lima

4.2K 300 5
                                    

Sejak kejadian dimana aku menangis aku sudah tidak melihat rehan lagi,ini hari ke3 aku menginap di rumah Tante erina dan dalam 3 hari rehan tidak terlihat dan aku sama sekali tidak peduli, malah aku lega dia tidak mengganggu ku.

Tok

Tok

Dengan sedikit malas aku membuka pintu disana berdiri seorang pelayan perempuan.

"Non makan malam nya sudah siap dan nona sudah di tunggu oleh anggota keluarga yang lain" ucap nya sopan.

Jujur aku tidak terbiasa dengan semua yang ada disini,kemewahan pelayan atau semacam nya tapi aku harus sabar hingga bisa pulang kerumah..

"Iya... Baiklah."

Aku mengikuti pelayan itu dari belakang menuju lift untuk sampai ke ruang makan.
Seperti yang dia bilang sang pelayan disana sudah ada anggota lain termasuk rehan dan Iqbal,aku duduk di samping Ferdi tanpa melirik saudara tiri ku terutama rehan,aku masih sangat kesal dengan cowok itu sampai sekarang tidak meminta maaf atas kelancangan nya...

Setelah semua lengkap kami pun memulai acara makan nya,tak ada satu pun berbicara hanya denting sendok saling beradu...

"Oh ya kak.. ayah sudah mengatur kepindahan sekolah mu.!!" Ujar ayah memecah keheningan

"Apa.?? Pindah.?? Apa maksud ayah.??" Tanya ku beruntun menatap ayah

"Ayah sudah mengatur kepindahan mu. Dan kamu akan 1 sekolah dengan Iqbal.!!" Ujar ayah lagi,membuat ku sangat kaget..

"Kenapa ayah tidak bilang apa-apa sama aku.?" Ucap ku sedikit kesal. Gimana bisa ayah memutus kan sesuatu tanpa bertanya
"Harus nya meminta persetujuan ku dulu ayah."

"Kak tidak ada salah nya pindah sekolah. Lagian di sana ada Iqbal yang akan menjaga mu" timpal Tante erina lembut

Pindah nya tidak masalah tapi kenapa harus 1 sekolah sama Iqbal, emang gak ada sekolahan lain..

"Tante setidak nya bertanya dulu sama aku. Bukan asal pindah saja...  Kan butuh persetujuan aku juga.. terus... Gimana dengan Ferdi.??"

"Kamu tidak usah mengkhawatir kan Ferdi dia juga pindah bersama mu... Di sekolah baru kalian bersanding dengan SMP jadi Ferdi pindah kesana dan kalian saling menjaga.!!" Jelas ayah tersenyum.

Aku tidak bisa membantah lagi dan Ferdi juga tidak banyak yang bisa dia lakukan,jika ayah sudah memberi keputusan namun masalah nya hanya pada Iqbal yang tersenyum miring menatap ku.. rehan hanya menampil kan wajah dingin yang sekali-kali melirik ku...

Aku tidak yakin kalo di sekolah baru ku akan di jaga oleh Iqbal,perasaan ku menjadi khawatir melihat wajah Iqbal seakan merencana kan sesuatu...

Aku tidak masalah jika aku yang dia mengerjaiku asal jangan adik ku,semoga saja tidak terjadi apa-apa di sekolah baru ku...

*****

Aku menatap pantulan tubuh ku di cermin entah sudah berapa lama aku melihat seragam baru ku, dapat di lihat dari seragam nya kalo sekolahan baru ku adalah sekolahan elit, aku menghela nafas berat aku tidak tau apa yang akan terjadi di sekolah baru ku semoga saja tidak terjadi apa-apa,aku hanya ingin menjalani masa sekolah ku dengan tenang sama seperti sekolah lama ku...

Aku mengucir rambut ku dan Merapi kan poni setelah selesai aku pun keluar menuju ruang makan di lantai dasar, di sana sudah ada yang lain termasuk Ferdi dengan seragam baru nya...

"Pagi" sapah ku sebelum duduk

"Pagi/hhmm" setidak nya begitu lah jawaban mereka

"Pagi kak... Waow kakak sangat cocok dengan seragam itu.. sangat cantik" ucap adik ku antusias.

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang