Seperti yang Alden ucapkan, sore ini ventilator yang Evan gunakan akan di lepas tapi karena takut Evan akan kesakitan jadi Alden membius Evan terlebih dahulu."Kita tunggu saja dua jam lagi Evan sadar," ucap Alden kepada mereka semua yang sudah menanti Evan untuk sadar meskipun sedikit kecewa dan takut karena Evan tidak merespon mereka sama sekali.
Skipp
Setelah dua jam akhirnya mata Evan terbuka meskipun masih belum sepenuhnya tapi setidaknya mereka semua bersyukur karena Evan terbangun lagi tidak seperti kemarin-kemarin.
"Alhamdulillah Lo udah sadar dek," ucap Abi.
"Gimana ada yg sakit? Atau butuh sesuatu?" Tanya Sansan.
"Dek kamu masih inget kita kan? Gak lucu lah kalo lo gak inget kita?" Ucap Eyres dengan nada yang sedikit kecewa.
Tapi dari semua pertanyaan mereka Evan masih diam masih belum memberikan respon apapun, matanya yang masih menatap langit-langit kamar ruang rawatnya, namun ada hal yang berbeda dari tatapan Evan itu, yang biasanya tatapan Evan itu polos tapi kini tatapannya seperti penuh dengan dendam dan amarah.
"Van, kenapa? Ada apa?" Tanya Alan sambil mengelus rambut Evan.
"Lan lo udah nanya yang bener sama dokter Alden kan? Evan gak amesia kan? Pendengarannya gak keganggu kan?" Tanya Eyres, tapi Alan hanya mengangguk dia sudah beberapa kali menanyakan soal Evan kepada Alden dan dokter lainnya yang sesekali ikut menangani Evan, namun yang mereka ucapkan masih sama tidak ada hal yang perlu di khawatirkan karena semuanya baik-baik saja.
"Gue udah nanya beberapa kali, tapi masih sama."
"Van? Kalo lo denger kita lo jawab jangan kaya gini, lo tau kan kita gak suka bercanda saat serius," ucap Abi.
"Bi udah mungkin obat biusnya belum abis."
"San, ini gak bisa di biarin, dari pagi gue udah sabar ajak dia ngobrol supaya dia ngerespon walaupun cuma ngedipin mata, terus tadi juga kan dia pake ventilator gue bisa maklumi tapi sekarang ventilator nya udah di lepas tapi dia masih kaya gini!"
"Ya tapi cara lo yang salah!" Ucap Sansan sedikit menaikan oktaf suaranya.
"Gu----"
"Berisik."
Alan, Eyres terutama Abi dan Sansan yang masih bertengkar begitu syok dengan suara yang memecahkan suasana barusan.
Mereka tidak salah mendengarnya kan? Apa perlu mereka ke THT?
"Van?"
"Kalian udah ingkar janji."
Ke empat pemuda itu seketika mematung di tempat.
"Ev---"
"Gue udah ngasih kepercayaan sama kalian buat jagain Evan, dan kalian udah berjanji bahkan bersumpah bakalan jagain Evan dengan nyawa kalian sendiri tapi sekarang apa? Kalian udah ingkar janji, kalian gak bisa di pegang omongannya, dan sekarang gue kembali. so, gue harap kalian gak pernah ikut campur urusan gue lagi."
"Elm?" Lirih Alan, dia langsung menjauhkan tubuhnya dari Evan.
"Ya gue di sini, gue minta kalian pergi dari hadapan gue sekarang juga jangan pernah nampakin wajah kalian lagi di hadapan gue, kalo gak gue gak bakalan segan-segan potong kepala kalian," ucap Elm dengan serius.
Yah itu tubuh Evan yang di kuasai oleh Elm alias Alter ego nya Evan, sudah berapa tahun ini Elm sudah tidak pernah masuk ke dalam tubuh Evan lagi karena perjanjian ke empat pemuda itu bersama Elm itu.
Tapi karena sekarang mereka mengingkari janjinya jadi Elm kembali lagi.
Jika kalian bertanya Evan mempunyai Alter ego sejak kapan? Sebenarnya Evan mempunyai Alter ego saat sebelum Alan mengklaim Evan sebagai adik nya namun dulu Elm ini masih jarang menguasai tubuh Evan karena Elm akan menguasai tubuh Evan saat Evan emosi saja tapi saat Alan mengangkat Evan sebagai adik nya di situ Elm sering muncul bahkan dia sangat brutal sekali, tidak segan-segan Elm pernah membunuh beberapa orang teman Evan dengan tangannya sendiri meskipun saat itu umur Evan masih di bawah umur. Tapi untungnya keluarga Alan, Sansan, Abi, dan Eyres itu sangat gesit dan cerdas sehingga dia bisa menyembunyikan jasad korban Elm dan menghilangkan barang bukti di tempat kejadian hingga ke akar-akarnya.
Sampai di hati itu datang, di hari saat Elm sudah membunuh lima bodyguard yang bekerja di rumah Alan di tengah-tengah rumah dan di saksikan oleh semua bodyguard yang lainnya juga untung saja para penghuni rumah sedang tidak ada di rumah.dan saat hari itu Alan begitu marah dan mengusir Elm dengan kasar meskipun rasanya percuma namun siapa sangka jika satu kata yang terucap dari bibir Alan mampu membuat Elm pergi namun ada syarat yang harus Alan, Sansan, Sabi, dan Eyres yang harus penuhi yaitu menjaga Evan dan jangan membiarkan Evan terluka sedikit pun.
"Gue udah ngasih kalian peringatan saat ulang tahun Evan, tapi kalian masih belum sadar rupanya?" Ucap Elm.
"Jadi dugaan gue bener, waktu itu lo yang udah bawa tubuh Evan pergi? Dan berakting seolah ev----"
"Iya itu semua gue yang lakuin, kenapa lo marah? Gak kebalik?"
"Kita minta maaf kalo kita udah lalai jagain Evan tapi berikan kita kesempatan ke dua buat jagain Evan, kita sayang sama Evan kalo lo tau," ucap Abi.
"Dalam kamus gue gak ada yang namanya kesepatan ke dua."
"Kali ini aja."
"Pergi sekarang juga dari hadapan gue," ucap Elm.
"Kita bakalan berusaha lagi buat singkirin lo Elm," dumel Alan.
"Silahkan kalo lo bisa tuan Alan terhormat."
Ucap Evan dengan nada yang sedikit sombong nya, ya inilah sisi gelap Evan yang imut lucu itu ternyata mempunyai Alter ego yang begitu kejam dan berbahaya.
Sikap mereka begitu bertolak belakang sekali, Evan yang tidak bisa menyebut huruf R tapi Elm bisa menyebut huruf R, Evan yang lucu, mempunyai tatapan polos, tapi Elm terlihat begitu ganas dengan mata yang seperti nya menahan emosi, Evan yang menyayangi orang lain tapi Elm malah sebaiknya dia berani membunuh orang lain tanpa pandang bulu.
___________________________________
Halo besty GOBAR
Ges kali ini par nya begitu menegangkan sekali ya,,,,hemmmm rupanya banyak banget ya masa lalu Evan yang belum terungkap, dari mulai orang tuanya ya kan sampai sekarang Evan punya alter ego hehehe pengen mewek deh sifat Evan dulu yang lucu imut harus tergantikan sama sosok ELM yang ganas banget(aku juga sebenernya kesel sama di Elm ini).
Gimana nih kalian lebih suka sama
Evan dulu?
Atau
Evan yang sekarang?Kalo AU sih lebih suka sama Evan dulu ya gak sih soalnya Evan yang dulu itu masih polos (gak yakin Evan masih polos). Terus juga kangen Evan yang manja-manja minta ini itu, minta makan sama Alden, ngomelin Alden, ngajak berantem Alden, ngoceh-ngoceh gak jelas, suprit AU lebih suka yang itu dari pada yang sekarang.
Dah lah ya dari pada ngomong terus ya mending kita liat aja di part selanjutnya jangan lupa menginggalkan jejak ya betoy.
Vote dan komen di bawah yang banyak ya.
Salam sayang dari Evan dan Author, jaga kesehatan semoga sehat selalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN CADEL [END]✓
Teen FictionDia milik ku. Dia milik kita. Dia milik kami. Dia untuk kita semua. Si nakal yang tidak tau apa yang namanya aturan, suka membantah, sering ngomong kasar tapi gak bisa nyebut R dan melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya. Suka kabur dari rumah, bolo...