50. si pemilik badan kembali lagi

1.6K 80 0
                                    

Sesuai apa yang di ucapkan Rizal pada waktu itu, pagi ini Elm sudah berada di depan meja makan untuk sarapan sebelum dia berangkat ke sekolah.

Sebenarnya Elm sangat malas untuk berangkat ke sekolah tapi ya mau gimana lagi, di tambah semalam Evan seolah berbicara kepada dirinya sendiri jika Evan ingin Elm melanjutkan sekolahnya lagi, membuat kepala Elm pusing seketika.

Padahal Mash banyak pekerjaan kantornya yang belum terselesaikan bahkan urusan di dunia bawah pun belum Elm selesaikan. Di sana masih banyak sekali tikus-tikus yang berkeliaran bebas memangsa makanannya, mungkin mereka kira selama Elm menghilang bak di telan bumi mereka tidak ada yang mengawasi, tapi ternyata mereka salah, Elm sudah menyuruh orang kepercayaannya untuk mengawasi cabang perusahaan nya secara diam-diam.
________

Di tempat lain, lebih tepatnya di rumah Alan yang sudah berkumpul di ruang makan tanpa ada yang mengeluarkan suara sedikit pun.

Tapi yang membuat mereka tidak fokus makan yaitu suara makan Rangga yang sangat berisik sekali. Eyres yang sangat jijik an merasa kesal dengan suara makan Rangga, selera makanya tiba-tiba menghilang saat pertama kali Eyres duduk di meja makan.

"Kalo makan tuh bisa gak jangan berisik?" Eyres menatap tajam Rangga.

"Siapa kamu berani-beraninya melarang anak saya?!" Jawab papah Rangga membela Rangga.

"Tapi dia berisik om."

"Kalo kamu gak suka, sana pergi, numpang di rumah orang aja udah sombong kamu."

"Maaf, bukannya saya lancang, tapi saya tinggal di sini atas perintah opa dan Oma demi keselamatan kita semua, jika bukan opa dan Oma yang menyuruhnya saya akan tetap tinggal di rumah saya sendiri," balas Zidan.

"Kalo kalian keberatan dengan kehadiran kami di sini, lebih baik kami pindah saja--"

"Tidak ada yang boleh keluar dari rumah ini selagi masalah ini belum selesai," ucap sang Opa.

"Tap---"

"Tidak ada bantahan, jika kamu keberatan lebih baik kamu yang pindah dari rumah ini, ingat, rumah ini bukan rumah kamu ataupun opa-oma, rumah ini milik Shandy."

"Kurang ajar! Bisa-bisa opa membela orang asing, lihat saja apa yang akan saya lakukan pada kalian semua."

"Lanjutkan makan kalian," ucap sang Oma memecahkan suasana yang sangat tegang ini.

"Shandy, Zidan, Jodi, Vicky, setelah makan kalian datang ke ruangan opa, ada hal sesuatu yang harus opa bicarakan," mereka semua hanya menganggukkan kepalanya.

"Loh kenapa mas Gisan gak di ajak opa?" Tanya sang istri alias ibu kandung Rangga.

"Jika tidak sibuk dia boleh ikut," ucapan yang sangat singkat sekali tapi membuat hati istri Gisan sakit.

"Aku sibuk, pagi---"

"Tidak usah banyak bicara, lanjutkan makan kalian," ucap sang Oma yang sudah marah karena semua lelaki di sana mempermasalahkan masalah yang sepele.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan pada kalian semua."

"Hiks... Kalian jahat," ucap Rangga dengan air mata buaya nya.

"Nggak sayang maksud kita itu bukan gitu tap---"

"Kalian jahat, lebih baik aku pergi aja dari rumah ini," setelah mengucapkan itu Rangga langsung berlari ke luar rumah meskipun sudah di halang oleh pengawal di rumah ini tapi tetap saja Rangga masih bisa melewatinya.

"RANGGA TUNGGU RANGGA!! MAMAH BISA JELASIN SEMUANYA!!"

"Mas, mas Rangga mas, aku gak mau tau Rangga harus cepet-cepet balik ke sini, aku takut Rangga kenapa-napa," ucapnya sambil menangis.

PANGERAN CADEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang