25. mereka bohong

1.6K 119 20
                                    


Setelah acara kabur tadi, Evan langsung di kejar oleh para abangnya, namun saat di luar rumah sakit Evan langsung memberhentikan taxi yang lewat, dia langsung masuk dan menyuruh supir itu untuk segera berangkat.

"Ambil mobil cepetan," ucap Gilang.

Namun beda lagi dengan Alan, dia malah lari ke parkiran motor dan membawa motor sport miliknya untuk mengejar Evan. Untung saja jalan kali ini sangat sepi sehingga Alan sangat mudah untuk mengejar Evan yang ada di dalam mobil itu.

"EVAN!!" teriak Alan memanggil nama Evan, semoga saja Evan tidak melakukan hal-hal yang di luar kepalanya.

Perasaan Alan kali ini sangat kacau, dia panik, sekaligus khawatir dengan Evan, tapi di lain sisi dia juga sangat takut, entahlan Alan sangat takut jika acara tadi buat Evan marah dan membencinya.

Alan menambah kecepatan motornya, namun mobil itu juga malah manambah kecepatannya, di dalam hati Alan sudah mengabsen semua binatang yang ada di kebun binatang.

Setelah aksi kejar-kejaran tadi, dari kejauhan Alan melihat Evan turun dari mobil yang dia tumpangi. Alan langsung ikut memberhentikan motornya, dan langsung menghampiri Evan, dia memeluk Evan dari samping tidak peduli dengan semua orang yang memandangnya heran atau aneh.

"Jangan bikin khawatir."

"Jangan ulangi lagi."

"Kita pulang," ucap Alan sambil menarik tangan Evan, namun Evan hanya menepis kasar tangan Alan.

"Abang pembohong," ucap lirih Evan, matanya sudah berkaca-kaca, satu kedipan saja air matanya pasti meluncur.

Alan hanya mengerutkan dahinya "pembohong?"

"Iya Abang pembohong, Evan gak suka sama Abang, Abang pembohong!" Air mata Evan sudah meluncur dengan deras membasahi pipi mulus Evan.

"Abang bohong apa sama kamu dek?"

"ABANG PEMBOHONG!!"

"Dek, Abang bohong apa sama kamu Hem? Bilang saja Abang?"

"Abang lupa?" Tanya Evan dan hanya di angguki oleh Alan.

"A...Abang beneran lupa?" Tanya Evan sambil sesenggukan karena menangis.

"Bilang sama Abang, ada apa?" Tanya lagi Alan, otaknya sedang berkeliaran kemana-mana mencari letak kesalahannya.

"ABANG BOHONG, KATA ABANG ULANG TAHUN EVAN YANG KE LIMA BELAS BAKALAN DI LAYAIN DI SINI SAMA ANAK-ANAK JALANAN, KATA ABANG KITA BAKALAN BAGI-BAGI MAKANAN SAMA MELEKA, TAPI MANA? TEMPAT INI MASIH SEPELTI BIASANYA, MANA ANAK JALANAN YANG ABANG MAKSUD?! BAHKAN ABANG LUPA SAMA JANJI ABANG DUA TAHUN LALU, ABANG TAU, AKU NUNGGU MOMEN ITU DARI DUA TAHUN LALU, TAPI MANA SEKARANG!? Bahkan Evan lela kabul dari lumah sakit kalena Evan gak mau meleka nunggu lama, Evan Kila Abang udah siapin semuanya, Evan Kila Abang udah ngumpulin anak-anak jalanannya, tapi semuanya malah gak ada," Teriak Evan dengan lantang di awal, dan mulai menurunkan suaranya lagi di akhir.

Deg

Jantung Alan berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, bisa-bisa dia lupa dengan janjinya dulu, kali ini Alan benar-benar menyesal dan mengumpati dirinya sendiri karena sudah bodoh dan lalai dalam memegang janjinya.

"Abang udah gak sayang lagi sama Evan hiks.. Evan mau ikut mati aja sama ayah sama bunda," ucap Evan dengan lirih, kakinya langsung melangkah dari hadapan Alan, namun beberapa langkah kemudian, tubuh Evan langsung di tarik oleh Alan dan di peluk erat oleh Alan.

"Maaf, maafin bang," ucap Alan sambil menangis.

"Minggil, Evan gak mau sama Abang," Evan memberontak minta di lepaskan dari pelukan Alan.

" maafin Abang dek, Abang udah ingkar janji, kamu boleh hukum Abang, kamu boleh pukul Abang sepuas kamu, tapi Abang mohon sama kau, jangan pernah ninggalin Abang, Abang sayang sama kamu," ucap Alan sambil menangis dan mencium kening Evan.

"Abang udah bohongin Evan," lirih Evan

"Iya, Abang udah bohong sama Evan, Abang minta maaf."

"Alan, Evan," panggil Sean saat baru turun dari mobil, tadi mereka sempat mengejar Evan dan Alan namun mereka ketinggalan jejek, tapi saat mereka mencoba mencari lagi mereka melihat sepasang adik-kakak sedang berpelukan di pinggir jalan.

"Kenapa kalian menangis?" Tanya Gilang.

"A..Abang ud..udah bohongin Evan huaaaa" Evan kembali menangis.

"Alan lo bohongin apa lagi sih? Lo lupa beliin permen kapas atau lupa beliin lollipop?"

"Alan lupa sama janji Alan bang," ucap Alan.

"Lah, janji apa emangnya?"

"Alan lupa kalo punya janji sama Evan, kalo pas ulang tahunnya yang ke lima belas Alan bakalan rayain di sini bareng anak-anak jalanan, tadi Evan kabur dari rumah sakit juga dia kira anak-anak jalanannya udah ngumpul jadi dia sengaja kabur dari rumah sakit biar mereka gak nunggu lama, tapi waktu datang ke sini Evan kecewa sama Alan karena anak-anak jalanannya gak ada," ucap Alan panjang lebar mengakui kesalahannya.

"Kalian bego atau kurang pinter sih? Kan bisa sekarang aja kita undang anak-anak Yang ada di sini, soal makanan biar para orang tua yang urus," ucap sinis Gilang.

"Abang gak dali ngasih tau tadi huaaa..." Ucap Evan asal, kayaknya udah mulai kumat lagi karena menangis ucapannya pun ikut gak jelas dan gak nyambung.

"Ssstt udah, hapus dulu ingus nya, sekarang kamu tinggal duduk manis aja di dalam mobil, bobo ganteng, entar kalo persiapannya udah selesai kita bangunin,"

"Abang baik, Evan suka," ucap Evan, dia langsung melepaskan pelukan Alan dan memeluk Galang, kembaran Gilang.

"Makasih nya mana?" Tanya Galang.

"Makasih Abang, makasih semua Abang, Abang Alan juga makasih dan maaf."

"Sama-sama."














____________________________________

Gess...
Kita buat grup WA yok, buat seru-seruan nanti pas bulan puasa, eh yg beragama non muslim juga kalo mau ikutan ayokk...
Nanti pas sahur saling bangunin, kalo buka saling ngingetin buat minum terlebih dahulu, kalo lebaran kita tawuran.
Eh minta maaf-maafan.

Yok yang mau ikutan jangan malu buat gabung.

Bukan buat pas puasa aja sih, ya buat seru-seruan kita aja sih gimana nih? Kira-kira ada yg mau ikutan gak?

Bukan buat pas puasa aja sih, ya buat seru-seruan kita aja sih gimana nih? Kira-kira ada yg mau ikutan gak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buka tautan ini untuk bergabung ke grup WhatsApp saya: https://chat.whatsapp.com/IofP3FIWRCOK44sm0BrlpI

PANGERAN CADEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang