dua enam

1.6K 197 2
                                        

Ia berdiri memandang kerlap KerLiP lampu kota di bawa sana,dimana terlihat indah meski tidak akan ada yang mengirah keindahan di bawa sana,banyak masalah yang tak terselesai kan...
Seperti hal nya seindah apa pun yang terlihat akan menyembunyi kan hal yang berbahaya...

Berulang kali hembusan nafas keluar dari bibir ranum nya dan mata indah itu terlihat kosong,kala menatap keluar ia melipat tangan nya di dada seakan ada sesuatu yang mengganjal.

Seseorang pria masuk kedalam ruangan membawa sebuah berkas bersampul warna maroon.

"Nona besar" ujar nya seraya menunduk sebagai hormat.

"Bagaimana.??"

"Ini semua data yang anda minta di selidiki... Semua sudah lengkap di sini" ucap pria itu sopan seraya meletak kan map di atas meja.

Gadis itu berbalik menuju kursi kebesaran milik nya,ia meriksa isi map yang di beri kan pria itu alis nya mengangkat sebelah semua fakta di map itu terbilang lengkap sesuai apa yang dia ingin kan.

"Kevin Aprilio king and Gladys fladrius" gumam nya seraya tersenyum miring.

"Apa yang akan nona lakukan.??" Tanya pria itu.

"Nothing... Tidak perlu sekarang... Biar kan saja dia bertindak" jawab nya pelan.

Pria itu hanya mengangguk beberapa Minggu ini dia sebagai asisten sementara bagi gadis itu,membuat nya tau nona besar di hadapan nya sangat lah berbahaya...
Benar rumor yang dia dengar dari staf lain jika atasan nya adalah jelmaan iblis berwujud malaikat...

"Apa ada kabar dari Jepang.??" Tanya gadis itu sambil memeriksa dokumen di hadapan nya.

"Beberapa hari lagi senior akan pulang dan dia berpesan kalo dia yang akan menyampai kan semua nya" jawab pria itu gugup karna mendapat tatapan dingin dari sang gadis...

"Okey kau boleh keluar" ujar nya tanpa melirik.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan mengalih kan fokus gadis itu ia mengkode sang asisten untuk membuka kan pintu,setelah pintu terbuka terlihat karyawan dengan raut wajah tegang.

"Ada apa.??"

"Eemm... Itu ada yang ingin bertemu nona besar.!!" Jawab nya berkeringat pasal nya ketika pintu terbuka hawa ruangan itu sangat dingin,bukaan karna AC tapi karna aura sang atasan.

"Sia....

Belum selesai perkataan sang asisten seseorang sudah memblokir pintu membuat karyawan tadi mundur kebelakang, orang itu menatap orang di hadapan nya dengan datar...

"Hay sayang.!!" Sapa pemuda itu ramah dengan senyum manis nya.

Mendengar suara familiar gadis yang semula fokus kini mendongak menatap tamu tak di undang,ia sempat kaget namun ia tutupi dengan tenang...

"Nona ini..

"Biar kan dia masuk... Dan kau keluar lah" ujar gadis itu tegas,mata nya tak lepas dari sang tamu.

Di ruangan itu hanya tinggal gadis itu dan sang tamu yang masih setia menatap gadis cantik di depan nya.

"Kau tidak mempersilah kan kesayangan mu ini duduk.??" Ucap nya mengambil duduk di hadapan gadis itu.

"Aku rasa kau tidak perlu izin... Karna kau sudah duduk dengan tidak tau malu nya" jawab nya pedas.
Mata nya menatap tidak suka,karna cowok itu duduk tanpa izin...

"Kenapa kau bicara seperti itu... Kau tau itu menyakiti hati ku" ia mengelus dada nya seakan tersakiti.

"Mau apa kau kesini.??"

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang