tiga lima

1.1K 141 21
                                    

"apa siska yang aku tau selama ini,hanya sebuah topeng.??"

Selepas Kevin bertanya aura di ruangan itu menurun,bukan berasal dari Siska namun dari asisten nya devano.?? Pemuda itu menatap Kevin tajam,ia tidak suka pertanyaan yang mengarah ke tuduhan,tanpa sadar ia sudah mengepal kan tangan siap untuk menghajar Kevin namun tatapan Siska membuat nya mengurung kan niat nya...

Siska sendiri hanya diam menatap Kevin yang menunggu jawaban nya,jujur bukan pertanyaan itu yang ingin ia tanya kan tapi entah kenapa ucapan itu keluar sendiri...

Ia masih setia menatap mata cantik Siska yang lagi-lagi membuat nya terpesona,ia yakin mata itu menyembunyi kan rahasia besar.

" dia .." Kevin menunjuk devano yang juga menatap nya tajam. "Di sekolah kalian seakan tidak saling kenal tapi di sini dia malah menjadi asisten pribadi mu.!!! Bukan kah kalian membohongi kami.??"

Siska tetap diam di tempat nya membiarkan Kevin berbicara mengeluarkan unek-unek nya,Kevin menatap devano datar dari awal pemuda itu masuk sekolah dia sudah curiga, karna selalu memperhati Kan gerak gerik Siska...

"Kamu juga menyembunyikan identitas mu dengan bersikap lembut kepada semua orang,juga berprilaku seakan orang miskin itu nama nya berbohong kepada publik.!!! Aku salah satu nya, kenapa by.?? Kenapa kamu melakukan itu.??" Ujar Kevin dengan mata minta penjelasan.

"Aku merasa bodoh,karena hanya aku yang tidak tau." Ia menunduk, dia tidak marah namun kecewa kenapa gadis itu harus bohong pada semua orang..

Siska tetap menutup rapat bibir nya,dia tau jika Kevin kecewa karena menyembunyi kan semua nya,ia memang salah sudah seharus nya Kevin marah karna merasa di bohongi.

"Tidak...." Jawab siska "semua murid di sekolah semua tidak tau tentang ku" lanjut nya dengan wajah polos,rehan dan Iqbal termangu menatap ekspresi Siska yang polos itu,sedang kan Kevin mengusap wajah nya kasar...

"Okey... Fine... Semua murid tidak tau okey... Tapi aku... Kenapa kamu tidak bilang sama aku by.??". Ujar Kevin

"Setidak nya kamu jujur ke aku.."

Helaan nafas terdengar lelah dari Siska,gadis itu bangkit dari duduk nya dan menuju dinding kaca di belakang nya,dimana bangunan pencakar langit berdiri kokoh dengan lampu kelap kelip...

"Aku adalah keturunan Arthur dan pewaris sah FG company" suara gadis itu mengalun lembut di keheningan,para pemuda di sana memusatkan pendengaran mereka sambil menatap punggung Siska yang membelakangi mereka,entah kenapa punggung itu terlihat rapuh...

"Siska yang kalian kenal di sekolah itu bukan topeng, tapi sisi diri ku yang lain sebagai tameng perlindungan, aku hanya memerankan diri ku yang lain,selain seorang Fransiska dari keluarga Arthur"  suara Siska terdengar sedikit tertekan,ada sesuatu mengganjal hati nya.

"Sebagai keturunan dari keluarga Arthur sudah seharus aku melindungi diri dari publik,terutama dari musuh yang kapan pun akan merenggut nyawa ku,semua ini bukan keinginan ku tapi keadaan yang memaksa ku"

Kevin,Iqbal dan rehan terus mendengar cerita gadis itu,dapat mereka dengar suara Siska sedikit bergetar.

"Setiap hari aku harus memutar otak mencari cara agar terus hidup dan melindungi orang sekitar ku,mencari cara biar tidak di ketahui oleh mereka yang mengincar nyawa ku, jika aku memberi tahu publik hidup ku tidak akan bisa sampai ke hari esok"

Pemuda di sana membelalak kaget mendengar penuturan Siska kecuali devano menatap Siska sendu,iya 10 tahun dia bersama gadis itu dia tau gimana perjuangan Siska melindungi keluarga Nye,mempertaruh kan nyawa sendiri membuang masa kecil nya biar menjadi kuat...

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang