empat enam

1.2K 161 15
                                    

Ini sudah bulan ketiga bagi siska bersembunyi,dan bulan ketiga juga kematian palsu nya namun di beberapa tv masih Menayang kan kematian nya,topik kematian Siska seolah berita hangat di beberapa bulan ini,semua perusahaan yang bekerja sama dengan FG company sedikit bingung,pasal nya kerja sama mereka tetap berjalan namun mereka tidak tau siapa di balik layar ini,sedang kan sang pemilik sudah meninggal bahkan keluarga nya saja tidak ada yang tau.

Tidak ada yang berubah sama orang-orang terdekat Siska,termasuk keluarga Aldebaran Mahendra terus tenggelam di dalam kenangan nya bersama sang putri meski dia berusaha keras untuk melupa kan tapi tidak bisa,Siska terlalu berpengaruh pada hidup nya sedang kan erina terus berusaha agar sang suami tetap ikhlas menerima kematian putri nya.

Begitu juga dengan Ferdy pemuda imut itu semakin pendiam,dia hanya bicara jika di depan foto Siska sang kakak tak hayal dia juga tertawa atau menangis setelah itu dia akan tertidur memeluk foto itu.

Lio juga sama cowok itu juga menjadi pendiam tak tersentuh dan anti perempuan,siapa pun yang mendekat dia akan marah dan berwajah jijik jika ada cewek yang mendekat,dia lebih banyak menghabiskan waktu sendiri di taman di mana tempat ia memeluk Siska,kadang ia juga akan datang ke vila Siska untuk mengobat rindu nya,hari nya dia habis kan menyendiri tanpa teman hanya Zidane yang akan terus mendekati nya sedang kan Kevin,Lio akan emosi kala Kevin ada di dekat nya maka Zidane hanya bisa menjauh kan mereka dulu.

Bicara tentang Kevin pemuda itu juga tidak jauh beda dengan yang lain,dia tenggelam dalam penyesalan di rumah dia terus mengurung diri dan menangis dia juga terus ke taman dimana pertemuan mereka dulu,berharap gadis itu hadir bersama nya meski hanya angan saja.

Neha.?? Gadis itu tidak jauh beda dari mereka ia sering menangis mengingat Siska dan kesalahan nya,dia tidak menyangka jika kebodohan nya bisa merenggut nyawa sahabat nya,ia benar-benar menyesal dia selalu mengucap maaf berharap Siska mendengar nya...

Hari ini di sekolahan SMA high school di heboh kan kedua pemuda saling menghajar,hanya karna masa lalu dimana seorang cowok masih sangat emosi melihat mantan sahabat nya,siapa lagi jika bukan Lio yaah cowok itu sudah tidak mengakui kevin sebagai sahabat nya sejak kejadian dimana Siska tertembak,ia ingin sekali menghabisi cowok bernama Kevin yang kelewat bodoh.

Mereka saling membalas memukul tanpa peduli para murid menatap mereka,sedang kan Zidane dan neha sudah kewalahan untuk melerai kedua nya agar berhenti namun tidak ada yang mendengarkan..

Seorang gadis cantik dengan rambut coklat terang dan mata keabuan menatap datar perkelahian itu,termasuk kedua pemuda di belakang nya menatap mereka tanpa minat,para murid sudah kaget melihat ketiga orang itu pasal nya mereka sudah sangat lama izin sekolah,apa lagi gadis di antara kedua nya membuat mereka terkejut serta ingin jantungan,beberapa murid sudah menggosok mata mereka siapa tau mereka salah lihat tapi tidak sama sekali gadis itu terlalu nyata.

3 Pasang mata itu tetap menatap perkelahian tak menghirau kan tatapan terkejut dari murid,wajah datar terus terpancar di raut masing-masing tanpa minat untuk melerai...

"Bisa kah kalian minggir.?? Di sini bukan arena tinju!" Suara dingin sontak menghentikan perkelahian itu,bukan karna takut tapi karna mendengar suara familiar membuat mereka penasaran..

Deg

Jantung semua yang melihat pemilik suara itu seakan berhenti sejenak,pasal nya dia di kabar kan meninggal beberapa bulan ini namun sekarang berdiri di sini dalam keadaan sehat,Lio menatap lebar pada gadis yang berbicara tak di pungkiri jantung nya berdebar kencang,hati nya meyakin kan jika dia tidak bermimpi kan..

Sedang kan Kevin juga begitu jantung nya berdegup cepat,apa lagi menatap wajah datar dengan mata dingin itu seakan orang yang tidak dia kenal,tubuh nya kaku meski ada keinginan untuk menghampiri.

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang