ferdiansyah mahendra

1.3K 172 0
                                    

Orang bilang hidup itu indah dan berwarna apa lagi jika kita memiliki seorang yang kita sayangi dan orang itu juga menyayangi kita, ferdi ingin seperti itu mempunyai orang yang sayang pada nya begitu juga sebalik nya.

Ibu.!!! Sosok ibu yang di gambar kan oleh teman ferdi adalah ibu yang hangat penuh cinta juga kasih sayang,bisa menjadi perisai pelindung bagi kita juga bisa menjadi sosok monster yang menghalau orang yang ingin menyakiti kita,sosok hangat sebagai pengganti matahari juga sosok sandaran dimana kita mengalami kerapuhan.

Namun kenapa.?? Sosok yang aku tau bukan sosok ibu yang di cerita kan oleh teman ku,sosok monster yang mereka bilang sebagai penghalang orang jahat kan.?? Tapi kenapa sosok ibu yang aku miliki adalah sosok yang menyeram kan,suka memukul,memaki,meski aku tidak tau apa salah ku tetap saja aku menerima semua makian juga hinaan...

Apa salah ku.??

Apa aku tidak di harap kan.??

Itu lah yang sering aku tanya selama mendapat kekerasan dari orang yang aku sebut ibu,aku tidak tau apa dulu aku tidak di sayang jika ya aku bisa memaklumi kalo dia seperti ini.
Ayah terus menguat kan ku dia bilang anak laki-laki harus kuat tidak boleh menangis,iya... Aku tidak menangis sesakit apa pun ibu menyiksa ku,karna aku laki-laki aku tidak boleh menangis sebagai ganti ayah ku lah yang menangis,dalam diam dia menangis melihat ku tapi apa yang bisa aku harap kan dari nya, ayah tidak bisa melawan bahkan dia juga dapat kekerasan dari keluarga itu...

Sering kali aku memergoki ayah menangis setelah di hina habis-habisan oleh ibu juga keluarga nya, ibu ku bisa di bilang anak orang terkaya dia anak perempuan satu-satu nya dari 5 bersaudara, dia menikahi ayah karna amanah dari kakek buyut yang di mana kakek ayah berteman dengan kakek ibu,ayah anak orang biasa dia hanya seorang anak tukang angkot setidak nya itu yang aku tau...

"Maafin ayah nak.!!" Itu kata-kata yang selalu ayah rafal kan untuk ku ketika ibu selesai menyiksa ku.
Aku yang berumur 4 tahun tidak mengerti sama sekali,aku hanya tersenyum kala ayah memeluk ku erat.

Hingga suatu hari ibu mengalami kecelakaan yang menewaskan nya di tempat bersama selingkuhan nya,aku tidak tau aku harus sedih atau bahagia karna yang aku rasa kan cuma kekosongan tanpa ada minat untuk menatap mayat ibu.

Aku sedih ibu meninggal dalam keadaan berdosa namun aku bahagia karna penderitaan ku akan berakhir, menangis.?? Tidak,,, air mata ku setetes pun tidak keluar,mungkin begitu berharga untuk menangisi ibu yang kejam...

1 bulan kematian ibu kami keluar dari rumah neraka itu,lebih tepat nya kami di usir dengan senang hati aku dan ayah keluar dari sana,akhir nya kami bernafas lega ayah menggendong ku yang berumur 4 tahun tanpa menoleh ke arah rumah kotor itu...

Di sini lah hidup kami ayah bekerja serabutan untuk menghidupi ku,tidak kenal lelah malam,siang ia berekja hingga bisa memiliki perusahaan sendiri meski tidak terlalu besar,namun bisa di bilang lumayan...

1 tahun ayah menduda dan umur ku 5 tahun,ayah membawa ku untuk mengenal kan seorang wanita sebagai ibu baru, sebagai anak 5 tahun tentu saja rasa takut dan trauma masih mendarah daging di tubuh kecil ku, setiap wanita itu mendekat tubuh ku beraksi bergetar atau berkeringat dingin selalu begitu jika ia mendekat,sampai sebuah suara lembut masuk keindra pendengaran ku seraya tangan halus mengusap rambut ku.

"Jangan takut... Semua akan baik-baik saja"

Entah suara nya yang lembut atau aura nya yang menenang kan, mungkin senyum lembut nya,berangsur-angsur rasa takut ku sedikit menghilang di ganti kan rasa nyaman menjalar di hati ku.

"Bu apa dia calon adik ku.??"

"Iya sayang... Dia akan menjadi adik mu"

Aku menatap wanita yang tersenyum hangat sedang kan gadis kecil itu menatap ku berbinar,membuat mata coklat keabuan nya bersinar...

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang