.
"Apa kalian sudah menghubungi dokter itu?" Tanya Vicky.
Mereka semua saling memandang, benar juga, mereka melupakan satu orang lagi yang belum mereka temui yaitu Alden.
"Belum."
"Kita telpon dia sekarang," ucap Alan, dia langsung mengambil hp nya dan mencari nomor Alden.
"Coba pake spiker."
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Alden mengangkat telponnya.
"Halo."
"Iya halo."
"Di mana?" Tanya Alan.
"Hah?"
"Maaf dok, maksud si Alan itu, dokter lagi di mana sekarang?" Ucap Abi menjelaskan pertanyaan Alan yang sangat membagongkan.
"Tumben nanyain saya di mana? Emang ada apa?"
"Jawab!" Ucap Alan dengan sedikit emosi.
"Kalian ini kenapa sih? Saya lagi di rumah, emang ada apa?"
"Dokter lagi di rumah? Ada Evan gak di sana?"
"Ada, saya lagi sama Evan, tuh anaknya lagi pacaran di halaman rumah saya."
"Astaga itu anak keterlaluan banget, kita panik cariin dia, eh dia malah main sama temen baru nya, untung Adek," dumel Sansan.
"Emang kenapa sih? Kok kaya yang panik gitu?"
"Maaf dokter, boleh video call sebentar?"
"Boleh."
Dan benar saja, di sebrang sana, terlihat dua pemuda yang sedang asik mengobrol berdua, sesekali mereka tertawa seperti tidak punya beban sama sekali.
"Dok boleh jagain dia sebentar, kita mau otw ke rumah dokter."
"Tanpa di suruh pun saya akan menjaga Evan."
Akhirnya panggilan itu pun terputus, Alden melirik Evan dan Salwa yang masih asik dengan dunia mereka sendiri. Pantas saja tadi Evan ke rumah Alden sendirian, mana naik ojek lagi, masih mending bayar ongkos ojek nya sendiri, lah Evan malah minta uang buat bayar ongkos ojeknya kepada Alden. Emang keterlaluan banget si Evan ini.
"Eh Evan, di rumah dokter Alden ada WiFi gak?"
"Ada kayaknya," jawab Evan.
"Sandi nya apa?"
"Emang buat apa?"
"Udah cepet apa sandinya, penting banget ini," ucap Salwa sedikit memaksa.
"Nih," Evan langsung memberikan hp nya ke arah Salwa, dengan gembira Salwa langsung memasukan sandi WiFi rumah Alden.
"Buat apa sih?" Tanya lagi Evan.
"Buat nonton MV nya NCT DREAM."
"Loh, lo suka KPop?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN CADEL [END]✓
Teen FictionDia milik ku. Dia milik kita. Dia milik kami. Dia untuk kita semua. Si nakal yang tidak tau apa yang namanya aturan, suka membantah, sering ngomong kasar tapi gak bisa nyebut R dan melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya. Suka kabur dari rumah, bolo...